Pertanyaan

Apa artinya Roh Kudus turun seperti burung merpati (Matius 3:16; Markus 1:10; Lukas 3:22; Yohanes 1:32)?

Jawaban
Keempat Injil menggambarkan Roh Tuhan turun seperti burung merpati ke atas Yesus setelah pembaptisan-Nya (Matius 3:16; Markus 1:10; Lukas 3:22; Yohanes 1:32). Segera setelah Yohanes Pembaptis membaptis Yesus di Sungai Yordan, ketika Yesus keluar dari air, baik Yohanes maupun Yesus (dan mungkin para pengamat juga) melihat Roh Kudus turun dari surga seperti burung merpati dan hinggap di atas Yesus: "Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.'" (Matius 3:16-17).

Dalam Injil Yohanes, Roh Kudus yang turun seperti merpati ke atas Yesus merupakan konfirmasi yang jelas bagi Yohanes Pembaptis bahwa Yesus memang Mesias yang dijanjikan Israel. Yohanes memberikan kesaksian: "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah" (Yohanes 1:32-34).

Yohanes Pembaptis tidak mengenali Yesus sebagai Mesias yang dipilih Tuhan sampai Tuhan menyatakannya kepadanya pada saat pembaptisan-Nya (lihat Yohanes 1:31). Turunnya Roh Kudus seperti burung merpati adalah tanda yang dijanjikan Tuhan kepada Yohanes. Lukas menceritakan, "Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: 'Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan'" (Lukas 3:21-22).

Penampakan Roh Kudus yang turun seperti burung merpati memiliki implikasi lain selain meneguhkan Yesus sebagai Mesias. Adegan di mana langit terbuka, Roh Kudus turun, dan suara Tuhan berbicara mengingatkan kita akan pengutusan nabi dalam Perjanjian Lama (misalnya, Yehezkiel 1:1-14, 26-28; Yesaya 6:1-8). Pengutusan seorang nabi yang sejati selalu terjadi di hadirat Tuhan, menggarisbawahi pentingnya peristiwa baptisan ini dan menghubungkannya dengan narasi Perjanjian Lama.

Apakah Roh Kudus dalam bentuk burung merpati? Biasanya, Roh Kudus tidak dapat dilihat oleh manusia, tetapi pada peristiwa ini Dia terlihat oleh orang-orang. Menurut empat catatan (terutama Lukas 3:22 dan Yohanes 1:32), Roh Kudus mengambil beberapa kualitas fisik yang menyerupai burung merpati. Dalam setiap deskripsi, turunnya Roh Kudus dari surga mengungkapkan bahwa Roh Kudus datang dari hadirat Tuhan. Ketiga Pribadi dari Tritunggal hadir. Sang Anak dibaptis, Roh Kudus turun ke atas-Nya, dan Bapa berbicara dari surga, mengucapkan berkat, pengurapan, dan kuasa-Nya. Saatnya doktrin Trinitas dinyatakan dan pelayanan publik Kristus dimulai.

Salah satu komentar mengibaratkan adegan ini seperti reuni keluarga ilahi atau upacara kelulusan dengan tiga Pribadi Trinitas yang menyemangati Yesus dan "memanifestasikan kehadiran mereka sedemikian rupa sehingga orang yang melihatnya dapat melihat dan mendengarnya. Ini adalah sebuah kesaksian bagi para saksi manusia tentang identitas Yesus, sang Mesias. . . . Ini juga merupakan penegasan pribadi dari anggota pertama dan ketiga dari Tritunggal kepada Sang Anak. Fakta ini mengingatkan kita akan sisi emosional-relasional dari keAllahan, sebuah sisi yang sering kali kita lupakan. Bahkan Allah Anak pun menikmati peneguhan pribadi dari keluarga-Nya" (Weber, S. K., Matthew, Holman New Testament Commentary, vol. 1, Broadman & Holman Publishers, 2000, hal. 39).

Burung merpati sering kali menjadi simbol kemurnian, kedamaian, dan kelembutan dalam Alkitab (lihat Kejadian 8:11; Matius 10:16). Burung merpati yang turun ke atas Yesus pada saat pembaptisan-Nya menandakan bahwa Ia adalah Mesias yang diurapi Tuhan dan nabi kudus yang diutus untuk membawa damai sejahtera bagi umat manusia melalui kehidupan, pelayanan, dan pengorbanan-Nya di kayu salib (Lukas 4:18-19; bdk. Yesaya 61:1-11; Yesaya 52:7; Roma 5:1).