settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah metode ilmiah itu alkitabiah?

Jawaban


Metode ilmiah adalah proses sistematis yang digunakan seseorang untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan dalam bidang ilmu pengetahuan alam. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Lakukan pengamatan.

2. Ajukan pertanyaan.

3. Buatlah hipotesis, atau penjelasan yang dapat diuji.

4. Buatlah prediksi berdasarkan hipotesis tersebut.

5. Menguji prediksi tersebut.

6. Ulangi: gunakan hasilnya untuk membuat hipotesis atau prediksi baru.

Metode ini digunakan di berbagai ilmu pengetahuan, termasuk biologi, fisika, geologi, dan banyak lagi. Aristoteles dikreditkan dengan mengembangkan bentuk pertama yang dikenal dalam menganalisis alam dan sains secara sistematis.

Alkitab tidak secara khusus menyebutkan metode ilmiah sebagai proses untuk mengetahui dan memahami dunia. Jika tujuan dari metode ilmiah adalah untuk mendapatkan kebenaran atau pengetahuan, maka metode tersebut tidak boleh mendahului sumber dari segala pengetahuan, yaitu Tuhan sendiri (Amsal 2:6). Namun, kita dapat melihat cikal bakal dari proses ini dalam cara manusia berinteraksi dengan dunia sejak awal.

Manusia telah bertanya "bagaimana jika" dan "mengapa" selama berabad-abad, menguji dunia dan Firman Tuhan di sepanjang jalan. Hawa bertanya-tanya apakah ia benar-benar akan mati jika ia memakan buah terlarang (Kejadian 3:6-7). Abraham bertanya kepada Tuhan apakah Dia benar-benar akan menghancurkan Sodom dan Gomora (Kejadian 18:16-33). Musa bertanya kepada Tuhan bagaimana mungkin dia bisa menjadi orang yang tepat untuk pekerjaan itu (Keluaran 3:7-14). Ayub bertanya kepada Tuhan mengapa tragedi menimpanya (Ayub 7:11-21). Semua orang ini berusaha untuk memahami dunia di sekitar mereka.

Metode ilmiah didasarkan pada observasi dan pengandaian jika-ini-maka-itu untuk memprediksi perilaku atau hasil. Metode ilmiah telah berhasil membantu umat manusia memahami banyak hal yang terjadi di alam, dan hasilnya telah menghasilkan banyak sekali kemajuan di bidang industri, kedokteran, transportasi, dll. Metode ilmiah juga telah memajukan ilmu sosial, arkeologi, analisis statistik, dan berbagai bidang studi lainnya.

Semua ciptaan adalah melalui dan untuk Tuhan yang maha kuasa dan maha tahu (Kolose 1:15-17). Dia telah menciptakan alam semesta sedemikian rupa untuk memungkinkan eksplorasi dan pemahaman-ada "hukum-hukum" tertentu yang dengannya alam berfungsi dan pola-pola perilaku yang dapat diidentifikasi yang dapat kita amati. Tuhan menempatkan bintang-bintang pada tempatnya (Mazmur 8:3-4), "mendasarkan bumi di atas tumpuannya" (Mazmur 104:5), dan "menentukan batas kepada laut" (Amsal 8:29). "Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian" (Amsal 2:6). Keajaiban dan keingintahuan juga berasal dari Tuhan, dan metode ilmiah hanyalah cara manusia menggunakan keajaiban dan kebijaksanaan yang diberikan Tuhan untuk memahami ciptaan Tuhan dengan lebih baik.

Thomas Torrance, seorang teolog dan pendeta, menghabiskan banyak waktu untuk mendamaikan sains dan teologi dengan cara yang alkitabiah, dengan melihat keduanya sebagai "sekutu dalam satu front yang sama, di mana masing-masing menghadapi musuh yang sama, yaitu manusia sendiri yang berperan sebagai Pencipta" (Theological Science, Oxford University Press, 1969). Metode ilmiah, meskipun tidak secara tegas dikomunikasikan oleh Alkitab, juga tidak bertentangan dengan Alkitab.

Beberapa perintis besar ilmu pengetahuan telah berkomitmen untuk percaya kepada Tuhan sebagai Sang Pencipta dan mempelajari karya Tuhan melalui metode ilmiah. Beberapa dari para teis yang telah memberi dampak dalam sains adalah:

- Roger Bacon, seorang pendukung awal metode ilmiah modern dan orang yang bertanggung jawab untuk mempopulerkan konsep "hukum alam".

- William Turner, "bapak botani Inggris".

- John Napier, penemu logaritma dan dikenal karena mempromosikan penggunaan desimal.

- Blaise Pascal, terkenal karena mengembangkan "Hukum Pascal" dalam fisika dan "Teorema Pascal" dalam matematika.

- Robert Boyle, seorang pendiri kimia modern yang melakukan pekerjaan perintis dalam metode ilmiah.

- Carolus Linnaeus, "bapak taksonomi modern".

- James Clerk Maxwell, yang merumuskan teori elektromagnetik dan meramalkan keberadaan gelombang radio.

- Max Planck, pendiri mekanika kuantum dan pemenang Hadiah Nobel Fisika.

- Sir Robert Boyd, seorang perintis ilmu pengetahuan luar angkasa.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah metode ilmiah itu alkitabiah?
Berlangganan

Pertanyaan Minggu Ini

Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries