Pertanyaan
Apa kunci untuk mengajarkan Alkitab kepada anak-anak yang mengalami disleksia?
Jawaban
Sama seperti Tuhan menciptakan kita semua dengan karunia dan talenta yang unik, Dia juga menciptakan kita dengan otak yang belajar secara berbeda. Guru sekolah minggu dan pekerja gereja lainnya ingin menolong semua anak dalam pelayanan mereka, tetapi mereka mungkin merasa kesulitan untuk mengajar secara efektif, kepada anak-anak yang mengalami disleksia. Kabar baiknya adalah Tuhan telah memperlengkapi kita dengan berbagai alat untuk membuat pengetahuan Alkitab dapat diakses oleh semua orang.
Disleksia adalah ketidakmampuan belajar berbasis bahasa yang berasal dari neurologis, di mana terdapat ketidaksinambungan antara area pendengaran, visual, dan kinestetik (fisik) di otak untuk belajar. Anak-anak dengan disleksia sering kali kesulitan mencocokkan huruf dengan bunyi dan akan mengalami tantangan dalam mengenali bunyi yang membentuk kata, kemudian memecah kata menjadi beberapa komponen bunyi dan menguraikannya (membaca). Bayangkan sulitnya memahami dan mengatur urutan sekelompok kata seperti Alkitab yang tertulis!
Siswa dengan disleksia sering kali menjadi yang paling berhasil dengan metode pembelajaran literasi multi-sensorik dan terstruktur. Pembelajaran multi-indera menggabungkan mode pendengaran, visual, dan kinestetik dalam mengkomunikasikan informasi untuk menghubungkan area-area otak tersebut. Jadi, kegiatan yang melibatkan indera membantu anak-anak disleksia belajar sebanyak mungkin.
Penting untuk diperhatikan bahwa disleksia tidak mempengaruhi kecerdasan anak secara umum, sehingga materi pengajaran tidak harus disederhanakan, hanya disajikan dengan cara yang berbeda. Metode pengajaran Alkitab kepada siswa disleksia masih bermanfaat bagi siswa pada umumnya, sehingga seluruh kelas sekolah minggu dapat mengambil manfaat dari sumber-sumber yang dirancang untuk siswa disleksia.
Mereka yang mengalami disleksia menganggap membaca sebagai sesuatu yang membuat frustasi, dan akan sangat memilukan melihat seorang anak (atau orang dewasa) yang tidak dapat terhubung dengan Penciptanya melalui sumber daya yang paling berharga yang Tuhan berikan kepada kita untuk menavigasi kehidupan ini, yaitu Alkitab.
Untungnya, ada semakin banyak sumber daya yang membantu membuat Alkitab mudah dicerna dan menyenangkan bagi pelajar disleksia. Salah satunya adalah The Video Bible (Alkitab video), yaitu sebuah pelayanan yang menyediakan Alkitab bergambar yang tersedia dari sampul ke sampul dalam format audiovisual. Hal ini memberikan bentuk instruksi multi-indera yang dijelaskan di atas, karena melibatkan dua mode pembelajaran. Selain itu, cerita Alkitab di papan flanel juga memperkenalkan indera peraba ke dalam pengajaran dan menyediakan cara yang menarik untuk membantu anak-anak menyerap dan berinteraksi secara fisik dengan konsep-konsep Alkitab. Bagi mereka yang masih menginginkan buku cetak, The Action Bible adalah versi Alkitab dalam bentuk novel grafis yang menyediakan ilustrasi untuk menghidupkan setiap bagian Alkitab.
Murid-murid dengan disleksia biasanya berjuang untuk membentuk gambaran mental dari apa yang mereka baca, karena mereka mengalami kesulitan untuk memahami, sehingga video atau papan flanel atau novel grafis adalah sumber yang bagus untuk memperkuat gambar dari teks. Sumber-sumber seperti ini memungkinkan guru sekolah minggu untuk bertemu dengan anak-anak di mana mereka berada. Kerumitan Alkitab sering kali sulit dipahami bahkan oleh pembaca yang percaya diri sekalipun, dan pengajaran dengan berbagai macam indera dapat menghilangkan salah satu hambatan yang dihadapi oleh beberapa anak.
Guru sekolah minggu yang baik ingin mendorong murid-muridnya untuk mengalami kekayaan dan kedalaman Firman Tuhan. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang disleksia, mengetahui kebutuhan masing-masing murid, dan bertumbuh dalam kesabaran saat mengajar akan meningkatkan pengalaman di kelas dan memperdalam iman para murid.
Disleksia adalah ketidakmampuan belajar berbasis bahasa yang berasal dari neurologis, di mana terdapat ketidaksinambungan antara area pendengaran, visual, dan kinestetik (fisik) di otak untuk belajar. Anak-anak dengan disleksia sering kali kesulitan mencocokkan huruf dengan bunyi dan akan mengalami tantangan dalam mengenali bunyi yang membentuk kata, kemudian memecah kata menjadi beberapa komponen bunyi dan menguraikannya (membaca). Bayangkan sulitnya memahami dan mengatur urutan sekelompok kata seperti Alkitab yang tertulis!
Siswa dengan disleksia sering kali menjadi yang paling berhasil dengan metode pembelajaran literasi multi-sensorik dan terstruktur. Pembelajaran multi-indera menggabungkan mode pendengaran, visual, dan kinestetik dalam mengkomunikasikan informasi untuk menghubungkan area-area otak tersebut. Jadi, kegiatan yang melibatkan indera membantu anak-anak disleksia belajar sebanyak mungkin.
Penting untuk diperhatikan bahwa disleksia tidak mempengaruhi kecerdasan anak secara umum, sehingga materi pengajaran tidak harus disederhanakan, hanya disajikan dengan cara yang berbeda. Metode pengajaran Alkitab kepada siswa disleksia masih bermanfaat bagi siswa pada umumnya, sehingga seluruh kelas sekolah minggu dapat mengambil manfaat dari sumber-sumber yang dirancang untuk siswa disleksia.
Mereka yang mengalami disleksia menganggap membaca sebagai sesuatu yang membuat frustasi, dan akan sangat memilukan melihat seorang anak (atau orang dewasa) yang tidak dapat terhubung dengan Penciptanya melalui sumber daya yang paling berharga yang Tuhan berikan kepada kita untuk menavigasi kehidupan ini, yaitu Alkitab.
Untungnya, ada semakin banyak sumber daya yang membantu membuat Alkitab mudah dicerna dan menyenangkan bagi pelajar disleksia. Salah satunya adalah The Video Bible (Alkitab video), yaitu sebuah pelayanan yang menyediakan Alkitab bergambar yang tersedia dari sampul ke sampul dalam format audiovisual. Hal ini memberikan bentuk instruksi multi-indera yang dijelaskan di atas, karena melibatkan dua mode pembelajaran. Selain itu, cerita Alkitab di papan flanel juga memperkenalkan indera peraba ke dalam pengajaran dan menyediakan cara yang menarik untuk membantu anak-anak menyerap dan berinteraksi secara fisik dengan konsep-konsep Alkitab. Bagi mereka yang masih menginginkan buku cetak, The Action Bible adalah versi Alkitab dalam bentuk novel grafis yang menyediakan ilustrasi untuk menghidupkan setiap bagian Alkitab.
Murid-murid dengan disleksia biasanya berjuang untuk membentuk gambaran mental dari apa yang mereka baca, karena mereka mengalami kesulitan untuk memahami, sehingga video atau papan flanel atau novel grafis adalah sumber yang bagus untuk memperkuat gambar dari teks. Sumber-sumber seperti ini memungkinkan guru sekolah minggu untuk bertemu dengan anak-anak di mana mereka berada. Kerumitan Alkitab sering kali sulit dipahami bahkan oleh pembaca yang percaya diri sekalipun, dan pengajaran dengan berbagai macam indera dapat menghilangkan salah satu hambatan yang dihadapi oleh beberapa anak.
Guru sekolah minggu yang baik ingin mendorong murid-muridnya untuk mengalami kekayaan dan kedalaman Firman Tuhan. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang disleksia, mengetahui kebutuhan masing-masing murid, dan bertumbuh dalam kesabaran saat mengajar akan meningkatkan pengalaman di kelas dan memperdalam iman para murid.