Pertanyaan

Mengapa Yosua disebut "Yesus" dalam Ibrani 4:8 dalam terjemahan KJV?

Jawaban
Dalam King James Version, Ibrani 4:8 berkata, "Sebab jika Yesus telah memberikan perhentian kepada mereka, maka tidakkah Ia akan berbicara tentang hari lain" (penekanan ditambahkan).

Dalam terjemahan New International Version, ayat yang sama berbunyi, "Sebab jika Yosua telah memberikan perhentian kepada mereka, maka Tuhan tidak akan berbicara tentang hari yang lain" (penekanan ditambahkan). Kebanyakan terjemahan bahasa Inggris lainnya dari ayat ini juga merujuk kepada Yosua dan bukan Yesus.

Ibrani 4:8 jelas mengacu kepada tokoh Perjanjian Lama yaitu Yosua, anak Nun. Ayat-ayat sebelumnya berbicara tentang Musa dan pengembaraan di padang gurun serta masuknya bangsa Israel ke Tanah Perjanjian (Ibrani 3:16-19). Meskipun ayat-ayat ini berbicara tentang Yosua, terjemahan KJV menggunakan nama Yesus.

Tetapi Ibrani 4:8 bukanlah satu-satunya ayat Perjanjian Baru yang menyebut Yosua sebagai "Yesus" dalam terjemahan KJV. Dalam Kisah Para Rasul 7:45, Stefanus berbicara tentang "nenek moyangnya di bawah kepemimpinan Yosua" yang membawa kemah suci ke Tanah Perjanjian (terjemahan NIV, ESV, NKJV, NASB, dkk., dengan penekanan ditambahkan). Namun, menurut kata-kata dalam terjemahan KJV, kemah suci itu "dibawa masuk bersama Yesus" (penekanan ditambahkan).

Jadi, apa yang menjelaskan pergantian nama tersebut? Mengapa terjemahan KJV mengatakan "Yesus" dalam Perjanjian Baru dan bukannya "Yosua", padahal yang dimaksud adalah pemimpin Perjanjian Lama, Yosua?

Jawabannya adalah bahwa Yesus dan Yosua sebenarnya adalah nama yang sama, meskipun dalam bahasa yang berbeda. Bentuk bahasa Yunani (dalam bahasa Inggris) adalah Jesus. Bentuk bahasa Ibrani (dalam bahasa Inggris) adalah Joshua. Kedua bentuk nama tersebut berarti "Tuhan Adalah Keselamatan."

Dalam bahasa Ibrani Perjanjian Lama, nama Yosua adalah יְהוֹשׁוּעַ atau, jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, Yehoshua, bentuk dari Yeshua. Dari sinilah kita mendapatkan nama Inggris Joshua. Namun, ketika nama Ibrani tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani Koine, bahasa asli Perjanjian Baru, maka menjadi Ἰησοῦς, yang dialihbahasakan menjadi Iēsous. Dan dari sinilah kita mendapatkan nama Inggris Jesus. Jadi, Yeshua dan, dengan demikian, Yosua dan Yesus semuanya berarti "Yahweh Menyelamatkan" atau "Tuhan Adalah Keselamatan."

Jenis metamorfosis linguistik yang sama juga terjadi pada nama-nama saat ini. Sebagai contoh, seorang pria dengan nama Spanyol Jorge dapat memilih untuk menggunakan bentuk bahasa Inggris dari namanya, George. Baik Jorge maupun George memiliki nama yang sama namun dalam bahasa yang berbeda. Jika Jorge berkeliling dunia, maka namanya bisa menjadi Giorgio, Yuri, Jurgen, Juris, Jerzy, Gorka, atau Seòras, tergantung negara yang ia kunjungi. Terlepas dari bentuk namanya, dia tetaplah orang yang sama. Dengan cara yang sama, Yosua dalam Perjanjian Lama tetaplah orang yang sama, meskipun dipanggil dengan nama Yunaninya, Yesus.

Untuk beberapa alasan, para penerjemah King James Version memilih bentuk Yunani dari nama Yosua, yaitu Yesus, yang menyebabkan sedikit kebingungan dalam Ibrani 4, karena penulis Ibrani mengkontraskan Yesus dengan Yosua dalam pasal tersebut. Penerjemah lain memilih bentuk Ibrani, Yosua, yang membantu kita mengetahui siapa yang dimaksud. Yosua dalam Perjanjian Lama memimpin umat Tuhan ke Tanah Perjanjian, memberi mereka peristirahatan fisik yang bersifat sementara, tetapi hanya Yesus yang dapat memberi kita peristirahatan yang permanen, lengkap, dan rohani.