settings icon
share icon
Pertanyaan

Anugerah yang tidak dapat ditolak (Irresistible Grace) - apakah itu alkitabiah?

Jawaban


"Anugerah yang tidak dapat ditolak" (Irresistible Grace) adalah sebuah frasa yang digunakan untuk meringkas apa yang Alkitab ajarkan tentang karya supernatural Roh Kudus dalam keselamatan orang berdosa. Hal ini diwakili oleh huruf "I" dalam akronim TULIP yang biasanya digunakan untuk menyebutkan apa yang dikenal sebagai lima poin Calvinisme atau doktrin-doktrin anugerah. Doktrin ini juga dikenal sebagai "panggilan yang efektif", "anugerah yang berkhasiat", "panggilan Roh yang berkhasiat", dan "ditransformasikan oleh Roh Kudus". Masing-masing istilah ini mengungkapkan beberapa aspek dari apa yang Alkitab ajarkan tentang doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak. Namun, yang penting bukanlah nama yang diberikan kepada doktrin tersebut, tetapi seberapa akurat doktrin tersebut merangkum apa yang Alkitab ajarkan tentang natur dan tujuan dari karya Roh Kudus dalam keselamatan manusia yang berdosa dan mati secara rohani. Apa pun nama yang Anda gunakan untuk menyebut doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak, studi Alkitab yang menyeluruh akan menyingkapkan bahwa, jika dipahami dengan benar, doktrin ini adalah deskripsi yang akurat tentang apa yang diajarkan Alkitab tentang topik yang sangat penting ini.

Secara sederhana, doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak mengacu pada kebenaran Alkitab bahwa apa pun yang Tuhan tetapkan untuk terjadi pasti akan terjadi, bahkan dalam keselamatan individu. Roh Kudus akan bekerja di dalam kehidupan orang-orang pilihan sehingga mereka pasti akan beriman kepada Kristus. Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak pernah gagal untuk membawa kepada keselamatan orang-orang berdosa yang secara pribadi dipanggil-Nya kepada Kristus (Yohanes 6:37-40). Inti dari doktrin ini adalah jawaban dari pertanyaan: Mengapa seseorang percaya kepada Injil dan yang lainnya tidak? Apakah karena seseorang lebih pintar, memiliki kemampuan berpikir yang lebih baik, atau memiliki karakteristik lain yang memungkinkannya untuk menyadari pentingnya pesan Injil? Ataukah karena Tuhan melakukan sesuatu yang unik dalam kehidupan orang-orang yang Ia selamatkan? Jika hal ini disebabkan oleh apa yang dilakukan atau dimiliki oleh orang yang percaya, maka dalam arti tertentu ia bertanggung jawab atas keselamatannya dan memiliki alasan untuk bermegah. Namun, jika perbedaannya semata-mata karena Tuhan melakukan sesuatu yang unik di dalam hati dan kehidupan orang-orang yang percaya kepada-Nya dan diselamatkan, maka tidak ada alasan untuk bermegah dan keselamatan benar-benar merupakan anugerah kasih karunia. Tentu saja, jawaban alkitabiah untuk pertanyaan-pertanyaan ini adalah bahwa Roh Kudus melakukan sesuatu yang unik di dalam hati mereka yang diselamatkan. Alkitab mengatakan bahwa Tuhan menyelamatkan manusia "karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus" (Titus 3:5). Dengan kata lain, mereka yang percaya kepada Injil dan diselamatkan melakukannya karena mereka telah ditransformasikan oleh Roh Kudus.

Doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak mengakui bahwa Alkitab menggambarkan manusia duniawi sebagai "mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu" (Efesus 2:1; Efesus 2:5; Kolose 2:13), dan, karena manusia secara rohani telah mati, maka manusia harus dihidupkan atau dilahirkan kembali terlebih dahulu untuk dapat memahami dan merespons pesan Injil. Sebuah ilustrasi yang baik tentang hal ini dapat dilihat pada saat Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Dalam Yohanes 11:43, dicatat bahwa Yesus menyuruh Lazarus untuk "keluar" dan Lazarus pun keluar dari kuburnya. Apa yang harus terjadi sebelum Lazarus-yang telah mati selama beberapa hari-bisa merespons perintah Yesus? Dia harus dihidupkan kembali karena orang yang sudah mati tidak dapat mendengar atau merespons. Hal yang sama juga berlaku secara rohani. Jika kita mati dalam dosa-dosa kita, seperti yang diajarkan Alkitab dengan jelas, maka sebelum kita dapat merespons pesan Injil dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita harus dihidupkan kembali. Seperti yang Yesus katakan kepada Nikodemus dalam Yohanes 3:3, "jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yohanes 1:12-13 mengatakan bahwa dilahirkan kembali bukanlah hasil dari sesuatu yang kita lakukan - "keinginan seorang laki-laki" - tetapi merupakan tindakan Tuhan yang berdaulat. Sama seperti Lazarus yang tidak dapat menghidupkan dirinya sendiri atau merespons perintah Yesus tanpa dihidupkan kembali, demikian juga dengan manusia yang berdosa. Efesus 2:1-10 menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ketika kita masih mati dalam pelanggaran dan dosa kita, Tuhan menghidupkan kita kembali. Alkitab juga menjelaskan dengan jelas bahwa tindakan dilahirkan kembali adalah tindakan Tuhan yang berdaulat. Itu adalah sesuatu yang Dia lakukan yang memampukan kita untuk mempercayai pesan Injil, bukan sesuatu yang datang sebagai hasil dari kepercayaan kita.

Alasan mengapa doktrin ini disebut sebagai anugerah yang "tidak dapat ditolak" adalah karena anugerah ini selalu menghasilkan hasil yang diinginkan, yaitu keselamatan bagi orang yang menerimanya. Penting untuk disadari bahwa tindakan dilahirkan kembali atau "lahir baru" tidak dapat dipisahkan dari tindakan mempercayai Injil. Efesus 2:1-10 menjelaskan hal ini. Ada hubungan antara tindakan dihidupkan kembali oleh Tuhan (Efesus 2:1, 5) dan hasil dari diselamatkan oleh kasih karunia. (Efesus 2:5, 8). Hal ini dikarenakan segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan, termasuk iman untuk percaya, adalah tindakan kasih karunia Tuhan. Alasan mengapa kasih karunia Tuhan tidak dapat ditolak dan manjur (selalu memberikan hasil yang diinginkan) adalah karena Tuhan "telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih" (Kolose 1:13). Atau, seperti yang dikatakan dalam Mazmur 3:9, "Dari TUHAN datang pertolongan."

Untuk memahami doktrin "anugerah yang tidak dapat ditolak", penting untuk memahami bahwa ini adalah anugerah khusus yang diberikan hanya kepada mereka yang telah Tuhan pilih untuk keselamatan (umat pilihan-Nya) dan berbeda dengan apa yang dikenal sebagai "anugerah umum" yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya dan orang yang tidak percaya. Meskipun ada banyak aspek dari anugerah umum, termasuk kehidupan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk menopangnya, anugerah umum adalah apa yang sering disebut sebagai "panggilan lahiriah dari Tuhan." Ini adalah penyataan Tuhan tentang diri-Nya yang diberikan kepada semua manusia melalui terang ciptaan dan hati nurani mereka. Panggilan ini juga mencakup panggilan umum Injil yang keluar setiap kali pesan Injil diberitakan. Panggilan ini dapat ditentang dan ditolak oleh mereka yang menerimanya. (Matius 22:14; Roma 1:18-32). Namun, Tuhan juga memberikan "panggilan ke dalam" yang selalu menghasilkan keselamatan. Inilah panggilan Tuhan yang Yesus bicarakan dalam Yohanes 6:37-47. Kepastian dari panggilan batiniah ini dapat dilihat dalam Yohanes 6:37: "Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang." Yohanes 6:44 menegaskan hal ini: "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."

Ayat-ayat lain di mana anugerah yang tidak dapat ditolak dapat dilihat dalam 2 Korintus 4:1-6; Kisah Para Rasul 13:48; Kisah Para Rasul 16:14 dan Roma 8:30. Dalam 2 Korintus 4:1-6, setelah menjelaskan mengapa beberapa orang tidak percaya Injil (Injil terselubung bagi mereka dan pikiran mereka telah dibutakan terhadap Injil), Paulus menulis, "Sebab Allah yang telah berfirman: 'Dari dalam gelap akan terbit terang!', Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus" (2 Korintus 4:6). Tuhan yang berfirman, "Jadilah terang" (Kejadian 1:3) adalah Tuhan yang sama yang memberikan terang keselamatan kepada mereka yang Dia pilih, dan hasilnya sama pastinya. Kebenaran yang sama terlihat dengan cara yang berbeda dalam Kisah Para Rasul 13:48. Di sini dikatakan bahwa "semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya." Tuhan menyelamatkan mereka yang Dia pilih untuk diselamatkan; oleh karena itu, anugerah keselamatan-Nya selalu efektif atau manjur. Dalam Kisah Para Rasul 16:14, kita melihat contoh lain tentang anugerah yang tidak dapat ditolak dalam tindakan. Tuhan membuka hati Lidia untuk "memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus." Akhirnya, kita memiliki apa yang disebut sebagai "rantai emas penebusan" dalam Roma 8:29-30. Di sini kita melihat bahwa setiap orang yang dipanggil Tuhan untuk diselamatkan (panggilan dari dalam) akan diselamatkan (dibenarkan).

Kesalahpahaman yang umum terjadi mengenai doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak adalah bahwa doktrin ini menyiratkan bahwa manusia dipaksa untuk menerima Kristus dan manusia diseret sambil menendang-nendang dan menjerit-jerit ke dalam surga. Tentu saja, tidak satu pun dari kedua hal ini merupakan gambaran yang akurat tentang doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak seperti yang dinyatakan dalam Alkitab. Sesungguhnya, inti dari anugerah yang tidak dapat ditolak adalah kuasa Roh Kudus yang mengubahkan, di mana Dia mengambil manusia yang telah mati dalam pelanggaran dan dosa-dosanya, lalu memberinya kehidupan rohani sehingga ia dapat mengenali nilai yang tak tertandingi dari tawaran keselamatan dari Tuhan. Kemudian, setelah dibebaskan dari belenggu dosa, orang tersebut dengan sukarela datang kepada Kristus.

Kesalahpahaman lain mengenai doktrin ini adalah bahwa doktrin ini mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak dapat dilawan sama sekali. Namun, sekali lagi, bukan itu yang diajarkan oleh doktrin ini karena bukan itu yang diajarkan oleh Alkitab. Kasih karunia Tuhan dapat dilawan, dan pengaruh Roh Kudus dapat dilawan bahkan oleh salah satu dari umat pilihan. Namun, apa yang doktrin ini akui dengan benar adalah bahwa Roh Kudus dapat mengatasi semua perlawanan tersebut dan bahwa Dia akan menarik orang-orang pilihan dengan anugerah yang tidak dapat ditolak yang membuat mereka ingin datang kepada Tuhan dan menolong mereka untuk memahami Injil sehingga mereka dapat dan akan mempercayainya.

Doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak secara sederhana mengakui bahwa Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan berdaulat dan dapat mengatasi semua perlawanan ketika Dia menghendakinya. Apa yang Tuhan tetapkan akan terjadi. Kebenaran ini terlihat di seluruh Alkitab. Dalam Daniel 4:35, kita melihat bahwa "Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya." Mazmur 115:3 menyatakan, "Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya!" Anugerah Tuhan dalam keselamatan tidak dapat ditolak karena ketika Tuhan menetapkan untuk menggenapi tujuan-Nya yang berdaulat, tidak ada satu pun manusia atau sesuatu yang dapat melawan-Nya.

Doktrin anugerah yang tidak dapat ditolak secara akurat merangkum apa yang Alkitab ajarkan tentang sifat iman yang menyelamatkan serta apa yang harus terjadi untuk mengatasi sifat manusia yang rusak. Karena manusia duniawi telah mati dalam pelanggaran dan dosa-dosanya, maka masuk akal jika manusia harus dilahirkan kembali sebelum ia dapat menanggapi panggilan lahiriah Injil. Sebelum hal itu terjadi, manusia akan menolak pesan Injil dan kasih karunia Tuhan; namun, begitu ia telah "dilahirkan kembali" dan memiliki hati yang sekarang condong kepada Tuhan, kasih karunia Tuhan akan dengan tak tertahankan menariknya untuk menaruh imannya kepada Kristus dan diselamatkan. Kedua tindakan ini (kelahiran kembali dan iman) tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya sangat erat hubungannya sehingga kita sering kali tidak dapat membedakannya.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Anugerah yang tidak dapat ditolak (Irresistible Grace) - apakah itu alkitabiah?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries