Pertanyaan

Apakah yang dimaksud dengan kovenantalisme progresif?

Jawaban
Kovenantalisme progresif adalah sebuah sistem biblio-teologis yang mengartikulasikan rencana penebusan Tuhan sejak Adam hingga Kristus. Kovenantalisme progresif menekankan pewahyuan Tuhan yang progresif melalui perjanjian-perjanjian dan penggenapan janji-janji-Nya di dalam Kristus. Selain itu, kovenantalisme progresif mengidentifikasi Israel sebagai umat perjanjian Tuhan yang lama dan gereja sebagai umat perjanjian-Nya yang baru. Para teolog seperti Peter Gentry dan Stephen Wellum telah membela sistem teologi ini terhadap teologi perjanjian dan dispensasionalisme.

Teologi Perjanjian

Teologi perjanjian mengatur perjanjian-perjanjian dalam Alkitab ke dalam dua kategori yang menyeluruh: perjanjian perbuatan dan perjanjian anugerah. Teologi perjanjian menegaskan kesinambungan di antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dengan menggabungkan perjanjian-perjanjian Alkitab di bawah perjanjian tunggal anugerah. Menurut pandangan ini, Israel dan gereja adalah entitas yang sama tetapi memiliki peran yang berbeda dalam sejarah penebusan. Kedua komunitas ini terdiri dari orang-orang percaya dan orang-orang yang tidak percaya dan memiliki tanda-tanda perjanjian untuk mengidentifikasi hubungan mereka dengan Tuhan (sunat dan baptisan). Implikasi dari perspektif ini adalah praktik baptisan bayi. Teologi perjanjian berargumen bahwa bayi Perjanjian Baru harus dibaptis seperti halnya bayi Perjanjian Lama yang disunat karena kedua tanda tersebut menunjuk pada realitas spiritual yang sama.

Sebaliknya, kovenantalisme progresif percaya bahwa perjanjian-perjanjian harus ditafsirkan dalam konteks historis dan teologisnya. Perjanjian-perjanjian itu berbeda tetapi saling berkaitan dan menemukan penggenapannya di dalam Kristus, bukan di dalam konstruk teologis yang menyeluruh. Sebagai contoh, Galatia 3:16 merujuk kepada Kristus sebagai "keturunan" dari janji Tuhan kepada Abraham, dan Ibrani 1:1-3 menyatakan bahwa wahyu Tuhan memuncak di dalam Kristus.

Dispensasionalisme

Dispensasionalisme membagi narasi Alkitab ke dalam dispensasi-dispensasi atau periode-periode yang berbeda di mana Tuhan berhubungan dengan umat-Nya dengan cara-cara yang berbeda. Sistem ini mempertahankan perbedaan yang tegas antara Israel dan gereja. Kaum dispensasionalis berargumen bahwa janji-janji Tuhan kepada Israel, termasuk janji tanah, akan digenapi secara harfiah dan tepat bagi bangsa Israel.

Akan tetapi, kovenantalisme progresif menolak pemisahan yang kaku antara Israel dan gereja. Oleh karena itu, janji-janji Perjanjian Lama ditafsirkan secara tipologis dan bukan secara harfiah. Janji-janji Tuhan kepada Israel adalah "bayangan" yang menunjuk kepada realitas rohani yang lebih besar di dalam Kristus. Sebagai contoh, janji tanah kepada Abraham tidak terbatas pada wilayah geografis tertentu, tetapi digenapi di dalam pemerintahan Kristus sebagai raja atas ciptaan yang baru. Roma 4:13 memperluas janji tersebut untuk mencakup seluruh dunia, dan Wahyu 21:1-4 membayangkan ciptaan yang baru sebagai penggenapan dari janji-janji Tuhan.

Prinsip-prinsip Inti dari kovenantalisme Progresif

- Ada satu umat Tuhan. Gereja mencakup semua orang yang dipersatukan dengan Kristus melalui iman. Kesatuan umat Tuhan melampaui batas-batas negara, etnis, dan budaya. Rencana penebusan Tuhan bersifat menyeluruh.

- Perjanjian-perjanjian digenapi di dalam Kristus. Dia adalah "keturunan" Abraham, raja Daud, dan pengantara Perjanjian Baru. Janji-janji Perjanjian Lama direalisasikan di dalam Kristus dan kerajaan-Nya.

- Rencana penebusan Tuhan secara progresif dinyatakan dalam Alkitab. Setiap perjanjian dibangun di atas perjanjian sebelumnya. Karena itu, orang percaya dapat memastikan pengungkapan rencana Tuhan.

- Janji-janji Perjanjian Lama adalah tipe-tipe yang melambangkan realitas-realitas rohani yang lebih besar di dalam Kristus. Sebagai contoh, bait suci melambangkan kehadiran Tuhan di antara umat-Nya, yang digenapi di dalam Kristus dan Roh Kudus yang berdiam di dalamnya.

Implikasi Teologis dan Praktis dari Kovenantalisme Progresif

Kovenantalisme progresif memiliki implikasi yang signifikan terhadap bagaimana orang percaya memahami Tuhan dan Firman-Nya. Alkitab adalah sebuah narasi yang menyatu, dan perjanjian-perjanjian digenapi di dalam Kristus. Kovenantalisme progresif menghindari jebakan-jebakan dari dispensasionalisme yang terlalu kaku dan teologi perjanjian yang terlalu umum.

Secara praktis, kovenantalisme progresif memengaruhi identitas dan misi gereja. Gereja adalah umat perjanjian Tuhan yang baru, yang dipanggil untuk berpikiran kerajaan. Kita harus memberitakan Injil kepada segala bangsa, memelihara perdamaian dan kesatuan, dan menantikan kedatangan kerajaan Tuhan.