settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa artinya memiliki penghormatan kepada Tuhan?

Jawaban


Penghormatan adalah rasa hormat dan rasa menghargai yang dirasakan secara mendalam dan ditunjukkan secara lahiriah. Karena kuasa dan keagungan Tuhan Allah yang luar biasa, Dia layak mendapatkan penghormatan tertinggi (Imamat 19:30). Alkitab mencatat penghormatan sebagai respons otomatis setiap orang yang bertemu dengan keagungan Tuhan Allah yang maha kuasa (Bilangan 20:6; Hakim-hakim 13:20; 1 Tawarikh 21:16).



Ide penghormatan kepada Tuhan dimulai dari Tuhan. Dalam Perjanjian Lama, Tuhan mengajarkan bangsa Israel bagaimana menunjukkan rasa hormat yang benar dengan memberikan ratusan hukum yang berkaitan dengan kemurnian, kekudusan, dan penyembahan (Ulangan 5). Umat manusia yang berdosa tidak tahu bagaimana menyembah Tuhan yang kudus dengan penuh hormat dan kekaguman, sehingga Dia menjabarkannya untuk kita. Hadirat-Nya berdiam bersama bangsa Israel di dalam Tabut Perjanjian, dan mereka tidak boleh menyentuhnya sebagai bentuk penghormatan. Ruang Mahakudus di dalam Kemah Suci juga menuntut penghormatan tertinggi (Imamat 16:2). Siapa pun yang tidak menaati perintah Tuhan untuk memasuki Ruang Mahakudus akan mati seketika (Imamat 22:9; Bilangan 4:20; 1 Tawarikh 13:9-10). Tujuan dari peraturan yang begitu ketat adalah untuk mendefinisikan kekudusan dan menekankan kepada umat manusia perlunya penghormatan di hadapan Tuhan. Tuhan tidak bisa dianggap remeh.



Dalam Kekristenan Perjanjian Baru, rasa hormat kepada Tuhan ditunjukkan dengan kesediaan kita untuk secara sukarela mati bagi diri sendiri dan menaati perintah-perintah-Nya (Galatia 2:20; 5:13; Yakobus 2:12). Yesus mengingatkan kita bahwa kita harus menghormati Tuhan dengan benar. Dia mengajarkan para murid untuk memulai doa mereka dengan "Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu" (Matius 6:9-13). Dikuduskan berarti "dipisahkan sebagai yang kudus". Kita harus memperlakukan nama Tuhan dengan penuh hormat. Adalah hal yang umum untuk mendengar orang-orang, bahkan yang mengaku Kristen, menggunakan nama Tuhan sebagai seruan. OMG (Oh My God: Yah Tuhan) dilontarkan seolah-olah tidak lebih penting dari kata wow. Kita mungkin tidak bermaksud untuk tidak sopan, tetapi ketika kita memanggil nama-Nya dalam obrolan santai, kita sedang melakukan hal itu.



Cara lain untuk menunjukkan rasa hormat kita kepada Tuhan adalah dengan cara kita hidup. Mereka yang memiliki pemahaman yang benar tentang sifat Tuhan juga memahami murka-Nya. Kita menunjukkan rasa hormat dengan menganggap serius kebencian-Nya terhadap dosa dan penghakiman yang akan datang atas mereka yang menolak untuk bertobat (Kolose 3:6; Roma 1:18). Kita mengejar kekudusan karena Dia kudus (1 Petrus 1:15-16). Orang-orang yang terhormat ingin "meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini" (Titus 2:12).



Kita menunjukkan rasa hormat kepada Tuhan dengan belajar bagaimana menyembah Dia dengan sungguh-sungguh. Yesus berkata bahwa Bapa mencari orang-orang yang mau belajar menyembah Dia "dalam roh dan kebenaran" (Yohanes 4:24). Penyembahan yang benar bukanlah tentang lagu favorit kita. Penyembahan yang benar tidak terbatas pada pengalaman emosional dan tidak identik dengan perasaan yang menggelitik. Penyembahan yang sejati adalah sebuah gaya hidup. Kita menyembah dalam roh ketika hati kita tunduk di hadapan Tuhan, bersedia untuk menaati segala sesuatu yang Dia katakan. Kita menyembah dalam kebenaran ketika pikiran kita terlibat dan dipenuhi dengan pemahaman alkitabiah tentang sifat Tuhan. Menyembah Tuhan berarti mengenal Dia dan melayani Dia. Untuk menyembah Dia dengan cara yang layak untuk disembah, kita harus menyelaraskan hati kita dengan hati-Nya dan berusaha untuk menaati-Nya (lihat Lukas 6:46).



Rasa hormat kepada Tuhan adalah kualitas yang hilang dalam banyak hal yang menyamar sebagai Kekristenan saat ini. Alih-alih jenis penghormatan yang kita lihat ditunjukkan di seluruh Alkitab, Kekristenan modern telah mengadopsi sikap "Yesus-saya-teman-saya" yang sangat meremehkan kekudusan, kuasa, dan murka yang benar dari Pencipta yang Berdaulat. Rasa hormat tidak merujuk kepada Tuhan sebagai "Pribadi Besar di Langit" atau "Pribadi di Atas." Ketika kita benar-benar mengenal siapa Tuhan, kita akan menghormati Dia di dalam hati kita. Bahkan penjahat yang disalibkan, setelah ia menyadari siapa Yesus, menegur penjahat yang lain karena ketidakhormatannya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah" katanya kepada penjahat yang satu lagi, lalu ia berbalik kepada Yesus dan menghormati Dia sebagai Raja (Lukas 23:40-42).



Manusia diciptakan untuk menyembah Tuhan, jadi rasa hormat adalah respons alami dari hati yang telah ditransformasikan oleh Roh Kudus. Semakin kita bertumbuh dalam pengetahuan dan pemahaman, semakin besar rasa hormat yang kita rasakan kepada-Nya. Rasa hormat yang benar tidak sama dengan formalitas keagamaan yang kaku. Karunia Yesus kepada kita adalah undangan Tuhan untuk mendekat (Yakobus 4:8; Yohanes 14:9). Namun, keakraban dengan Tuhan seharusnya tidak melahirkan penghinaan, tetapi penghormatan yang lebih besar.



English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa artinya memiliki penghormatan kepada Tuhan?
Berlangganan

Pertanyaan Minggu Ini

Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries