Pertanyaan
Mengapa kita membutuhkan Juruselamat?
Jawaban
Umat manusia membutuhkan seorang Juruselamat. Untuk memberikan jawaban yang lengkap tentang mengapa kita membutuhkan Juruselamat, dibutuhkan informasi yang berjilid-jilid. Dalam ruang yang terbatas ini, kami akan menyajikan beberapa ide, berdasarkan apa yang Alkitab katakan, tentang mengapa kita membutuhkan Juruselamat.
Pertama, marilah kita memahami istilah kita dalam pertanyaan ini secara teknis inklusif; yaitu, ketika kita berkata, "kita membutuhkan Juruselamat," yang kita maksudkan adalah setiap orang yang pernah hidup membutuhkan Juruselamat. Selain itu, kita juga harus mencatat bahwa istilah Juruselamat memiliki makna yang cukup luas di dalam Alkitab; siapa pun yang melakukan tindakan penyelamatan atau pembebasan dapat disebut sebagai "Juruselamat" - contohnya adalah hakim-hakim seperti Otniel dan Ehud (Hakim-Hakim 3:9, 15). Tuhan sendiri (dan bukan hanya Yesus secara khusus) juga disebut sebagai "Juruselamat" (Yesaya 43:11; 45:21-22; 60:16). Dalam artikel ini, untuk menghindari kebingungan, kita akan menggunakan kata Juruselamat untuk menunjuk kepada Yesus Kristus.
Alasan mengapa kita membutuhkan Juruselamat berakar pada sifat Tuhan dan sifat manusia: pertama, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan memiliki rencana dan manusia sangat penting dalam rencana tersebut. Kedua, Tuhan itu kudus, dan Dia tidak dapat tinggal di dalam dosa. Ketiga, setiap manusia telah berdosa, dan setiap manusia memiliki natur dosa yang hakiki.
Kesulitan bagi kita adalah bahwa hidup bersama Tuhan menuntut kesempurnaan tanpa dosa, dan tidak ada satupun dari kita yang sempurna. Jadi, Tuhan tidak dapat mencapai tujuan-Nya tanpa terlebih dahulu memperbaiki manusia. Itulah sebabnya kita membutuhkan Juruselamat-dan Kitab Suci mengidentifikasi Dia sebagai Yesus Kristus (Lukas 2:11; Titus 2:13-14).
Kita membutuhkan Juruselamat, Yesus, karena kita perlu dikuduskan: "tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan" (Ibrani 12:14). Yesus tidak hanya membuat kita menjadi orang yang lebih baik; Dia juga tidak meningkatkan kesalehan kita atau menambah kekudusan kita-kita tidak punya apa-apa untuk memulainya. Sebaliknya, Dia membuat kita menjadi ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17; Galatia 6:15).
Rencana Tuhan bagi umat manusia. Kita membutuhkan Juruselamat karena Tuhan merencanakan agar kita membawa kemuliaan bagi-Nya (Yesaya 43:7) dan menikmati persekutuan dengan-Nya selamanya (Mazmur 27:4). Dia rindu untuk mengubah kita menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya (Roma 8:29).
Dia yang Maha Ada tidak menciptakan alam semesta untuk menghibur diri-Nya sendiri. Ia melakukannya untuk membina hubungan dengan makhluk yang diciptakan menurut gambar-Nya (lihat Kejadian 1:27). Tuhan (sebagai agen sosial dan moral) ingin agar ciptaan-Nya mengasihi Dia dan berkembang. Kenyataan bahwa kita (sebagai makhluk yang berkehendak) jatuh ke dalam dosa dan pemberontakan berarti kita membutuhkan Juruselamat, atau rencana Tuhan bagi kita tidak dapat terwujud. Dalam kasih-Nya, Tuhan mengutus Juruselamat-Putra-Nya yang tunggal-sehingga Dia dapat memenuhi kebutuhan kita untuk kekekalan dan menunjukkan kemuliaan-Nya.
Kekudusan Tuhan. Dengan lebih dari 900 referensi Alkitab tentang kekudusan Tuhan, pentingnya kekudusan Tuhan bagi ciptaan-Nya tidak dapat dilebih-lebihkan. Alkitab mengajarkan bahwa kita harus mengejar kekudusan (1 Petrus 1:15).
Yesus mengajarkan bahwa kita harus menghampiri Tuhan dengan pemahaman bahwa Dia kudus (Matius 6:9). Kita membutuhkan Juruselamat karena Tuhan terlalu suci untuk tinggal dalam keberdosaan: "Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman" (Habakuk 1:13). Tanpa Juruselamat, firman Tuhan kepada kita hanya akan menjadi "Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).
Keberdosaan umat manusia. Dalam Roma 3:10-18, Paulus membawa ayat-ayat dari Mazmur dan Yesaya ke dalam diskusi tentang hukum Taurat. Dengan demikian, ia menggunakan Kitab Suci untuk menyimpulkan dengan penuh keyakinan bahwa semua orang telah berdosa (Roma 3:23). Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan perbaikan. Kita tidak dapat menghapus dosa kita lebih dari macan tutul yang tidak dapat mengubah bercak-bercaknya (Yeremia 13:23). "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak" (Roma 3:10; bdk. Mazmur 14:1).
Tuhan mengatakan dengan tegas bahwa semua orang adalah orang berdosa, bahkan mereka yang tidak merasa berdosapun tetap memiliki dosa (lihat 1 Yohanes 1:8). Artinya, setiap orang membutuhkan Juruselamat, bahkan mereka yang tidak merasa membutuhkannya.
Perlunya seorang Juruselamat. Sebagai rangkuman, Tuhan memiliki sebuah rencana. Rencana itu sempurna, dan Dia tidak akan berubah pikiran untuk melaksanakannya. Namun, rencana-Nya melibatkan kita manusia, dan kita adalah orang-orang berdosa. Karena Tuhan itu kudus, Dia tidak dapat mentolerir keberadaan dosa, dan, kecuali Dia entah bagaimana menyucikan kita, mustahil bagi-Nya untuk mengerjakan rencana kekekalan-Nya dengan kita. Mereka yang tidak dibersihkan - mereka yang tidak diselamatkan - harus dipisahkan dari Tuhan untuk selama-lamanya. Solusi Tuhan: mempersembahkan korban yang sempurna, sekali untuk selamanya, untuk membersihkan kita dari dosa dan mendamaikan kita dengan diri-Nya. Hal ini Dia lakukan dengan Anak-Nya di kayu salib.
Kita membutuhkan Juruselamat karena kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Kita membutuhkan Juruselamat karena, tanpa Kristus, kita digambarkan sebagai "tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia" (Efesus 2:12).
Kita membutuhkan Juruselamat, dan Tuhan telah menyediakannya. Yesus menyelamatkan kita sebagai bukti kasih Tuhan dan sebagai fungsi dari belas kasihan-Nya. Sekarang, "supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita" (Titus 3:7). Pengorbanan Yesus membuka segalanya bagi kita-dan jika ada cara lain bagi Tuhan untuk melaksanakan rencana-Nya tanpa kompromi, Dia akan memilih cara itu daripada penghinaan di kayu salib (lihat Lukas 22:42). Fakta bahwa Yesus benar-benar mati di kayu salib sudah cukup menjadi bukti bahwa kita membutuhkan Juruselamat.
English
Mengapa kita membutuhkan Juruselamat?