Pertanyaan

Apa artinya Tuhan melepaskan aku dari segala kegentaranku (Mazmur 34:5)?

Jawaban
Ketakutan/ kegentaran adalah respons alamiah manusia setiap kali kita merasa keselamatan atau masa depan kita terancam. Alkitab memberikan banyak contoh tentang waktu dan keadaan ketika orang-orang mengalami ketakutan, kecemasan, dan kesusahan yang luar biasa. Tuhan tahu bahwa kita membutuhkan banyak dorongan untuk mengatasi ketakutan kita, dan Alkitab menyediakannya.

Kehidupan Raja Daud penuh dengan bahaya. Dia menghadapi raksasa dan melarikan diri dari seorang raja pembunuh. Masa depan dan keselamatannya terancam dalam banyak kesempatan. Namun, ia membagikan kesaksian pribadi yang mendalam tentang kesetiaan Tuhan yang menyelamatkannya di setiap saat yang mencemaskan: "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku" (Mazmur 34:5).

Dalam ayat ini, Daud mengakui kekuatan dari mencari Tuhan di saat-saat sulit. Melalui ketergantungan yang terus-menerus kepada Tuhan, Daud menemukan penghiburan dan perlindungan dalam pemeliharaan-Nya yang tak tergoyahkan. Teks asli bahasa Ibrani menyampaikan gagasan untuk dibebaskan dari "seluruh, semua, setiap dan segala" kegentaran. Kata yang diterjemahkan sebagai "kegentaran" dalam Mazmur 34:4 berarti "teror; segala sesuatu yang membangkitkan rasa takut atau kengerian."

Dilepaskan "dari segala kegentaranku" tidak berarti bahwa tantangan dan ancaman tidak lagi ada. Daud telah belajar bahwa, terlepas dari bahaya dan kesulitan, Tuhan mendengar dan menjawab doanya. Oleh karena itu, Daud mengalami kedamaian dan keyakinan kepada Tuhan: "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku" (Mazmur 23:4).

Daud melanjutkan kesaksiannya yang rendah hati, dengan menyatakan bahwa mereka yang mencari Tuhan dan takut akan Dia tidak perlu takut akan apa pun: "Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya [Tuhan], maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka" (Mazmur 34:5-7). Firman Tuhan meyakinkan kita bahwa, terlepas dari keadaan eksternal, kita dapat mengandalkan kehadiran dan perlindungan Tuhan untuk menaklukkan kecemasan kita yang paling mengganggu sekalipun.

Tuhan melepaskan aku dari segala kegentaranku bukan hanya tentang melarikan diri dari bahaya, tetapi juga tentang mengalami ketenangan ilahi yang melampaui pemahaman manusia. Rasul Paulus telah menemukan keyakinan internal yang tenang ini, yang menginspirasinya untuk menulis, " Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus" (Filipi 4:6-7).

Kunci untuk mengatasi rasa takut adalah kehidupan doa yang membawa setiap masalah dan kebutuhan kepada Tuhan. Kita menyerahkan semua kecemasan, ketakutan, dan kekhawatiran kita kepada-Nya, lalu mempercayai Dia untuk menangani semuanya (Yesaya 26:3; Yeremia 17:7-8; Mazmur 55:22; 1 Petrus 5:7). Untuk mengatasi rasa takut di saat-saat yang penuh dengan teror dan kegentaran, kita harus ingat bahwa Tuhan menyertai kita. Dia ada di pihak kita, dan Dia akan berperang untuk kita (Mazmur 94:18-19; 118:6; Roma 8:31; Ibrani 13:6). Dia adalah panglima ilahi dan pejuang surgawi kita yang berkata, "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan" (Yesaya 41:10; lihat juga Ulangan 31:6; Mazmur 46:1-3).

Untuk mencapai pembebasan dari rasa takut, kita harus bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Seperti Daud, kiranya kita menjadikan hal ini sebagai kesaksian kita: "Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku." Kiranya kita dapat mengubah setiap saat yang mencemaskan menjadi kesempatan untuk memperdalam iman kita, membangun kepercayaan kita, dan mengembangkan ketergantungan kita kepada Tuhan.