Pertanyaan
Apakah asal usul manusia?
Jawaban
Asal usul manusia dapat ditelusuri dari kisah penciptaan dalam kitab Kejadian. Pada mulanya, setelah Allah membentuk dunia dan berfirman tentang segala bentuk kehidupan, Allah menciptakan manusia: "Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.' Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka" (Kejadian 1:26-27).
Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa manusia adalah hasil dari tindakan penciptaan Allah yang langsung dan luar biasa: "Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya" (Yesaya 42:5; lihat juga Ayub 33:4).
Alkitab tidak mengizinkan adanya sumber asal-usul lain bagi manusia. Kisah dalam kitab Kejadian tidak memberikan banyak detail tentang bagaimana manusia diciptakan, tetapi Alkitab tidak peduli untuk memberikan penjelasan ilmiah tentang asal-usul manusia. Pesan Alkitab yang tidak salah lagi adalah bahwa Tuhan memberikan nafas kehidupan kepada manusia: "TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kejadian 2:7).
Kitab Kejadian menyatakan bahwa Allah membentuk tubuh manusia dari bahan yang sudah ada sebelumnya-"debu tanah". Tetapi jiwa manusia adalah ciptaan Allah yang sama sekali baru-"nafas hidup." Bersama-sama, kedua kodrat tubuh dan jiwa ini membentuk manusia-"makhluk yang hidup" (lihat juga Pengkhotbah 12:7; Matius 10:28; 2 Korintus 5:1-8; Ibrani 12:9).
Ketika Allah menciptakan manusia, Dia memberinya tempat tertinggi di dunia. Manusia bukan hanya merupakan karya terakhir Allah dalam proses penciptaan, tetapi juga memberikan penggenapan dan makna bagi karya Allah lainnya. Allah menciptakan manusia menurut gambar-Nya (Kejadian 1:26). Mereka harus berkembang biak dan memenuhi bumi, mengusahakan dan menaklukkannya, dan berkuasa atas semua makhluk lainnya (Kejadian 1:28-30). Di tempat kekuasaan duniawi ini, manusia diciptakan untuk memuliakan dan meninggikan Sang Pencipta dan Tuhan atas seluruh alam semesta (Mazmur 8:4-9).
Banyak ilmuwan mendukung teori evolusi naturalistik sebagai asal usul manusia. Meskipun berbagai evolusionis mendefinisikan teori ini secara berbeda, teori ini dapat diringkas sebagai keyakinan bahwa manusia berevolusi dari hewan yang lebih rendah melalui proses perkembangan yang tidak terarah dan kebetulan. Teori ini tidak hanya bertentangan dengan ajaran Firman Tuhan, tetapi juga tidak memiliki pijakan yang kuat dalam fakta-fakta yang dapat diverifikasi.
Meskipun teori evolusi sering disajikan sebagai dogma yang mapan, pada kenyataannya teori ini hanyalah sebuah hipotesis. Banyak evolusionis terkemuka sekarang mengakui bahwa asal-usul spesies adalah misteri bagi mereka. D. H. Scott, dalam sebuah pidato kepresidenan di hadapan Asosiasi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan, menyatakan, "Semua kembali ke dalam panci peleburan. . . Apakah evolusi, dengan demikian, bukan fakta yang telah ditetapkan secara ilmiah? Tentu saja tidak. . . . Ini adalah sebuah tindakan iman-karena tidak ada alternatif lain." Ilmuwan Ambrose Fleming berkata, "Yang dapat dikatakan oleh ilmu pengetahuan saat ini dalam terang pengetahuan manusia yang pasti dan terbatas adalah bahwa ilmu pengetahuan tidak mengetahui, dan tidak memiliki bukti yang pasti tentang bagaimana, di mana, dan kapan manusia berasal. Jika ada pengetahuan yang benar tentang hal itu yang akan datang kepada kita, pengetahuan itu harus berasal dari sumber yang lain selain antropologi modern saat ini" (Berkhof, L., Systematic Theology, hal. 187. Grand Rapids, Michigan: Wm. B. Eerdmans Publishing Co, 1938).
Sebagai orang Kristen, kita menerima dengan iman kesaksian Alkitab-bahwa Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai laki-laki dan perempuan pertama, dan dari mereka turunlah seluruh umat manusia: "Dari satu orang saja Ia [Allah] telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka" (Kisah Para Rasul 17:26).
Kesatuan organik umat manusia dalam asal-usul dan kejatuhannya juga berkaitan dengan penyediaan keselamatan oleh Yesus Kristus bagi umat manusia: "Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa... Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar." (Roma. 5:12,19; lihat juga 1 Korintus 15:21).
English
Apakah asal usul manusia?