settings icon
share icon
Pertanyaan

Mengapa saya harus mempelajari teologi?

Jawaban


Teologi adalah studi tentang iman dan praktik keagamaan, serta studi tentang Tuhan, sifat dan karya-Nya, dan hubungan-Nya dengan dunia. Sejak awal mula, manusia telah bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti "Apakah Tuhan itu ada?" dan "Mengapa saya ada di sini?" Teologi berusaha untuk memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Studi tentang teologi berbeda dengan topik-topik lainnya. Sains, misalnya, bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan fakta-fakta yang dapat diamati dalam lingkungan yang terkendali, sedangkan teologi adalah studi tentang keilahian yang tidak dapat dilihat. Selain itu, teologi bercabang ke arah denominasi dan budaya yang berbeda; sains mencari penjelasan tunggal yang dapat diterapkan secara universal.

Mengapa mempelajari teologi? - Manfaat bagi orang Kristen

Bagi orang Kristen, studi teologi tidak dapat disangkal terkait dengan studi Alkitab, yang merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan pengudusan rohani mereka. Amsal 2:6 mengatakan, "Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian." Selain itu, Amsal 9:10 menyatakan, "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian." Kita melihat bahwa untuk memperoleh hikmat, kita harus mengenal Tuhan dan mendengarkan firman-Nya-dan catatan tentang apa yang telah Tuhan katakan dan lakukan ada di dalam Alkitab. Akan tetapi, studi teologi alkitabiah memberi siswa lebih dari sekadar hikmat: "kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib" (2 Petrus 1:3).

Studi teologi melibatkan pembacaan Alkitab dengan cermat, tetapi unsur iman juga diperlukan. Tanpa iman kepada Kristus, studi teologi apa pun hanyalah bersifat akademis. "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani" (1 Korintus 2:14). Untungnya, melalui Firman Tuhanlah iman datang: "Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus" (Roma 10:17). Pemahaman rohani dan pada akhirnya, iman dapat ditemukan di dalam halaman-halaman Alkitab.

Mengapa mempelajari teologi? Agama-Agama Dunia

Secara lebih luas, studi teologi dapat mencakup studi tentang agama-agama lain selain Kristen dan teks-teks agama lain selain Alkitab. Manfaat tambahan bagi orang Kristen dari jenis studi ini adalah untuk memahami agama dan budaya lain. Dengan meluangkan waktu untuk mempelajari apa yang dipercayai oleh orang-orang dari agama lain, orang Kristen dapat bersaksi dengan lebih baik kepada mereka tentang Kristus. Petrus berkata untuk "siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu" (1 Petrus 3:15). Memberikan pertanggungan jawab untuk pengharapan kita menyiratkan bahwa kita setidaknya memiliki pengetahuan dasar tentang teologi. Dan, jika kita ingin mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan umum yang dimiliki oleh orang-orang dari agama lain, kita juga harus mempelajari teologi dari agama-agama tersebut. Sebuah studi tentang teologi agama-agama dunia memungkinkan orang Kristen untuk menjembatani kesenjangan pemahaman, dengan harapan dapat membangun kesamaan dan menghilangkan kepalsuan.

Mengapa mempelajari teologi? -Apologetika

Apologetika adalah pemberian pembelaan yang masuk akal terhadap iman Kristen, dan apologetika yang baik didasarkan pada teologi. Apologetika lebih melihat iman Kristen secara ilmiah dan berusaha untuk mempertahankannya di dalam dunia yang semakin lama semakin antagonis. Pertobatan orang-orang seperti Lee Strobel dan C.S. Lewis bergantung pada studi pribadi tentang apologetika dan teologi.

Mengapa mempelajari teologi? -Kesimpulan

Para pelajar teologi mencari kebenaran, dan dengan melakukan hal itu, mereka menemukan diri mereka berada dalam kelompok terhormat orang-orang Berea: "Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian." (Kisah Para Rasul 17:11). Dengan mempelajari teologi, murid yang telah dilahirkan kembali akan memperkuat imannya (Kolose 2:6-7), bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus (2 Petrus 3:18), mengambil bagian dalam pengudusan-Nya (Yohanes 17:17; Mazmur 119:9), membedakan yang benar dan yang salah (Mazmur 119:160), dan memperlengkapi diri untuk setiap perbuatan baik (2 Timotius 3:17).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa saya harus mempelajari teologi?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries