Pertanyaan
Apa yang dimaksud dalam 1 Yohanes 3:1 ketika dikatakan, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita"?
Jawaban
Rasul Yohanes berusaha untuk menyampaikan kepada orang-orang percaya tentang sifat kasih Allah yang tunggal dan tak tertandingi bagi anak-anak-Nya. Kasih Bapa surgawi sungguh tidak ada bandingannya dengan kasih yang lain: "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia" (1 Yohanes 3:1). Alkitab versi New King James Version menyatakan, "Lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah!"
Kata yang diterjemahkan sebagai "lihatlah" (dalam terjemahan NKJV, NIV, ESV, NLT) dalam 1 Yohanes 3:1 berarti lebih dari sekadar mengamati dengan santai. Dalam bahasa aslinya, kata kerja yang dipilih Yohanes mengacu pada "mengetahui secara pengalaman, untuk memahami." Hanya anak Allah yang telah dilahirkan kembali yang dapat sungguh-sungguh menghargai kasih Bapa yang tak ada duanya. Kita harus mengalaminya secara langsung, menerima kasih Allah melalui percaya kepada Yesus Kristus dan menerima pengorbanan penebusan-Nya di kayu salib (lihat 1 Korintus 2:15-16).
Perhatikanlah bagaimana kasih itu mengungkapkan gagasan ketakjuban dalam bahasa aslinya. "Betapa besarnya" (potapēn dalam bahasa Yunani) secara harfiah berarti "jenis tertentu", tetapi mengandung gagasan tentang "negara/ wilayah tertentu". Kasih Allah begitu asing dan lain dari yang lain sehingga membuat para penerimanya takjub. Allah tidak hanya memberikan kasih-Nya kepada kita; Dia telah mencurahkannya kepada kita di dalam Yesus Kristus (lihat Roma 8:35-39). Istilah dikaruniakan menyiratkan pemberian sesuatu dalam jumlah yang berlimpah atau berlebihan.
Hal pertama yang Yohanes sebutkan tentang kasih Allah kepada orang-orang percaya adalah bahwa kasih itu adalah kasih seorang Bapa. Disebut sebagai anak-anak Allah berarti kita memiliki hak istimewa yang tak terukur untuk menjadi anggota keluarga rohani Allah (Yohanes 1:12-13). Kita diadopsi sebagai putra dan putri sejati oleh "Abba, Bapa" yang sangat kita kasihi (Roma 8:15; Galatia 4:4-7). Di dalam Yesus, Allah telah memberikan kepada kita hak penuh atas warisan surgawi sebagai anak-anak-Nya yang terkasih (Roma 8:17; Efesus 3:6). Kita ditakdirkan untuk kemuliaan-untuk memerintah dan berkuasa bersama Kristus (2 Timotius 2:12).
Kualitas lain dari kasih yang dicurahkan Bapa kepada kita adalah bahwa kasih itu luar biasa pengorbanannya: "Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita" (1 Yohanes 4:10). Yesus berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:16). Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan kita. Yesus harus meninggalkan Bapa-Nya dalam kesempurnaan surga, mengesampingkan hak istimewa ilahi-Nya, merendahkan diri-Nya menjadi manusia, datang ke bumi, hidup di antara manusia yang jatuh, menjadi hamba yang menderita, dan mati sebagai penjahat di atas kayu salib agar kita dapat diselamatkan dan hidup bersama-Nya selamanya (Yohanes 3:17; Filipi 2:1-11).
Rasul Paulus mengungkapkan kelimpahan kasih Allah seperti ini: "Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita. . . . di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah" (Efesus 2:4-8).
Kasih Allah adalah anugerah ilahi yang berasal dari Bapa surgawi kita. Kasih-Nya secara aktif mengejar kita meskipun kita memiliki kekurangan, kegagalan, ketidaklayakan, dan ketidaksukaan. Bahkan ketika kita hidup dalam pemberontakan dengan hati yang jauh dari Allah, Bapa dengan murah hati mencurahkan kasih karunia, belas kasihan, dan kasih-Nya yang tak terselami, mencurahkan karunia keselamatan kepada kita di dalam Anak-Nya, Yesus Kristus (Roma 5:6-10). Semoga kita tidak pernah kehilangan rasa takjub karena disebut sebagai anak Allah! Semoga kita dapat melihat kasih Bapa yang telah dicurahkan kepada kita!
English
Apa yang dimaksud dalam 1 Yohanes 3:1 ketika dikatakan, "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita"?