Pertanyaan

Dapatkah anak yang dikandung di luar pernikahan diselamatkan?

Jawaban
Dalam Ulangan 23:2, Hukum Taurat Musa mengatakan, "Seorang anak haram janganlah masuk jemaah TUHAN, bahkan keturunannya yang kesepuluhpun tidak boleh masuk jemaah TUHAN." Apa yang dikatakan di sini adalah bahwa anak yang lahir di luar pernikahan tidak sah dan tidak layak menjadi warga negara Israel selama sepuluh generasi. Ini tidak berarti, seperti yang disalahartikan oleh beberapa orang, bahwa orang yang tidak sah tidak dapat diselamatkan atau dipakai secara luar biasa oleh Tuhan. Belas kasihan dan anugerah-Nya melalui Kristus sudah cukup bagi semua orang.

Dalam Perjanjian Baru, Ibrani 12:8 menyebutkan "Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang." Hal ini menunjukkan bahwa siapa yang dikasihi Tuhan akan dihajar-Nya, dan Dia mengoreksi setiap anak-Nya. Mereka yang tidak Dia koreksi dan didisiplinkan bukanlah anak-anak-Nya, dan oleh karena itu, tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kita harus menjadi salah satu dari anak-anak Tuhan, yang dilahirkan dari roh, untuk masuk ke dalam Surga.

Jadi kita dapat melihat dengan jelas bahwa setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadinya akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Yohanes 3:16-18 mengatakan, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah."

Ketika Tuhan memandang anak-anak-Nya yang telah menerima anugerah keselamatan yang cuma-cuma melalui kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus, Dia tidak melihat kewarganegaraan, warna kulit, keabsahan atau tidak keabsahan kelahiran kita, melainkan hanya kebenaran Kristus di dalam kita (2 Korintus 5:21; Filipi 3:9). Kita tidak diselamatkan karena siapa kita sejak lahir; namun, kita diselamatkan karena kita menjadi seperti apa pada saat kelahiran baru. Kita menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Korintus 5:17). Ketika seorang anak yang lahir di luar nikah dilahirkan kembali, ia menjadi anak Tuhan yang hidup (Yohanes 1:12).

Dalam Mazmur 139:13-17, Daud memuji Tuhan karena "Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!"

Pencipta kita yang luar biasa mengasihi semua janin kecil, tanpa memandang kondisi pembuahan, dan melalui kasih karunia-Nya, telah menyediakan sebuah rumah di surga bagi semua orang yang akan menerima karunia keselamatan yang cuma-cuma. Puji Tuhan!