settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah pentingnya bahwa "kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu" (Yakobus 4:6)?

Jawaban


Dalam Yakobus 4, penulisnya berbicara kepada komunitas orang percaya yang mengaku sebagai orang Kristen tetapi hidup dan berperilaku seperti orang-orang yang belum ditebus di dunia. Mereka mementingkan diri sendiri, mencari kesenangan, memanjakan diri sendiri, suka bertengkar, tidak setia secara rohani, dan duniawi (Yakobus 4:1-4). Dalam sebuah peringatan keras tentang cara hidup mereka yang berbahaya, Yakobus membuat pernyataan yang aneh dan tidak pada tempatnya tentang Tuhan: "kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu" (Yakobus 4:6).

Tepat sebelum menyatakan bahwa Tuhan memberikan kasih karunia yang lebih besar, Yakobus menegur para pembacanya dengan keras: "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" (Yakobus 4:4). Yakobus menunjukkan bahwa orang-orang Kristen ini dengan sengaja memilih untuk memberontak terhadap Tuhan.

Pengikut Kristus yang sejati tidak dapat setia kepada Tuhan dan pada saat yang sama mengasihi dunia: "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya" (1 Yohanes 2:15-17). Kehidupan Kristen ditandai dengan ketundukan kepada kehendak Tuhan. Persahabatan dengan dunia dan ketaatan kepada Tuhan tidak dapat didamaikan.

Bagaimana orang-orang Kristen yang memberontak ini dapat memperbaiki kondisi mereka yang berbahaya? Dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menerima kasih karunia-Nya. Yakobus menjelaskan, "Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: 'Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.' Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita" (Yakobus 4:6-9).

Setiap kali kita menyimpang dari Tuhan, satu-satunya cara untuk kembali bersih adalah dengan merendahkan diri, bertobat, dan tunduk kepada Tuhan. Jika kita mendekat kepada Tuhan, Dia akan mendekat kepada kita. Dia memberikan lebih banyak kasih karunia.

Yakobus menyadari bahwa panggilan untuk kesetiaan dan ketaatan total kepada Tuhan mungkin terdengar seperti tuntutan yang berat bagi para pendengarnya. Karena itulah, ia berkata, "kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu." Jika kita membutuhkan lebih banyak kasih karunia, Tuhan memberikan lebih banyak kasih karunia. New Living Translation mengatakan, "Ia memberi kasih karunia dengan murah hati." Jika kita merendahkan diri kita, Tuhan akan menyediakan semua kasih karunia yang kita perlukan untuk menaati perintah-perintah-Nya (2 Korintus 12:9; Amsal 3:34; 1 Petrus 5:5).

Orang yang sombong akan berpaling dari Tuhan, tetapi orang yang rendah hati menempatkan ketergantungan mutlak kepada-Nya. Orang yang mencari keuntungan diri sendiri menempuh jalannya sendiri, tetapi orang yang rendah hati mencari "Kerajaan Allah dan kebenarannya," karena tahu bahwa Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang mereka perlukan (Matius 6:33; lihat juga Filipi 4:19). Kasih karunia Tuhan adalah kemurahan ilahi-Nya, dan Dia berkenan mencurahkannya kepada mereka yang sungguh-sungguh menyadari betapa mereka membutuhkan Tuhan.

Yakobus menyebut para pembacanya "mendua hati" dalam Yakobus 4:8 karena hati mereka terbagi antara dunia dan kerajaan Tuhan. Mereka berpura-pura melayani Tuhan, padahal di dalam hati mereka masih mengabdi kepada hal-hal duniawi (Roma 8:7; 10:3; Matius 6:24). Satu-satunya solusi untuk kehidupan yang terpecah belah dan suam-suam kuku ini (Wahyu 3:16) adalah bertobat dan tunduk kepada Tuhan dengan membuat komitmen baru kepada Yesus Kristus (Yakobus 4:7-9; Lukas 9:23-24).

Akhirnya, Yakobus menegaskan kembali salah satu paradoks kerajaan yang agung: "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu" (Yakobus 4:10). Yesus mengajarkan bahwa setiap orang yang sungguh-sungguh merendahkan diri di hadapan Tuhan akan ditinggikan (Matius 23:11-12; Lukas 14:11). Petrus menegaskan, "Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya" (1 Petrus 5:6). Salah satu cara Tuhan mengangkat kita adalah dengan memberdayakan kita secara moral dan spiritual untuk menjalani kehidupan Kristen. Dengan cara ini, Dia memberi kita lebih banyak kasih karunia.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah pentingnya bahwa "kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu" (Yakobus 4:6)?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries