settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan fisika kuantum?

Jawaban


Fisika kuantum, juga dikenal sebagai mekanika kuantum, adalah aplikasi matematika yang digunakan untuk menggambarkan perilaku materi dan energi pada skala yang sangat kecil yang tak terbayangkan. Bahkan lebih dari bidang khusus lainnya dalam ilmu pengetahuan, sangat sulit untuk menjelaskan teori kuantum dalam istilah awam. Mekanika kuantum tidak hanya melibatkan fisika tingkat tinggi, tetapi banyak hal yang terjadi di tingkat kuantum yang berlawanan dengan intuisi. Artinya, hal ini tidak mengikuti alur sebab dan akibat yang sama seperti yang kita lihat pada skala yang lebih besar. Untuk mengungkapkan apa yang terjadi di tingkat kuantum terkadang membutuhkan pemahaman matematika dan fisika yang luar biasa.

Teori-teori fisika kuantum membantu menjelaskan mengapa perubahan pada objek fisik pada skala nanoskopi hanya terjadi dalam jumlah yang terpisah, yang dikenal sebagai kuanta, serta mengapa objek-objek ini tampak bertindak sebagai gelombang dan partikel. Mekanika kuantum juga menunjukkan bahwa, pada jarak yang sangat kecil ini, hubungan sebab-akibat bekerja berdasarkan probabilitas, bukan berdasarkan hasil yang sudah pasti dan spesifik. Seperti kebanyakan teori fisika lainnya, fisika kuantum dikembangkan selama beberapa dekade melalui kerja keras banyak ilmuwan. Namun, sebagai model, fisika kuantum adalah model yang relatif baru, yang baru diterima oleh komunitas ilmiah secara umum selama sekitar seratus tahun terakhir.

Dalam pengalaman umum, fisika kuantum jarang memberikan dampak yang nyata. Bagian dari perbedaan antara fisika klasik dan kuantum adalah bahwa interaksi tingkat kuantum terjadi menurut kurva probabilitas, bukan respons sebab-akibat yang terdefinisi dengan baik dan absolut. Namun, ketika sebuah sistem mencakup lebih banyak interaksi, probabilitas beberapa hasil ekstrem berkurang. Dengan demikian, sistem berskala besar, pada kenyataannya, terdefinisi dengan baik dan absolut dan dapat diprediksi dengan akurat. Nilai dari mekanika kuantum terletak pada penjelasan transaksi yang sangat kecil ini, yang berguna dalam fisika teoretis dan desain tingkat tinggi, tetapi secara praktis tidak berarti bagi pengalaman sehari-hari kebanyakan orang.

Dua aspek fisika kuantum sering dikutip ketika membahas tentang Tuhan atau agama. Yang pertama adalah sifat sebab dan akibat yang teramati dalam interaksi tingkat kuantum. Aksi dan reaksi pada tingkat kuantum dapat terlihat melanggar batasan seperti kecepatan cahaya dan/atau terjadi tanpa hubungan logis antara sebab dan akibat. Tergantung bagaimana seseorang memilih untuk menafsirkan pengamatan, sifat ini membuat keberadaan Tuhan tampak lebih mungkin, karena memberikan celah yang tak terduga untuk suatu "pilihan" yang tidak diketahui; atau membuat keberadaan Tuhan menjadi lebih kecil kemungkinannya, karena hal ini membuat apa yang biasanya dianggap mustahil menjadi sebuah pertanyaan tentang peluang yang panjang.

Isu umum kedua yang mengaitkan fisika kuantum dengan spiritualitas adalah hipotesis Banyak Dunia. Hal ini berasal dari dualitas gelombang-partikel yang ditunjukkan oleh fisika kuantum dan perlunya probabilitas daripada sistem yang obyektif dan ditentukan. Karena ada banyak kemungkinan keadaan dari sebuah sistem yang terukur dan tidak ada cara obyektif untuk mengetahui mana yang ada atau tidak ada, beberapa filsuf menyatakan bahwa semuanya ada, secara bersamaan, di alam semesta paralel. Tentu saja, tidak ada bukti fisik yang bisa mendukung hal ini. Teori ini bertahan terutama karena teori ini berfungsi untuk menangkis argumen fine-tuning (pengaturan akurat) dan desain cerdas, serta bukti-bukti yang menunjukkan bahwa alam semesta memiliki usia yang terbatas.

Alkitab menyatakan bahwa karya tangan Tuhan dapat dilihat dalam penciptaan (Mazmur 19:1; Roma 1:20). Para perintis awal fisika modern sebagian besar adalah penganut agama, khususnya Kristen, dan mereka tidak melihat penemuan mereka sebagai sesuatu yang meniadakan Tuhan. Sebaliknya, mereka melihat penemuan-penemuan itu sebagai penerang metode-metode Tuhan. John Polkinghorne adalah contoh dari hal ini, khususnya dalam fisika kuantum. Polkinghorne, yang seumur hidupnya Kristen, adalah salah satu ilmuwan yang bertanggung jawab atas penemuan partikel sub-nuklir yang dikenal sebagai quark, bagian penting dari model kuantum. Dia pensiun setelah dua puluh lima tahun mengajar di Cambridge untuk menjadi pendeta Anglikan. Kredensial ilmiahnya sedemikian rupa sehingga bahkan orang yang anti-teis yang agresif, seperti Richard Dawkins, bingung untuk menganggap keyakinannya sebagai khayalan atau kebingungan.

Pada akhirnya, dampak mekanika kuantum terhadap pandangan seseorang tentang Tuhan tidak banyak berkaitan dengan fisika dan lebih banyak berkaitan dengan niat pribadi. Metode ilmiah telah menjadi cara yang sangat berhasil untuk menemukan bagaimana Tuhan menyelesaikan bagian-bagian tertentu dari karya penciptaan-Nya. Mempelajari mekanisme fisik alam semesta tidak mengubah fakta bahwa ada Perancang dan Pencipta yang menempatkannya pada tempatnya. Fisika kuantum, seperti halnya disiplin ilmu lainnya, sangat sesuai dengan ajaran Alkitab tentang Tuhan.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah kepercayaan kepada Tuhan sesuai dengan fisika kuantum?
Berlangganan

Pertanyaan Minggu Ini

Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries