settings icon
share icon
Pertanyaan

Mengapa Yesus tidak menikah?

Jawaban


Karena Yesus adalah manusia yang ideal dan teladan, mudah untuk bertanya-tanya mengapa Dia tidak menikah dan memiliki anak selama kehidupan-Nya di dunia. Sebagai seorang pekerja keras dan tukang kayu yang terampil, seorang pria dengan karakter yang menarik dan kepribadian yang menarik, dan dengan tahun-tahun ketenaran dan mukjizat yang dibuat-Nya, kemungkinan besar ada lebih dari satu wanita yang memberi-Nya kesempatan untuk menikah.

Tidak ada satu pun ayat dalam Alkitab yang secara langsung menjawab pertanyaan mengapa Yesus tidak pernah menikah. Beberapa kemungkinan telah disarankan untuk menjelaskan status lajang Yesus:

1. Yesus tidak menikah karena waktu-Nya di bumi terbatas. Perjalanan-Nya yang berat dan beban pekerjaan-Nya yang banyak akan menghalangi-Nya untuk memenuhi peran sebagai suami dan ayah dengan baik. Dan seorang istri akan menjadi pengalih perhatian bagi misi utama Yesus. Yesus yang sudah menikah harus menempatkan kebutuhan istri-Nya di atas kebutuhan dunia yang Dia datang untuk selamatkan (lihat 1 Korintus 7:32-35).

2. Selama tiga tahun, Yesus hidup sebagai seorang guru penyembuh yang tidak memiliki rumah (Lukas 9:58). Dia tidak akan meminta seorang wanita pun untuk berbagi kehidupan seperti itu. Sementara Ia menantikan pernikahan-Nya dengan Mempelai Wanita yang telah bertunangan dengan-Nya, yaitu Gereja, Ia sedang mempersiapkan sebuah rumah surgawi untuknya (Yohanes 14:2-3), mempersiapkan tempat perlindungan yang sempurna dan kekal.

3. Yesus tahu bahwa Ia datang untuk mati (Yesaya 52:13-53:12; 1 Petrus 1:19-20; Lukas 18:31-33). Jika Dia menikah, Dia pasti akan meninggalkan seorang janda, mungkin dengan anak-anak kecil untuk dibesarkan sendirian. Dia tidak mungkin dengan sengaja menyebabkan penderitaan yang tidak perlu.

4. Jika Yesus menikah, janda-Nya kemungkinan besar akan diagung-agungkan, diidolakan, didewakan, dan kemungkinan besar terancam secara fisik karena hubungannya dengan Yesus.

5. Alasan lain mengapa Yesus tidak menikah adalah karena Dia tidak ingin menghasilkan penerus keturunan atau menimbulkan perdebatan tentang siapa penerusnya atau apakah penerusnya juga harus dianggap sebagai "Anak Allah." Tujuan Yesus bukanlah untuk mendirikan sebuah kerajaan duniawi atau dinasti (lihat Yohanes 18:36).

6. Yesus tidak menikah karena keunikan-Nya. Dalam bukunya History of the Christian Church (Sejarah Gereja Kristen), Philip Schaff menulis, "Kemiskinan dan hidup membujang Yesus tidak ada hubungannya dengan asketisme, tetapi mewakili, di satu sisi, kerendahan hati dari kasih penebusan-Nya, dan di sisi lain keunikan-Nya yang sempurna dan hubungan-Nya yang benar-benar unik dengan seluruh gereja, yang pantas atau layak menjadi mempelai-Nya. Tidak ada satu pun anak perempuan Hawa yang dapat menjadi pasangan yang setara dengan Juruselamat umat manusia, atau kepala perwakilan dari ciptaan yang baru" (Jilid III, hlm. 68). Schaff melanjutkan dengan menjelaskan, "Meskipun Yesus sepenuhnya manusia, dan oleh karena itu sepenuhnya mampu memenuhi semua aspek pernikahan dengan sempurna, Dia juga sepenuhnya ilahi. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang hanya memiliki natur manusiawi yang dapat menjadi pasangan yang cocok bagi-Nya."

7. Yesus tidak menikah karena Dia tidak berada di bumi untuk memilih satu wanita di atas yang lain. Ia datang untuk menyelamatkan dan memulihkan semua orang yang mau menerima-Nya. Jika Yesus menjalin hubungan pernikahan dengan seorang wanita, pasti akan membingungkan generasi-generasi yang akan datang mengenai makna hubungan-Nya dengan Mempelai Wanita rohani-Nya, yaitu Gereja, yang telah ditunangkan kepada-Nya (Efesus 5:25-27; Wahyu 19:7-10; 21:9; 22:17; 2 Korintus 11:2). Yesus menyediakan diri-Nya untuk Mempelai Wanita-Nya yang sejati dan kekal. Jika Dia memilih satu wanita untuk ditinggikan di atas yang lain, Dia akan bertentangan dan merusak pelayanan-Nya kepada semua orang.

8. Dalam pernikahan manusia, suami dan istri menjadi "satu daging" (Kejadian 2:24). Jika Yesus yang ilahi, yang tidak mengenal dosa, menikahi seorang wanita yang berdosa ("karena semua orang telah berbuat dosa," Roma 3:23), hubungan-Nya dengan istri-Nya akan menimbulkan ketidakpastian yang membingungkan. Jika Yesus telah menjadi "satu daging" dengan orang berdosa, apakah hubungan itu akan mencemari Dia dengan dosa? Jika mereka memiliki anak, sifat seperti apa yang akan dimiliki oleh anak-anak ini? Sebagai anak-anak jasmani dari Anak Allah, hubungan seperti apa yang akan mereka miliki dengan Allah Bapa?

Gagasan-gagasan tentang mengapa Yesus tidak menikah ini memperkuat deskripsi Perjanjian Baru tentang Yesus sebagai Manusia ideal, satu-satunya yang murni benar dan baik, yang dengan jelas dan konsisten menunjuk pada kekekalan. Yesus tidak menikah karena pernikahan manusia tidak penting bagi misi-Nya untuk menyelamatkan dunia. Meskipun pernikahan adalah gambaran hubungan Kristus dengan gereja (Efesus 5:31-32), namun pernikahan hanyalah sebuah keadaan sementara dalam terang kekekalan. Mereka yang oleh kasih karunia Tuhan melalui iman termasuk dalam Mempelai Wanita Kristus memiliki setiap alasan untuk menantikan dengan penuh semangat kedatangan Yesus untuk menerima mereka ke dalam kemuliaan dan sukacita yang lebih besar daripada yang pernah mereka kenal di bumi.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Mengapa Yesus tidak menikah?
Berlangganan

Pertanyaan Minggu Ini

Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries