settings icon
share icon
Pertanyaan

Ketekunan orang-orang kudus (Perseverance of the Saints) - apakah itu alkitabiah?

Jawaban


Ketekunan orang-orang kudus adalah nama yang digunakan untuk meringkas apa yang Alkitab ajarkan tentang keamanan kekal bagi orang percaya. Hal ini menjawab pertanyaan, "Sekali seseorang diselamatkan, dapatkah ia kehilangan keselamatannya?" Ketekunan orang-orang kudus ((Perseverance of the Saints)) adalah huruf P dalam akronim TULIP, yang biasanya digunakan untuk menyebutkan apa yang dikenal sebagai lima poin Calvinisme. Karena istilah "ketekunan orang-orang kudus" dapat menyebabkan orang memiliki pemahaman yang salah tentang apa yang dimaksud, beberapa orang lebih suka menggunakan istilah-istilah seperti "pemeliharaan orang-orang kudus", "keamanan kekal", atau "dipegang oleh Tuhan". Masing-masing istilah ini mengungkapkan beberapa aspek dari apa yang Alkitab ajarkan tentang keamanan orang percaya. Namun, seperti halnya doktrin Alkitab lainnya, yang penting bukanlah nama yang diberikan kepada doktrin tersebut, tetapi seberapa akurat doktrin tersebut merangkum apa yang Alkitab ajarkan tentang subjek tersebut. Apa pun nama yang Anda gunakan untuk menyebut doktrin penting ini, studi Alkitab yang menyeluruh akan menunjukkan bahwa, ketika dipahami dengan benar, nama tersebut merupakan deskripsi yang akurat tentang apa yang diajarkan Alkitab.

Penjelasan paling sederhana dari doktrin ini adalah pepatah: "Sekali diselamatkan, selamanya diselamatkan." Alkitab mengajarkan bahwa mereka yang telah dilahirkan kembali akan terus percaya kepada Kristus selamanya. Tuhan, dengan kuasa-Nya sendiri melalui kehadiran Roh Kudus yang berdiam di dalam diri kita, menjaga atau memelihara orang percaya selamanya. Kebenaran yang luar biasa ini dapat dilihat dalam Efesus 1:13-14, di mana kita melihat bahwa orang percaya "dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya." Ketika kita dilahirkan kembali, kita menerima kehadiran Roh Kudus yang dijanjikan, yang merupakan jaminan Tuhan bahwa Dia yang memulai pekerjaan yang baik di dalam kita, akan menyelesaikannya (Filipi 1:6). Jika kita kehilangan keselamatan kita setelah menerima Roh Kudus yang dijanjikan, maka Tuhan harus mengingkari janji-Nya atau mengingkari "jaminan-Nya", dan hal ini tidak mungkin dilakukan-Nya. Oleh karena itu, orang percaya aman secara kekal karena Tuhan setia secara kekal.

Pemahaman akan doktrin ini benar-benar datang dari pemahaman akan kasih yang unik dan istimewa yang Tuhan miliki bagi anak-anak-Nya. Roma 8:28-39 mengatakan bahwa 1) tidak ada seorang pun yang dapat menuntut umat pilihan Allah; 2) tidak ada yang dapat memisahkan umat pilihan dari kasih Kristus; 3) Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi umat pilihan; dan 4) semua orang yang diselamatkan oleh Tuhan akan dipermuliakan. Tuhan sangat mengasihi anak-anak-Nya (umat pilihan) sehingga tidak ada yang dapat memisahkan mereka dari-Nya. Tentu saja kebenaran yang sama ini juga terlihat dalam banyak bagian Alkitab lainnya. Dalam Yohanes 10:27-30, Yesus berkata, "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." Sekali lagi, dalam Yohanes 6:37-47, kita melihat Yesus menyatakan bahwa setiap orang yang diberikan Bapa kepada Anak akan datang kepada-Nya dan Dia akan membangkitkan mereka semua pada hari terakhir.

Bukti lain dari Kitab Suci tentang keamanan kekal bagi orang percaya terdapat dalam Yohanes 5:24, di mana Yesus berkata, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup." Perhatikanlah bahwa hidup yang kekal bukanlah sesuatu yang kita dapatkan di masa depan, melainkan sesuatu yang kita miliki begitu kita percaya. Pada dasarnya, hidup yang kekal haruslah kekal, atau tidak mungkin kekal. Ayat ini mengatakan bahwa, jika kita percaya kepada Injil, kita memiliki hidup yang kekal dan tidak akan datang ke dalam penghakiman; oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kita aman secara kekal.

Hanya ada sedikit sekali dasar alkitabiah yang dapat digunakan untuk membantah keamanan kekal orang percaya. Meskipun ada beberapa ayat yang, jika tidak dipertimbangkan dalam konteksnya, dapat memberikan kesan bahwa seseorang dapat "jatuh dari kasih karunia" atau kehilangan keselamatannya, ketika ayat-ayat ini dipertimbangkan dengan cermat dalam konteksnya, jelaslah bahwa hal itu tidak terjadi. Banyak orang mengenal seseorang yang pada suatu waktu menyatakan iman kepada Kristus dan yang mungkin terlihat sebagai orang Kristen sejati yang kemudian meninggalkan imannya dan sekarang tidak ingin berhubungan dengan Kristus atau gereja-Nya. Orang-orang ini bahkan mungkin menyangkal keberadaan Tuhan. Bagi mereka yang tidak mau menerima apa yang Alkitab katakan tentang keamanan orang percaya, orang-orang seperti ini adalah bukti bahwa doktrin keamanan kekal tidak mungkin benar. Namun, Alkitab menunjukkan sebaliknya, dan Alkitab mengajarkan bahwa orang-orang seperti mereka yang mengaku Kristus sebagai Juruselamat pada suatu waktu, tetapi kemudian meninggalkannya dan menyangkal Kristus, tidak pernah benar-benar diselamatkan sejak awal. Sebagai contoh, 1 Yohanes 2:19 mengatakan, "Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." Alkitab juga menjelaskan bahwa tidak semua orang yang mengaku sebagai orang Kristen adalah orang Kristen yang sesungguhnya. Yesus sendiri mengatakan bahwa tidak semua orang yang berkata, "Tuhan, Tuhan," akan masuk ke dalam Kerajaan Surga (Matius 7:21-22). Alih-alih membuktikan bahwa kita dapat kehilangan keselamatan kita, orang-orang yang mengaku Kristus dan kemudian murtad justru memperkuat pentingnya menguji keselamatan kita untuk memastikan bahwa kita tetap berada di dalam iman (2 Korintus 13:5) dan memastikan panggilan dan pemilihan kita dengan terus menguji hidup kita untuk memastikan bahwa kita bertumbuh di dalam kesalehan (2 Petrus 1:10).

Salah satu kesalahpahaman tentang doktrin ketekunan orang-orang kudus adalah bahwa doktrin ini akan membawa kepada "orang-orang Kristen duniawi" yang percaya bahwa karena mereka aman secara kekal, mereka dapat menjalani gaya hidup tidak bermoral apa pun yang mereka inginkan dan tetap diselamatkan. Tetapi itu adalah kesalahpahaman terhadap doktrin dan apa yang diajarkan Alkitab. Seseorang yang percaya bahwa ia dapat hidup dengan cara apa pun yang ia inginkan karena ia telah mengaku Kristus tidak menunjukkan iman yang menyelamatkan (1 Yohanes 2:3-4). Keamanan kekal kita bersandar pada ajaran Alkitab bahwa mereka yang dibenarkan Tuhan, akan dimuliakan-Nya (Roma 8:29-30). Mereka yang diselamatkan akan menjadi serupa dengan gambar Kristus melalui proses pengudusan (1 Korintus 6:11). Ketika seseorang diselamatkan, Roh Kudus mematahkan belenggu dosa dan memberikan hati yang baru serta keinginan untuk mencari kekudusan kepada orang percaya. Oleh karena itu, orang Kristen sejati akan ingin taat kepada Tuhan dan akan diinsafkan oleh Roh Kudus ketika ia berbuat dosa. Orang Kristen sejati tidak akan pernah "hidup semaunya sendiri" karena perilaku seperti itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang telah diberi natur yang baru (2 Korintus 5:17).

Jelaslah bahwa doktrin ketekunan orang-orang kudus secara akurat mewakili apa yang Alkitab ajarkan tentang subjek yang penting ini. Jika seseorang benar-benar diselamatkan, ia telah dihidupkan kembali oleh Roh Kudus dan memiliki hati yang baru dengan keinginan yang baru. Tidak mungkin seseorang yang telah "dilahirkan kembali" kemudian "tidak dilahirkan kembali". Karena kasih-Nya yang unik kepada anak-anak-Nya, Tuhan akan menjaga semua anak-anak-Nya dari bahaya, dan Yesus telah berjanji bahwa Dia tidak akan kehilangan satu pun dari domba-domba-Nya. Doktrin ketekunan orang-orang kudus mengakui bahwa orang-orang Kristen sejati akan selalu bertekun dan aman secara kekal karena Tuhan memelihara mereka seperti itu. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Yesus, "yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan" (Ibrani 12:2), mampu menyelamatkan mereka yang telah diberikan Bapa kepada-Nya (Ibrani 7:25) dan memelihara mereka sampai selama-lamanya.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Ketekunan orang-orang kudus (Perseverance of the Saints) - apakah itu alkitabiah?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries