Pertanyaan
Apa yang Paulus maksudkan ketika ia menulis tentang manusia duniawi?
Jawaban
Dalam 1 Korintus 2:6-16, manusia duniawi dibandingkan dengan manusia rohani dan manusia kedagingan. Ayat 14 mengatakan, "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani." Ayat ini tidak mendefinisikan manusia duniawi, melainkan menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan orang yang tidak memahami firman dan pikiran Tuhan. Orang yang dapat memahami firman Tuhan adalah manusia "rohani" (ayat 15).
Henry Morris, dalam New Defender's Study Bible, memberikan komentar ini pada ayat 14: "Manusia 'duniawi', yang belum diselamatkan, tidak dapat memahami kebenaran-kebenaran rohani. Ia harus terlebih dahulu memahami pengorbanan penebusan Kristus bagi dirinya, tetapi hal itu pun merupakan 'kebodohan' baginya (1:18) sampai Roh Kudus sendiri yang menginsafkannya akan kebenaran itu (Yohanes 16:7-11)." Pada dasarnya, manusia "duniawi" adalah manusia yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Seperti yang Yesus katakan, "Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh" (Yohanes 3:6).
Mari kita lihat beberapa penggunaan lain dari kata duniawi/ alami dalam Alkitab. Dalam Roma 11:21 tertulis, "Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu." Dalam 1 Korintus 15:44-46, "Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. ... Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah." Yehezkiel 44:31 berbicara tentang kematian yang alamiah. Daniel 10:8 berbicara tentang penglihatan mata alami. Yakobus 1:23 berbicara tentang wajah yang alamiah, dan Yakobus 3:15 menyatakan, "Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan."
Dalam 1 Korintus 2, Paulus menggunakan kata alamia/ duniawi untuk merujuk kepada seseorang yang masih dalam keadaan aslinya (berdosa). Kata Yunani psuchikos ("alamiah") dapat diartikan sebagai "hewani", sebagai lawan dari "rohani". Manusia duniawi adalah mereka yang disibukkan dengan hal-hal duniawi dan mengesampingkan hal-hal dari Tuhan. Mereka dipimpin oleh naluri dan bukan oleh Roh Tuhan. Mereka secara naluri memilih dosa daripada kebenaran. Mereka adalah orang "yang tidak mengenal Allah" yang dimaksud Yesus dalam Matius 6:32 yang hanya mencari hal-hal duniawi.
Karya supranatural Tuhan adalah untuk mengubah manusia duniawi menjadi manusia rohani. Ketika seseorang percaya kepada Kristus, Tuhan menukar apa yang bersifat duniawi (yang diterima dari Adam) dengan apa yang bersifat rohani (yang diterima dari Kristus). "Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus" (1 Korintus 15:22). Oleh karena itu, kehidupan Kristen adalah kehidupan yang supernatural. Kita tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (Roma 8:1).
Henry Morris, dalam New Defender's Study Bible, memberikan komentar ini pada ayat 14: "Manusia 'duniawi', yang belum diselamatkan, tidak dapat memahami kebenaran-kebenaran rohani. Ia harus terlebih dahulu memahami pengorbanan penebusan Kristus bagi dirinya, tetapi hal itu pun merupakan 'kebodohan' baginya (1:18) sampai Roh Kudus sendiri yang menginsafkannya akan kebenaran itu (Yohanes 16:7-11)." Pada dasarnya, manusia "duniawi" adalah manusia yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Seperti yang Yesus katakan, "Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh" (Yohanes 3:6).
Mari kita lihat beberapa penggunaan lain dari kata duniawi/ alami dalam Alkitab. Dalam Roma 11:21 tertulis, "Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu." Dalam 1 Korintus 15:44-46, "Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. ... Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah." Yehezkiel 44:31 berbicara tentang kematian yang alamiah. Daniel 10:8 berbicara tentang penglihatan mata alami. Yakobus 1:23 berbicara tentang wajah yang alamiah, dan Yakobus 3:15 menyatakan, "Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan."
Dalam 1 Korintus 2, Paulus menggunakan kata alamia/ duniawi untuk merujuk kepada seseorang yang masih dalam keadaan aslinya (berdosa). Kata Yunani psuchikos ("alamiah") dapat diartikan sebagai "hewani", sebagai lawan dari "rohani". Manusia duniawi adalah mereka yang disibukkan dengan hal-hal duniawi dan mengesampingkan hal-hal dari Tuhan. Mereka dipimpin oleh naluri dan bukan oleh Roh Tuhan. Mereka secara naluri memilih dosa daripada kebenaran. Mereka adalah orang "yang tidak mengenal Allah" yang dimaksud Yesus dalam Matius 6:32 yang hanya mencari hal-hal duniawi.
Karya supranatural Tuhan adalah untuk mengubah manusia duniawi menjadi manusia rohani. Ketika seseorang percaya kepada Kristus, Tuhan menukar apa yang bersifat duniawi (yang diterima dari Adam) dengan apa yang bersifat rohani (yang diterima dari Kristus). "Sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus" (1 Korintus 15:22). Oleh karena itu, kehidupan Kristen adalah kehidupan yang supernatural. Kita tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (Roma 8:1).