settings icon
share icon
Pertanyaan

Mengapa kita merayakan Natal?

Jawaban


Umat Kristiani di seluruh dunia merayakan Natal untuk menghormati kelahiran Yesus Kristus di Betlehem. Berbagai tradisi Natal telah dikaitkan dengan perayaan Natal, dan budaya yang berbeda merayakannya dengan cara yang berbeda pula. Faktor pemersatunya adalah fakta sejarah bahwa Yesus dilahirkan pada tahun 5 SM. Malaikat yang menampakkan diri kepada para gembala pada malam kelahiran Yesus berkata, "sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud" (Lukas 2:10-11).

Kita merayakan Natal karena, seperti yang dikatakan malaikat, kelahiran Yesus Kristus adalah "kesukaan besar". Kabar baik dimaksudkan untuk dirayakan. Bahkan, malaikat berkata bahwa berita kelahiran Yesus akan menimbulkan "kesukaan besar" dan untuk "seluruh bangsa" - perayaan sukacita ini bersifat universal. Orang-orang di seluruh dunia bisa bersukacita atas peristiwa ini.

Kita merayakan Natal karena, seperti yang dikatakan oleh malaikat, Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan." Tiga gelar yang diberikan malaikat kepada Yesus sangatlah penting. Yesus adalah Juruselamat yang membebaskan kita dari dosa dan maut (Matius 1:21). Dia adalah Mesias manusia (atau Kristus) yang menggenapi Hukum Taurat dan kitab para nabi, yang menunjukkan bahwa Tuhan itu setia (lihat Matius 5:17). Dan Dia adalah Tuhan ilahi yang telah masuk ke dalam dunia kita: Yang Mahakuasa telah mengambil rupa manusia; Tuhan dan manusia telah menyatu dalam ikatan yang tak terpisahkan dan kekal; Tuhan sungguh-sungguh menyertai kita (lihat Matius 1:23).

Dalam merayakan Natal, kita merayakan Juruselamat, karena kita membutuhkan pembebasan. Kita merayakan Kristus yang di dalam diri-Nya semua janji Tuhan adalah "Ya" dan "Amin" (2 Korintus 1:20). Kita merayakan Tuhan yang dalam kerendahan hati telah mengambil "sifat seorang hamba" demi kita (lihat Filipi 2:6-8).

Kita merayakan Natal dengan memberi hadiah karena "karunia-Nya yang tak terkatakan" yang Tuhan berikan kepada kita (2 Korintus 9:15). Kita merayakan Natal dengan merangkai lampu-lampu karena Terang dunia telah datang kepada kita (Yohanes 1:4; Yesaya 9:2). Kita merayakan Natal dengan lagu-lagu Natal dan paduan suara karena lagu-lagu tersebut mengungkapkan sukacita dan mengikuti teladan Maria, Zakharia, Simeon, dan para malaikat, yang semuanya memuji Tuhan dalam bentuk nyanyian (Lukas 1-2). Kita merayakan Natal dengan menghias pohon cemara dengan bintang-bintang, malaikat-malaikat, dan perada karena kehidupan kekal yang dibawa oleh Yesus (Yohanes 4:14) - dan bintang-bintang, malaikat-malaikat, serta keindahan semuanya dikaitkan dengan kelahiran Yesus.

Dalam merayakan Natal, kita merayakan kasih dan kerendahan hati Tuhan. Di Texas pada tahun 1987, seorang balita bernama Jessica McClure jatuh ke dalam selubung sumur sedalam delapan inci. Ia terperosok ke bawah, terjebak dua puluh dua meter di bawah tanah. Begitu orang-orang menemukan bahwa "Bayi Jessica" ada di dalam sumur, mereka segera mengambil tindakan. Mereka tidak menyuruhnya mencari cara untuk naik kembali, dan mereka tidak hanya meneriakkan kata-kata yang menyemangati. Tidak, mereka turun ke tempat dia berada dan menolongnya. Mereka melakukan apa pun yang diperlukan. Tim penyelamat bekerja tanpa henti selama lima puluh delapan jam untuk membebaskannya.

Di Taman Eden, Adam dan Hawa jatuh. Mereka jatuh, menyeret seluruh umat manusia ke dalam kegelapan dan kematian karena dosa. Dan apa yang Tuhan lakukan? Dia tidak menyuruh kita mencari jalan keluar sendiri dari kekacauan yang kita hadapi, dan Dia tidak hanya meneriakkan kata-kata bahagia kepada kita dari surga. Tidak, Dia turun ke tempat kita berada dan menjemput kita. Itulah inti dari Natal-Tuhan turun untuk menyelamatkan kita, untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk membebaskan kita dari kematian yang pasti.

Ketika satu orang saja berada dalam situasi yang mengancam nyawa, kita mengerti apa yang harus dilakukan. Ketika Tuhan memandang planet kita yang penuh dosa ini, Dia melihat seluruh dunia yang berada dalam bahaya maut. Kita merayakan Natal karena pada saat Natal, Juruselamat seluruh umat manusia datang untuk menyelamatkan kita dari situasi tanpa harapan yang kita alami. Tuhan tidak tinggal di surga; Dia turun ke tempat kita berada.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa kita merayakan Natal?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries