Pertanyaan
Apa perbedaan antara kesucian dan selibat?
Jawaban
Istilah kesucian dan selibat terkadang digunakan secara bergantian, tetapi keduanya memiliki arti yang berbeda dan melibatkan komitmen yang berbeda. Kesucian adalah keadaan tidak berdosa dalam hal dosa seksual. Kata kesucian, dengan bentuk kata sifatnya, suci, juga mengandung konotasi kemurnian dan kebersihan moral. Terlepas dari status pernikahan, orang percaya haruslah suci. Seksualitas kita harus selaras dengan prinsip-prinsip Alkitab. Kesucian tidak hanya berarti tidak melakukan aktivitas seksual, tetapi juga termasuk menjaga kemurnian pikiran, perasaan, dan tindakan. Dalam 1 Tesalonika 4:3-4, Paulus mendorong gaya hidup yang suci: "Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan." Pengendalian diri dan kekudusan sangat penting bagi kesucian.
Bagi orang Kristen yang belum menikah, kesucian melibatkan pantangan terhadap semua aktivitas seksual sampai menikah. Bagi orang Kristen yang sudah menikah, kesucian ditemukan dalam kesetiaan kepada pasangan mereka dan menghormati janji pernikahan mereka: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah" (Ibrani 13:4). Baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah, orang Kristen harus mengekspresikan seksualitas mereka dengan cara yang sesuai dengan Alkitab.
Selibat berkaitan dengan kesucian tetapi membutuhkan komitmen untuk menjauhkan diri dari pernikahan dan semua aktivitas seksual. Beberapa orang yang mengambil ordo suci, seperti imam, biarawan, dan biarawati, bersumpah untuk tidak menikah untuk melayani gereja dan mendedikasikan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan. Praktik selibat sukarela didukung oleh ayat-ayat seperti 1 Korintus 7:32-34, yang mengatakan, "Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya." Menurut Paulus, keuntungan dari hidup membujang adalah pengabdian yang tidak terbagi untuk "perkara Tuhan."
Bagi orang Kristen, hidup membujang tidak hanya berarti tidak menikah dan menjauhkan diri dari aktivitas seksual, tetapi juga melibatkan komitmen sepenuh hati untuk menguduskan diri. Orang-orang percaya yang memilih gaya hidup selibat membuat pengorbanan yang signifikan. Yesus berbicara tentang "ada orang yang membuat dirinya demikian [hidup melajang] karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti" (Matius 19:12). Dengan mengorbankan pernikahan dan seks, orang-orang percaya yang melajang dapat melayani Tuhan tanpa gangguan yang muncul karena memiliki keluarga.
Perbedaan utama antara kesucian dan selibat adalah sebagai berikut:
- Ruang Lingkup dan Aplikasi: Kesucian adalah sebuah kebajikan universal yang harus dipraktikkan oleh semua orang Kristen, sedangkan hidup selibat adalah sebuah pilihan. Beberapa orang percaya memilih untuk hidup membujang, meskipun jika seseorang memilih untuk menikah, "hal itu bukan dosa" (1 Korintus 7:36).
- Dukungan Alkitab: Kesucian dituntut dari orang-orang percaya, dan hal ini dibahas dalam ayat-ayat yang menyerukan pengendalian diri dan kemurnian, seperti 1 Tesalonika 4:3-4 dan 1 Korintus 6:18-20. Hidup selibat dianjurkan oleh Paulus karena "mengingat waktu darurat sekarang" (1 Korintus 7:26) dan karena alasan praktis untuk melayani Tuhan tanpa gangguan.
- Komitmen Pribadi: Kesucian adalah komitmen seumur hidup, dengan orang Kristen yang masih lajang tetap berpantang dan orang Kristen yang sudah menikah tetap setia dalam pernikahan. Selibat bisa jadi merupakan komitmen seumur hidup untuk tidak menikah dan menjauhkan diri dari aktivitas seksual.
Orang Kristen harus menguduskan pikiran dan tubuh mereka bagi Tuhan. Entah itu melibatkan komitmen selibat seumur hidup atau tidak, semua orang Kristen dipanggil untuk menjadi suci.
English
Apa perbedaan antara kesucian dan selibat?