Pertanyaan
Apakah yang dimaksud dengan pengembangan spiritual/ pertumbuhan rohani?
Jawaban
Baik ajaran Zaman Baru maupun Kekristenan alkitabiah dengan sepenuh hati menegaskan bahwa ada yang lebih dari sekedar materi dan fisik. Keduanya setuju bahwa manusia memiliki roh dan ada makhluk roh lain yang dapat berinteraksi dengan dunia dan manusia. Keduanya setuju bahwa manusia perlu berkembang secara spiritual atau mereka akan kehilangan hal-hal yang paling penting dalam hidup. Namun, kesamaan antara pemikiran Zaman Baru dan Kekristenan alkitabiah berakhir dengan cepat pada diskusi tentang bagaimana dan ke arah mana seseorang harus berkembang secara spiritual.
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan menginginkan pertumbuhan rohani kita. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:28-29). Kita diciptakan untuk bersekutu dengan-Nya, tetapi persekutuan itu rusak oleh dosa. Dosa, atau pemberontakan terhadap hukum Tuhan (1 Yohanes 3:4), adalah penghalang bagi pertumbuhan rohani kita. Roh setiap manusia terpisah dari Tuhan, Sang Pencipta kehidupan, sehingga manusia digambarkan sebagai orang yang mati secara rohani di dalam dosa (Efesus 2:1). Satu-satunya harapan bagi roh-roh yang mati adalah agar roh-roh tersebut dihidupkan kembali di dalam Kristus dan kemudian mulai bertumbuh dan berkembang menjadi manusia rohani yang Tuhan kehendaki - manusia yang secara akurat mencerminkan gambar-Nya.
Tujuan dari kehidupan Kristen adalah untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus, ketika Roh Kudus bekerja di dalam roh kita, menghasilkan buah (Galatia 5:22-24). Ketika kita berserah kepada Roh Kudus, Dia akan menuntun kita (Galatia 5:16, 25). Pertumbuhan rohani terjadi melalui membaca Firman Tuhan, doa, persekutuan dengan orang percaya lainnya, dan partisipasi aktif dalam gereja lokal. Orang Kristen tidak memilih arah atau cara sendiri untuk pertumbuhan mereka; cara-cara tersebut telah dipilih oleh Tuhan sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya. Melalui gereja, Tuhan memperlengkapi umat-Nya "bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak. . . . kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:12-15).
Pertumbuhan rohani orang Kristen didasarkan pada janji-janji Firman Tuhan dan partisipasi yang sukarela dari setiap orang percaya ketika ia tunduk kepada Kristus. Tujuannya adalah untuk meninggalkan dosa dan meningkat dalam keserupaan dengan Kristus: "Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita." (2 Petrus 1:4-8).
Perkembangan spiritual gerakan Zaman Baru dimulai dengan dasar pemikiran yang sama sekali berbeda. Alih-alih melihat manusia sebagai makhluk yang diciptakan menurut citra Tuhan yang bersifat pribadi, spiritualitas Zaman Baru melihat manusia sebagai manifestasi independen dari roh (energi, kekuatan, atau chi) yang tidak berpribadi yang memberi energi pada alam semesta. Perkembangan spiritual, menurut ajaran Zaman Baru, hanyalah memanfaatkan energi ini untuk mencapai pemenuhan dan harmoni yang lebih besar di bumi dan mungkin di kehidupan yang akan datang. Salah satu situs web Zaman Baru menggambarkan tujuan pengembangan spiritual Zaman Baru seperti ini: "Dunia ini adalah sebuah pesta yang luar biasa, penuh dengan hal-hal yang menakjubkan dan menyenangkan. Di sini kita dapat menemukan apa yang kita cari. Jika kita mencari kenikmatan indera, ada banyak kesempatan. Demikian pula jika kita berusaha untuk belajar dan mendekatkan diri kepada diri kita yang lebih tinggi, kesempatan ini juga ada. Sebagian, fase bumi dari keberadaan kita adalah kesempatan untuk belajar, menciptakan dan mengalami semua bagian dari diri kita dan tumbuh lebih dekat dengan apa yang kita inginkan." Arah perkembangan spiritual Zaman Baru dipilih oleh individu. Dengan menyelaraskan diri dengan kekuatan spiritual, individu dapat menjadi siapa pun atau apa pun yang diinginkannya.
Filosofi Zaman Baru mengajarkan bahwa yang membantu perkembangan spiritual seseorang adalah pemandu roh dan malaikat yang dapat memberikan arahan dan kekuatan dalam perjalanan menuju aktualisasi diri. Benda-benda fisik seperti kristal dapat membantu memfokuskan energi psikis/spiritual. Menata barang-barang di rumah dengan benar (ide di balik feng shui) juga dapat membantu aliran energi. Kemampuan psikis seperti ESP dapat dikembangkan.
Sementara pertumbuhan rohani yang alkitabiah memiliki tujuan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus, tujuan pengembangan spiritual Zaman Baru ditentukan oleh setiap individu, memberdayakan setiap individu untuk menjadi tuan atas nasibnya sendiri. Inilah perbedaan antara pengudusan Roh Kudus dan realisasi diri individu. Ini adalah perbedaan antara tunduk kepada Tuhan dan berusaha menjadi tuhan bagi diri sendiri. Ini adalah perbedaan antara mendengar Tuhan berkata, "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN" (Mazmur 37:5) dan mendengar kebohongan Iblis, "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kejadian 3:5).
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan menginginkan pertumbuhan rohani kita. Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:28-29). Kita diciptakan untuk bersekutu dengan-Nya, tetapi persekutuan itu rusak oleh dosa. Dosa, atau pemberontakan terhadap hukum Tuhan (1 Yohanes 3:4), adalah penghalang bagi pertumbuhan rohani kita. Roh setiap manusia terpisah dari Tuhan, Sang Pencipta kehidupan, sehingga manusia digambarkan sebagai orang yang mati secara rohani di dalam dosa (Efesus 2:1). Satu-satunya harapan bagi roh-roh yang mati adalah agar roh-roh tersebut dihidupkan kembali di dalam Kristus dan kemudian mulai bertumbuh dan berkembang menjadi manusia rohani yang Tuhan kehendaki - manusia yang secara akurat mencerminkan gambar-Nya.
Tujuan dari kehidupan Kristen adalah untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus, ketika Roh Kudus bekerja di dalam roh kita, menghasilkan buah (Galatia 5:22-24). Ketika kita berserah kepada Roh Kudus, Dia akan menuntun kita (Galatia 5:16, 25). Pertumbuhan rohani terjadi melalui membaca Firman Tuhan, doa, persekutuan dengan orang percaya lainnya, dan partisipasi aktif dalam gereja lokal. Orang Kristen tidak memilih arah atau cara sendiri untuk pertumbuhan mereka; cara-cara tersebut telah dipilih oleh Tuhan sebagaimana dinyatakan dalam Firman-Nya. Melalui gereja, Tuhan memperlengkapi umat-Nya "bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak. . . . kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:12-15).
Pertumbuhan rohani orang Kristen didasarkan pada janji-janji Firman Tuhan dan partisipasi yang sukarela dari setiap orang percaya ketika ia tunduk kepada Kristus. Tujuannya adalah untuk meninggalkan dosa dan meningkat dalam keserupaan dengan Kristus: "Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita." (2 Petrus 1:4-8).
Perkembangan spiritual gerakan Zaman Baru dimulai dengan dasar pemikiran yang sama sekali berbeda. Alih-alih melihat manusia sebagai makhluk yang diciptakan menurut citra Tuhan yang bersifat pribadi, spiritualitas Zaman Baru melihat manusia sebagai manifestasi independen dari roh (energi, kekuatan, atau chi) yang tidak berpribadi yang memberi energi pada alam semesta. Perkembangan spiritual, menurut ajaran Zaman Baru, hanyalah memanfaatkan energi ini untuk mencapai pemenuhan dan harmoni yang lebih besar di bumi dan mungkin di kehidupan yang akan datang. Salah satu situs web Zaman Baru menggambarkan tujuan pengembangan spiritual Zaman Baru seperti ini: "Dunia ini adalah sebuah pesta yang luar biasa, penuh dengan hal-hal yang menakjubkan dan menyenangkan. Di sini kita dapat menemukan apa yang kita cari. Jika kita mencari kenikmatan indera, ada banyak kesempatan. Demikian pula jika kita berusaha untuk belajar dan mendekatkan diri kepada diri kita yang lebih tinggi, kesempatan ini juga ada. Sebagian, fase bumi dari keberadaan kita adalah kesempatan untuk belajar, menciptakan dan mengalami semua bagian dari diri kita dan tumbuh lebih dekat dengan apa yang kita inginkan." Arah perkembangan spiritual Zaman Baru dipilih oleh individu. Dengan menyelaraskan diri dengan kekuatan spiritual, individu dapat menjadi siapa pun atau apa pun yang diinginkannya.
Filosofi Zaman Baru mengajarkan bahwa yang membantu perkembangan spiritual seseorang adalah pemandu roh dan malaikat yang dapat memberikan arahan dan kekuatan dalam perjalanan menuju aktualisasi diri. Benda-benda fisik seperti kristal dapat membantu memfokuskan energi psikis/spiritual. Menata barang-barang di rumah dengan benar (ide di balik feng shui) juga dapat membantu aliran energi. Kemampuan psikis seperti ESP dapat dikembangkan.
Sementara pertumbuhan rohani yang alkitabiah memiliki tujuan untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus, tujuan pengembangan spiritual Zaman Baru ditentukan oleh setiap individu, memberdayakan setiap individu untuk menjadi tuan atas nasibnya sendiri. Inilah perbedaan antara pengudusan Roh Kudus dan realisasi diri individu. Ini adalah perbedaan antara tunduk kepada Tuhan dan berusaha menjadi tuhan bagi diri sendiri. Ini adalah perbedaan antara mendengar Tuhan berkata, "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN" (Mazmur 37:5) dan mendengar kebohongan Iblis, "kamu akan menjadi seperti Allah" (Kejadian 3:5).