Pertanyaan

Apakah makna dari "tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu" dalam Efesus 6:13?

Jawaban
Efesus 6:13 menyatakan, "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." Ayat ini merupakan bagian dari diskusi yang lebih panjang yang dimulai pada ayat 10 tentang perlengkapan senjata Allah, sebuah metafora untuk sumber daya yang dibutuhkan untuk melawan iblis. Dalam ayat 12, Paulus menggarisbawahi musuh-musuh (rohani) orang Kristen yang sebenarnya. Dengan pengetahuan dan karunia-karunia Tuhan ini, kita harus dipersenjatai dan siap sedia, "sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu," untuk berdiri teguh.

Hidup adalah peperangan rohani bagi orang Kristen, dengan musuh yang melancarkan berbagai serangan dalam bentuk pencobaan, penganiayaan, atau tekanan eksternal untuk berkompromi dan diterima oleh sistem dunia. Meskipun iblis tidak dapat membatalkan keselamatan orang percaya, ia dapat berusaha memutuskan persekutuan kita dengan Tuhan, menjebak kita dalam dosa, atau mematahkan semangat kita melalui penganiayaan dan keraguan.

Oleh karena itu, kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk bertahan, yang berarti tetap berkomitmen dan melawan upaya iblis. Berdiri teguh akan melemahkan cengkeraman Iblis yang mungkin ingin menguasai hidup kita dan memperdalam hubungan kita dengan Tuhan. Untungnya, Bapa kita telah memperlengkapi kita dengan semua yang kita butuhkan untuk melawan iblis. Kita tidak sendirian dalam peperangan ini.

Melawan iblis bukanlah tentang melodrama dan histeria yang ditunjukkan oleh beberapa orang dan lebih kepada berpegang teguh pada Firman Tuhan, kebenaran dan keselamatan-Nya, iman dan Injil (Efesus 6:14-17). Peperangan rohani membutuhkan waktu yang cukup untuk membaca Alkitab; kita harus tahu bagaimana menggunakan pedang Roh. Hanya melalui Alkitab kita dapat memperoleh pengetahuan tentang perlengkapan senjata yang diperlukan untuk memenangkan peperangan melawan musuh.

Melakukan semua yang kita bisa untuk bertahan juga mengharuskan kita untuk tetap waspada. Dalam surat Efesus yang sama, Paulus mendorong kita untuk "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus" (Efesus 6:18). Berhadapan dengan tema yang sama, rasul Petrus mendorong orang-orang percaya untuk "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Petrus 5:8).

Ada dua hal ekstrem yang harus dihindari oleh orang Kristen ketika melawan iblis. Yang pertama adalah menekankan peperangan melawan iblis dengan mengesampingkan hal-hal penting lainnya seperti bersekutu dengan Tuhan dan memuridkan orang percaya. Ekstrem lainnya adalah hidup seolah-olah kita tidak memiliki musuh, dengan riang gembira berjalan tanpa menghiraukan perangkat-perangkat iblis (2 Korintus 2:11). Kita tidak boleh terlalu fokus pada Iblis atau tidak sadar akan adanya Iblis. Sebaliknya, kita harus tetap waspada sambil tetap berakar pada wahyu Tuhan.

Iblis dan kelompoknya adalah musuh yang telah dikalahkan (lihat Kolose 2:15; Ibrani 2:14-15), tetapi masih memiliki kebebasan untuk bertindak saat ini. Ketika kita melakukan semua yang kita bisa untuk melawan tipu muslihat Iblis, kita menegaskan kesetiaan dan ketaatan kita kepada Kristus. Seperti pasangan yang menolak pelakor atau tentara yang tetap setia kepada negara mereka, kita dipanggil untuk bertekun di dalam Kristus. Kesetiaan kita akan diberi upah (Matius 5:11-12; 1 Korintus 15:58; Yakobus 1:12; Wahyu 2:10).