settings icon
share icon
Pertanyaan

Mengapa Nehemia berkata, "sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu" (terjemahan Inggris: "Sukacita dari Tuhan adalah kekuatanmu") (Nehemia 8:10)?

Jawaban


Dalam Nehemia 8, orang-orang Yehuda baru saja selesai membangun kembali tembok di sekeliling Yerusalem. Tembok itu tidak setinggi atau setebal atau semegah sebelumnya dan tentu saja kurang mengesankan dibandingkan dengan tembok-tembok di kota-kota musuh. Orang-orang memiliki banyak pengkritik yang tidak ingin tembok itu dibangun kembali. Langkah selanjutnya adalah "membangun kembali" umat dengan mengajarkan mereka Hukum Tuhan yang telah diabaikan dalam banyak hal. Ezra membacakan Kitab Taurat kepada bangsa itu, yang merasa bersalah atas ketidaktahuan dan ketidaktaatan mereka. Mereka bertobat dan mulai menangis.

Namun, sama pentingnya dengan kebangunan rohani ini, Tuhan tidak ingin umat-Nya tetap berkecil hati. Dia tidak menolak mereka tetapi sedang dalam proses memulihkan mereka.

"Lalu Nehemia, yakni kepala daerah itu, dan imam Ezra, ahli kitab itu, dan orang-orang Lewi yang mengajar orang-orang itu, berkata kepada mereka semuanya: 'Hari ini adalah kudus bagi TUHAN Allahmu. Jangan kamu berdukacita dan menangis!', karena semua orang itu menangis ketika mendengar kalimat-kalimat Taurat itu."

"Lalu berkatalah ia kepada mereka: 'Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!' Juga orang-orang Lewi menyuruh semua orang itu supaya diam dengan kata-kata: 'Tenanglah! Hari ini adalah kudus. Jangan kamu bersusah hati!' Maka pergilah semua orang itu untuk makan dan minum, untuk membagi-bagi makanan dan berpesta ria, karena mereka mengerti segala firman yang diberitahukan kepada mereka." (Nehemia 8:10-13).

Ketika umat memahami bagaimana mereka telah tidak menaati dan mengabaikan Tuhan, mereka menjadi sedih. Namun, dalam pertobatan mereka, Tuhan ingin mereka bersukacita, bukannya merendahkan diri dalam rasa bersalah. Mereka mulai memahami Firman Tuhan dan fakta bahwa Dia mengampuni mereka. Tuhan ingin mereka bersukacita, dan kekuatan mereka diperbaharui ketika mereka beralih dari berkabung menjadi berpesta dan bersukacita.

Sukacita adalah sumber kekuatan yang luar biasa. Jika seseorang sedang sedih dan putus asa, hampir semua rintangan atau kesulitan akan melumpuhkannya. "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang" (Amsal 17:22). Hal ini bisa berlaku bagi siapa saja. "Energi emosional" sangatlah kuat. Inilah sebabnya mengapa para pelatih memberikan pidato motivasi kepada para pemain mereka. Seseorang yang "bersemangat" akan mencapai lebih banyak hal daripada mereka yang "terpuruk". Kegembiraan memberikan kekuatan. Seseorang yang menderita penyakit fisik atau sakit tetapi dipenuhi dengan sukacita akan bertahan hidup jauh lebih baik daripada orang yang putus asa dengan kondisi yang sama. Sukacita bahkan dapat membuat seseorang melupakan rasa sakit dan keterbatasannya. Bahkan, lebih baik memiliki sukacita dalam penderitaan daripada putus asa dalam kemudahan dan kemewahan.

Sukacita dapat diperoleh dari berbagai tempat. Seseorang dapat menerima sukacita dari orang lain dan dari keadaan. Perbedaan utama antara sukacita yang disediakan oleh manusia dan keadaan dengan sukacita yang berasal dari Tuhan adalah dalam hal konsistensi dan durasi. Orang-orang akan gagal. Keadaan akan berubah. Seseorang yang sukacita dan kekuatannya berasal dari sumber-sumber ini pasti tidak akan konsisten. Orang tersebut akan naik dan turun, mengendarai gelombang sukacita dan kesedihan yang bergantian, dorongan dan keputusasaan.

Namun, ketika sumber sukacita seseorang dan kekuatan yang diberikannya adalah Tuhan, maka ia dapat menjadi tenang dan konstan, sama seperti Tuhan yang konstan. Banyak ayat dalam Alkitab berbicara tentang sukacita yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya:

Roma 15:13: "Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan."

Mazmur 16:11: "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."

1 Petrus 1:8-9: "Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu."

Mazmur 5:12: "Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu."

Mazmur 28:7: "TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya."

Yesaya 41:10 tidak menyebutkan kata sukacita, tetapi memperingatkan Israel untuk tidak gentar, yang merupakan konsep yang serupa: "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

Yesaya 40:30-31 membahas tema yang sama tentang pengharapan: "Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."

Ketika orang Israel (dulu) atau orang Kristen (sekarang) menyadari betapa banyak yang telah Tuhan lakukan bagi mereka dan hal-hal besar yang Dia sediakan, hasilnya adalah sukacita, dan sukacita itu akan menghasilkan kekuatan. Lebih jauh lagi, salah satu hal yang Tuhan sediakan bagi umat-Nya adalah kekuatan untuk bertahan dalam masa-masa sulit. Dia tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita (Ibrani 13:5). Ketika kita berfokus pada kehadiran dan janji-janji Tuhan, sukacita dan kekuatan kita akan meningkat. Ketika kita berfokus pada manusia yang fana dan berubah-ubah serta keadaan yang tidak menentu, sukacita kita akan berkurang, dan kekuatan kita juga akan berkurang.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa Nehemia berkata, "sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu" (terjemahan Inggris: "Sukacita dari Tuhan adalah kekuatanmu") (Nehemia 8:10)?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries