Pertanyaan

Apakah doktrin Keesaan itu?

Jawaban
Doktrin keesaan adalah penolakan terhadap Trinitas dan ditemukan dalam beberapa cabang Pentakosta. Doktrin keesaan mengajarkan bahwa Allah yang esa menyatakan diri-Nya dalam berbagai bentuk: terkadang sebagai Bapa, terkadang sebagai Yesus, dan terkadang sebagai Roh Kudus. Pentakostalisme Keesaan, atau ajaran yang mengajarkan hanya Yesus, adalah daur ulang modern dari Sabellianisme dan modalisme kuno di masa lalu.

Pernyataan klasik dari doktrin Tritunggal adalah bahwa ada Satu Allah yang ada secara kekal dalam tiga Pribadi: Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah. Namun, Bapa bukanlah Anak atau Roh Kudus. Anak bukanlah pribadi yang sama dengan Bapa atau Roh Kudus. Roh Kudus bukanlah Bapa maupun Anak. Kata Tritunggal tidak pernah digunakan dalam Alkitab, tetapi doktrin Tritunggal adalah ringkasan dari ajaran tentang Allah yang ditemukan dalam Perjanjian Baru.

Penganut paham keesaan mirip dengan kaum Unitarian karena mereka sama-sama menyangkal Trinitas. Penganut Unitarian percaya pada satu Tuhan yang ada sebagai satu pribadi, yaitu Allah Bapa. Anak bukanlah Allah, melainkan seorang manusia. Mungkin Dia adalah seorang manusia yang lebih selaras dengan Allah daripada yang lain, tetapi tetaplah seorang manusia. Roh Kudus tidak dianggap sebagai suatu pribadi, melainkan sebagai kuasa Allah.

Meskipun kata Keesaan dan Unitarian tampaknya memiliki arti yang sama, namun ada perbedaan yang signifikan secara teologis. Mereka yang berpegang pada doktrin Keesaan percaya bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah Allah. Namun, alih-alih satu Allah yang ada secara kekal dalam tiga Pribadi, mereka percaya kepada Satu Allah (Roh Ilahi yang tunggal) yang memanifestasikan diri-Nya dalam tiga Pribadi, atau lebih tepatnya, tiga kepribadian. Kadang-kadang Allah yang Esa berinteraksi dengan manusia sebagai Bapa. Kadang-kadang Dia berinteraksi dengan manusia sebagai Anak, dan kadang-kadang sebagai Roh Kudus. Ini adalah ajaran sesat kuno yang disebut modalisme, yang mengajarkan bahwa Allah menyatakan diri-Nya dalam berbagai cara termasuk Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Bagi banyak orang yang berpegang pada "doktrin Keesaan", Yesus adalah manifestasi utama Allah. Yesus adalah Bapa dan Roh Kudus.

Alkitab dengan jelas berbicara tentang satu Allah tetapi juga tentang Pribadi-pribadi yang berbeda. Pribadi-pribadi ini berinteraksi satu sama lain. Yesus berdoa kepada Bapa (Yohanes 17 hanyalah salah satu contoh). Jika Bapa dan Anak bukanlah pribadi-pribadi yang berbeda, maka doa ini hanyalah sebuah monolog. Kepada siapakah Yesus menyerahkan diri-Nya di kayu salib (Lukas 23:46)? Dan apa yang Yohanes maksudkan ketika ia menulis, "Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak" (2 Yohanes 1:9)?

Meskipun doktrin Keesaan tampaknya merupakan sebuah kemajuan dari doktrin Unitarian, doktrin ini masih jauh dari apa yang diajarkan oleh Perjanjian Baru tentang tri-esaan Allah.