settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan memanifestasikan sesuatu? Apakah yang dimaksud dengan manifestasi?

Jawaban


Manifestasi mengacu pada praktik mewujudkan sesuatu menjadi kenyataan melalui pikiran, keyakinan, dan visualisasi yang terfokus. Ide dasarnya adalah bahwa pemikiran positif menarik hasil yang diinginkan. Konsep ini mendapatkan popularitas di seluruh dunia melalui gerakan Pemikiran Baru dan buku-buku seperti The Secret (Rahasia). Namun, penting untuk memahami bahwa ide-ide di balik manifestasi tidak berdasarkan Alkitab.

Manifestasi biasanya melibatkan tiga praktik utama: visualisasi, afirmasi, dan pemikiran positif. Visualisasi adalah tindakan membayangkan tujuan dan impian seseorang secara teratur seolah-olah tujuan dan impian tersebut sudah tercapai. Afirmasi adalah pernyataan positif untuk memperkuat keyakinan dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Berpikir positif adalah mempertahankan pola pikir yang optimis untuk menarik hasil yang positif. Menurut para pendukung manifestasi, pikiran dan visualisasi positif dapat mempengaruhi realitas dan menarik kesuksesan, kesehatan, dan kebahagiaan. Ini adalah tentang memanfaatkan kekuatan pikiran untuk menciptakan takdir.

Terlepas dari popularitas manifestasi, hal ini tidak sesuai dengan kekristenan yang alkitabiah. Alkitab mengajarkan bahwa kehendak manusia tunduk pada kehendak Tuhan, bukan sebaliknya. Meskipun berpikir positif dapat memengaruhi emosi dan mengurangi stres, konsep manifestasi, yang terkait dengan hukum tarik-menarik, tidak memiliki dasar alkitabiah dan mempromosikan pandangan panteistik tentang Tuhan. Mereka yang berusaha untuk "mewujudkan" sesuatu mereduksi Tuhan menjadi kekuatan energi universal yang dapat mereka manipulasi dengan pikiran mereka. Konsep ini bertentangan dengan ide Alkitab tentang Tuhan yang berdaulat dan pribadi.

Tuhan berdaulat atas semua aspek kehidupan, dan fokus kita haruslah mencari kehendak-Nya daripada mencoba untuk menyesuaikan kehendak-Nya dengan kehendak kita. Amsal 19:21 menyatakan, "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana." Ayat ini menyoroti pentingnya menyelaraskan keinginan kita dengan rencana Tuhan, dengan menyadari bahwa kehendak-Nya lebih besar daripada kehendak kita.

Selain itu, Filipi 4:6-7 mengatakan, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." Di sini, Paulus menekankan pentingnya doa dan ketergantungan kepada Tuhan daripada mengandalkan pemikiran positif untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Iman dan doa sangat penting bagi orang percaya, tetapi prinsip-prinsip manifestasi mengajarkan iman pada diri sendiri, dan doa tidak diperlukan. Ibrani 11:1 mendefinisikan iman sebagai "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Maka, memiliki iman berarti percaya pada janji dan waktu Tuhan, bahkan ketika hasilnya tidak segera terlihat.

Yakobus 4:13-15 menginstruksikan, "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: 'Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung', sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: 'Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.'" Ketidakpastian rencana manusia adalah salah satu alasan mengapa kita harus tunduk pada kehendak Tuhan.

Dalam perumpamaan tentang petani kaya, Yesus menggambarkan seorang pria yang memiliki pikiran positif, visualisasi, dan afirmasi untuk dirinya sendiri. Setelah panen yang melimpah, orang itu berkata, "Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!" (Lukas 12:18-19). Sayangnya, semua visualisasi di dunia ini tidak dapat mengubah takdirnya, seperti yang diceritakan oleh Yesus: "Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?" (ayat 20).

Bahaya utama dari manifestasi terletak pada promosi kemandirian dan keyakinan bahwa kita dapat mengendalikan hidup kita secara independen dari Tuhan. Filosofi seperti itu mengarah pada pola pikir yang sombong. Amsal 16:18 memperingatkan, "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Orang-orang percaya dipanggil untuk merendahkan diri dan bergantung kepada Tuhan (Filipi 2:1-11), menyadari bahwa segala sesuatu yang baik berasal dari Dia (Yakobus 1:17).

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang dimaksud dengan memanifestasikan sesuatu? Apakah yang dimaksud dengan manifestasi?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries