Pertanyaan
Mengapa Paulus berkata, "segala sesuatu kuanggap rugi" dalam Filipi 3:8?
Jawaban
Frasa "segala sesuatu kuanggap rugi" dalam Filipi 3:8 secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "aku menganggap segala sesuatu sebagai kotoran." Paulus memiliki alasan yang kuat untuk menggunakan bahasa yang kuat dalam konteks Filipi 3. Paulus baru saja mendaftarkan beberapa hal yang mungkin memberinya kepercayaan diri secara lahiriah: ia adalah seorang Farisi yang disunat, taat hukum, dan bersemangat dari keturunan Benyamin. "Tetapi," katanya, "apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus" (Filipi 3:7). Dan ia melanjutkan: "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus" (Filipi 3:8).
Paulus memulai Filipi 3 dengan mendorong para pembacanya untuk menghindari orang-orang yang mengharuskan seorang Kristen untuk menjalani sunat. Sunat dimaksudkan untuk menjadi tanda Perjanjian Abraham bagi umat Israel. Laki-laki Yahudi harus disunat delapan hari setelah kelahirannya (Kejadian 17:10-12; Imamat 12:2-3). Persyaratan sunat dalam Perjanjian Lama menimbulkan perdebatan di antara orang-orang Kristen di gereja mula-mula (Kisah Para Rasul 15:1-2), yang berujung pada Konsili Yerusalem (Kisah Para Rasul 15:6). Dalam konsili tersebut, para pemimpin gereja memutuskan bahwa sunat tidak diperlukan untuk keselamatan di dalam Kristus. Allah memberkati mereka yang percaya kepada Yesus dengan Roh Kudus, tanpa memandang apakah mereka disunat atau tidak (Kisah Para Rasul 15:7-20). Orang-orang percaya bukan Yahudi telah dibaptis ke dalam tubuh Kristus oleh Roh Kudus (1 Korintus 12:13), dan mereka tidak memerlukan ritual sunat secara lahiriah.
Dalam konteks inilah Paulus menganggap "segala sesuatu kuanggap rugi." Paulus melihat kaum Yudaisme (orang-orang yang mewajibkan sunat) sebagai "para pemutilasi daging" yang memaksakan aturan yang tidak perlu kepada orang-orang Kristen bukan Yahudi (Filipi 3:3). Kita tidak diselamatkan oleh perbuatan-perbuatan daging, dan kita harus tidak boleh "menaruh percaya pada hal-hal lahiriah" (Filipi 3:4). Jika ada orang yang memiliki alasan untuk bermegah dalam kedagingan, itu adalah Paulus. Dia telah mencapai banyak hal sebelum Kristus menemukannya, tetapi dia menganggap semua itu sebagai kotoran. Ia dengan senang hati melepaskan penghargaan duniawinya sehingga ia "memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan" (Filipi 3:8-9). Paulus adalah seorang pemimpin agama - pemimpin yang baik. Akan tetapi, hal itu tidak menyelamatkannya. Hanya kebenaran Kristus yang dapat menyelamatkan seseorang (Filipi 3:10; Efesus 2:8-9). Kebenaran itu dicapai melalui iman, bukan karena silsilah atau daftar perbuatan yang mengesankan.
Paulus melanjutkan dalam Filipi 3:14 dan menempatkan perbuatan pada tempat yang semestinya: Aku "berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." Perbuatan yang memberikan kebenaran diri sendiri dianggap Paulus sebagai kotoran, tetapi perbuatan yang merupakan hasil dari kebenaran Kristus dianggapnya sebagai sesuatu yang patut diperjuangkan. Jemaat di Filipi dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus (Filipi 1:1). Paulus menasihati mereka untuk hidup dengan cara yang benar, sesuai dengan posisi mereka di dalam Kristus (Filipi 3:15-16).
Seperti jemaat di Filipi, kita tidak dapat berusaha sendiri untuk masuk surga. Tidak peduli seberapa sering kita pergi ke gereja, seberapa banyak harta benda yang kita berikan, atau seberapa benar kita meyakini diri kita. Tanpa iman kepada Yesus Kristus, semua hal itu sama saja dengan kotoran. Namun, orang yang percaya kepada Kristus telah "diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik" (Efesus 2:10). Hal-hal yang sesuai dengan kehendak Tuhan dan yang terdapat dalam Kitab Suci layak untuk diperjuangkan. (Efesus 2:8-9).
English
Mengapa Paulus berkata, "segala sesuatu kuanggap rugi" dalam Filipi 3:8?