Pertanyaan
Apakah paradigma pengantin (bridal paradigm) itu, dan apakah itu alkitabiah?
Jawaban
Paradigma pengantin adalah sebuah ajaran yang menekankan Gereja sebagai Mempelai Kristus dan Kerajaan Allah sebagai sebuah hubungan kasih antara Yesus dan Mempelai-Nya. Paradigma adalah sebuah perspektif atau kerangka kerja; paradigma pengantin adalah sebuah kerangka kerja eskatologis yang menekankan kasih yang setia kepada Juruselamat di akhir zaman, memenangkan jiwa, pengurapan Roh Kudus, dan keterikatan yang "intim" secara emosional kepada Kristus. Paradigma pengantin diajarkan oleh International House of Prayer - IHOP (Rumah Doa Internasional) dan kelompok-kelompok serupa dalam gerakan Kharismatik.
Menurut doktrin paradigma pengantin, seluruh isi Alkitab adalah kisah tentang Tuhan yang mencari pasangan yang cocok untuk Anak-Nya. Yesus digambarkan sebagai seorang pelamar yang sedang dimabuk asmara yang dengan penuh semangat menantikan saat Dia akan dipersatukan kembali dengan Mempelai Wanita yang dikasihi-Nya. Meskipun Perjanjian Baru memang menggunakan metafora Mempelai Wanita Kristus, paradigma pengantin membawa metafora tersebut secara ekstrem, mengajarkan bahwa itu adalah gambaran utama Gereja dan bahwa setiap orang percaya adalah Mempelai Wanita.
Dalam paradigma pengantin, orang-orang diajarkan untuk melihat diri mereka sebagai "menikah" dengan Kristus. Dalam beberapa pertemuan, "upacara pernikahan" diadakan di mana orang-orang mengucapkan sumpah pernikahan kepada Yesus dan berjalan di bawah huppah, kanopi pernikahan Yahudi. Mereka didorong untuk berpartisipasi dalam "puasa pengantin" dan sering kali diberitahu untuk membiarkan diri mereka "dicumbu" oleh Yesus. Kata-kata seperti keintiman, gairah, dan mabuk cinta adalah bagian dari kosakata standar.
Para pengajar paradigma pengantin memberikan penekanan yang besar pada penafsiran mereka yang sangat alegoris terhadap Kidung Agung. Dalam pandangan mereka, kitab ini lebih dari sekadar penggambaran cinta sensual antara suami dan istri; kitab ini merupakan metafora tentang Yesus dan orang percaya.
Mengenai akhir zaman, paradigma pengantin mengajarkan bahwa Gereja akan mengalami masa kesengsaraan. Selama masa itu, Gereja akan menjadi semacam "gereja super" karena akhirnya Gereja menyadari panggilannya sebagai Mempelai Kristus. Ketika Gereja terbangun pada sifat aslinya, Gereja akan mengalami pengurapan khusus dari Roh Kudus; bersatu dalam doa syafaat; menyerukan penghakiman, seperti Musa, kepada Antikristus; memimpin kebangkitan global yang belum pernah terjadi sebelumnya; dan, pada akhirnya, menyambut Kristus di bumi sebagai Kekasih yang penuh semangat.
Menurut doktrin paradigma pengantin, masalah dengan Gereja saat ini adalah bahwa Gereja tidak tercerahkan dan dikalahkan. Gereja tidak melihat Kristus sebagai Mempelai Pria dan tidak "intim" dengan-Nya. Mike Bickle, pendiri IHOP, mengklaim bahwa, berkat "wahyu" yang diberikan kepadanya, kita akhirnya dapat melihat tujuan kita yang sebenarnya. Bickle mengatakan bahwa akhir zaman adalah "satu-satunya ... waktu dalam sejarah manusia di mana umat Tuhan secara universal, di seluruh dunia akan melihat Yesus sebagai Mempelai Pria" (dari pesan yang direkam pada tanggal 6 Maret 2008).
Bickle juga mengajarkan bahwa Yesus tidak akan datang kembali ke bumi sampai Mempelai Wanita-Nya benar-benar menginginkan kedatangan-Nya. Yesus sedang tertahan saat ini karena kurangnya pengetahuan kita: "Yesus tidak akan datang sampai Tubuh Kristus secara global berseru 'Datanglah Tuhan Yesus, Datanglah Tuhan Yesus, Datanglah Tuhan Yesus,' dan mereka tidak hanya berkata, 'Datang dan ampunilah aku,' tetapi mereka berseru dalam pemahaman tentang siapa mereka sebagai orang yang dihargai oleh Yesus di dalam identitas mempelai perempuan" (op. cit.). Bickle menggunakan Wahyu 22:17 sebagai "teks pembuktian" untuk ajaran ini.
Apakah paradigma pengantin itu alkitabiah? Tidak, tentu saja tidak. Ini tidak berarti bahwa tidak ada kebenaran yang disampaikan dalam gerakan ini. Yesus memang mengasihi Gereja-Nya (Efesus 5:25), dan gambaran Gereja sebagai pengantin perempuan didukung oleh Alkitab (Wahyu 19:7). Tetapi paradigma pengantin perempuan adalah pendekatan yang tidak seimbang terhadap Alkitab. Masalah-masalah lain termasuk ajaran bahwa Gereja akan mengalami Kesengsaraan; bahwa segala sesuatu yang Tuhan lakukan berpusat pada hasrat untuk kita, dan bukan pada kemuliaan-Nya sendiri; bahwa makna utama Kidung Agung adalah makna mistik; dan bahwa semua generasi Kristen sebelumnya telah gagal untuk memahami apa yang sekarang diketahui oleh Bickle.
2 Timotius 4:3-4 memperingatkan bahwa "akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng." Salah satu mitos tersebut adalah Yesus yang romantis dan sensual dari paradigma pengantin.
English
Apakah paradigma pengantin (bridal paradigm) itu, dan apakah itu alkitabiah?