Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat (erjermahan Inggris: berani dan kuat) dalam 1 Korintus 16:13?

Jawaban
Rasul Paulus menutup suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus dengan serangkaian himbauan. Ia menulis, "Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!" (1 Korintus 16:13). Kewaspadaan, ketekunan, keberanian, dan kekuatan sangat penting untuk kemenangan rohani.

Paulus memerintahkan jemaat Korintus untuk "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" karena peperangan rohani yang akan mereka hadapi. Dalam surat-suratnya, Paulus sering mengingatkan orang-orang percaya bahwa mereka terlibat dalam perjuangan "bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara" (Efesus 6:12; lihat juga 2 Korintus 10:3-4). Ketakutan dan rasa lemah adalah respons yang wajar terhadap situasi yang berbahaya. Tetapi Paulus mendorong kita untuk bangkit dari reaksi-reaksi yang melemahkan itu dengan mengandalkan Tuhan: "hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya" (Efesus 6:10).

Perintah untuk "bersikaplah sebagai laki-laki" dalam 1 Korintus 16:13 secara harfiah adalah perintah untuk "berani bertindak seperti laki-laki." Paulus menggunakan kata Yunani andrizesthe, yang berhubungan dengan anēr, yang berarti "laki-laki". Kamus Strong's Lexicon menjelaskan, "Dalam konteks Perjanjian Baru, istilah ini digunakan secara metaforis untuk mendorong ketabahan dan ketangguhan rohani di antara orang-orang percaya, dengan mengacu pada pemahaman budaya tentang kejantanan sebagai model kedewasaan rohani."

Perintah untuk menjadi "kuat" menggunakan kata Yunani krataiousthe, yang secara harfiah berarti "dikuatkan". Ini adalah nasihat "untuk menang dengan kekuatan Tuhan yang perkasa, yaitu ketika kuasa-Nya menang atas perlawanan" (HELPS Word Studies). Iman kita kepada Tuhan memberi kekuatan.

Kita harus "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" di dalam kekuatan Tuhan, bukan kekuatan kita sendiri. Dalam Alkitab, keberanian selalu disertai dengan keyakinan akan kehadiran dan kuasa Tuhan. Yosua dikuatkan dengan cara ini: "Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi" (Yosua 1:9). Orang-orang percaya dapat menjadi berani, kuat, dan teguh karena Roh Kudus memberdayakan mereka: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (2 Timotius 1:7).

Instruksi Paulus untuk "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" terkait dengan berdiri teguh dalam iman. Keberanian dan kekuatan diperlukan untuk berpegang teguh pada kebenaran Injil dalam dunia yang menyerang kebenaran dari segala sisi. Gereja Korintus bergumul dengan perpecahan, ajaran-ajaran palsu, dan kerusakan moral. Kesetiaan kepada Kristus dan ajaran-Nya membutuhkan ketabahan dan kedewasaan rohani. Himbauan Paulus untuk "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" mengingatkan kita bahwa keberanian menuntut kita untuk tetap setia kepada kebenaran Tuhan meskipun ada godaan untuk berkompromi atau meninggalkan iman kita kepada Kristus.

Keberanian dan kekuatan diperlukan untuk bertahan melalui ujian dan kesengsaraan. Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang realitas kesengsaraan duniawi, tetapi Dia juga menguatkan mereka dengan kata-kata, "kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33). Kita dapat menjadi berani dan kuat karena Kristus telah mengalahkan dunia. Di dalam Kristus, kita memiliki kemenangan: "Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita" (1 Korintus 15:57).

Alasan utama untuk "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" adalah untuk memuliakan Tuhan. Paulus tidak asing dengan konflik, dan dia menyebutkan keberanian dan kekuatan sebagai kebajikan yang memampukan kita untuk memenuhi misi yang diberikan Tuhan untuk membagikan Injil kepada orang lain dan memuliakan Tuhan. Di dalam penjara, Paulus mengungkapkan harapannya bahwa ia "dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku" (Filipi 1:20). Keberanian dan kekuatan bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk memuliakan Kristus. Ketaatan kita yang setia memuliakan Dia.

Perintah Paulus dalam 1 Korintus 16:13 untuk "bersikaplah sebagai laki-laki Dan tetap kuat" sangat penting bagi kehidupan kita. Kita harus berani dan kuat ketika menghadapi pertempuran rohani, berdiri teguh dalam iman, dan bertekun melalui ujian dan kesengsaraan. Tujuan dari menjadi berani dan kuat adalah untuk memuliakan Tuhan, yang memastikan bahwa godaan dan masalah dunia ini tidak akan menghabiskan kita. Dalam kata-kata Martin Luther,

Dan meskipun dunia ini, yang dipenuhi setan,

harus mengancam untuk menyerang kita,

kita tidak akan takut, karena Tuhan telah menghendaki

kebenaran-Nya untuk menang melalui kita.

Pangeran kegelapan muram,

kita gemetar bukan karena dia;

kemarahannya dapat kita tahan,

untuk nya! malapetaka nya pasti;

satu kata kecil akan menjatuhkannya.

(Psalter Hymnal, Gray, 1987)