Pertanyaan
Apakah kasih Tuhan itu sembrono?
Jawaban
"Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8), dan kasih tersebut digambarkan dan diilustrasikan dengan berbagai cara di dalam Alkitab. Baru-baru ini, kasih Tuhan secara populer digambarkan sebagai "sembrono" (reckless), sebuah deskripsi yang telah menimbulkan kontroversi karena arti sebenarnya dari kata sembrono.
Gagasan bahwa kasih Tuhan itu sembrono dipopulerkan oleh sebuah lagu penyembahan yang berjudul "Reckless Love" (Kasih yang Sembrono), yang ditulis oleh Caleb Culver, Cory Asbury, dan Ran Jackson dan direkam oleh Cory Asbury. Lagu ini diterbitkan oleh Bethel Music. Pada tahun 2018, lagu ini menghabiskan waktu 18 minggu di posisi nomor satu di tangga lagu U.S. Hot Christian Songs Billboard dan lebih dari satu tahun di Top 10. Lagu ini memenangkan Dove Song of the Year 2019 dan Christian Song of the Year Awards dari BMI dan ASCAP. Lagu ini juga dinominasikan untuk Grammy Award pada tahun 2019. Pada tahun 2020, Charisma House Publishing menerbitkan sebuah buku renungan pendamping, Reckless Love: A 40-Day Journey into the Overwhelming, Never-Ending Love of God (Kasih Yang Sembrono: Perjalanan 40 Hari Menuju Kasih Tuhan yang Luar Biasa dan Tidak Pernah Berakhir).
Berikut ini adalah lirik reff "Reckless Love" (Kasih yang Sembrono):
"Oh, kasih Tuhan yang luar biasa, tidak pernah berakhir, dan sembrono
Oh, ia mengejarku, berjuang sampai aku ditemukan, meninggalkan yang sembilan puluh sembilan
Aku tidak bisa mendapatkannya, aku tidak pantas mendapatkannya, namun Engkau tetap memberikan diri-Mu
Oh, kasih Tuhan yang luar biasa, tidak pernah berakhir, kasih Tuhan yang sembrono."
Kontroversi mengenai gagasan bahwa kasih Tuhan itu sembrono berpusat pada makna sembrono, yang didefinisikan oleh Merriam-Webster sebagai "1) ditandai dengan kurangnya kehati-hatian yang tepat; 2) tidak bertanggung jawab." Para pengkritik kata-kata "kasih yang sembrono" menunjukkan bahwa sembrono mengandung konotasi kebodohan atau bertindak dengan tidak hati-hati. Jenis kasih yang sembrono biasanya dianggap sebagai perasaan yang mirip dengan tergila-gila. Romeo dan Juliet memiliki cinta yang sembrono, tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka. Dapatkah suatu sifat Tuhan, yang ditunjukkan oleh Tuhan, benar-benar dianggap sebagai sesuatu yang bodoh, tidak bertanggung jawab, atau tidak pantas dengan cara apa pun?
Secara Alkitabiah, kasih Tuhan memiliki tujuan (Efesus 1:4-7), kekal (Yeremia 31:3), teguh (Mazmur 51:1), besar (Efesus 2:4), kuat (Roma 8:39), dan rela berkorban (Roma 5:8; 1 Yohanes 3:16). Kasih Tuhan juga sabar, murah hati, dan tidak lekas marah, tidak iri hati, tidak congkak, tidak sombong, tidak curang, tidak mementingkan diri sendiri, dan tidak mudah tersinggung, tidak menyimpan kesalahan dan tidak senang akan kejahatan, kasih bersukacita karena kebenaran, menanggung segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, dan tahan menderita segala sesuatu (1 Korintus 13:4-7).
Penjelasan Alkitab menunjukkan bahwa kasih Tuhan adalah kebalikan dari kecerobohan. Orang yang sembrono bertindak dengan sedikit atau tanpa pertimbangan, tetapi Tuhan telah memilih orang-orang percaya sebelum dunia dijadikan (Efesus 1:4). Kecerobohan menyiratkan ketidakmampuan untuk melihat masa depan, tetapi Tuhan mengetahui akhir dari permulaan (Yesaya 46:10). Kasih yang sembrono tidak mengindahkan konsekuensi, tetapi Tuhan tahu betul apa yang akan dituntut dari kasih-Nya. Yesus tidak pergi dengan membabi buta ke kayu salib; Dia meneguhkan hati seperti keteguhan gunung batu untuk mencapainya (Yesaya 50:7; Lukas 9:51). Kasih yang sembrono dapat dengan mudah memudar ketika kenyataan datang; kasih Tuhan tidak pernah berakhir (1 Korintus 13:8).
Apakah semua ini berarti bahwa lagu "Reckless Love" tidak alkitabiah? Dengan memberikan pandangan positif kepada para penulis lagu, kita dapat berasumsi bahwa mereka berbicara dari sudut pandang manusia. Artinya, kasih Tuhan begitu luar biasa sehingga, dari sudut pandang manusiawi kita, kasih itu tampak sembrono. Bagi orang luar - bagi siapa pun yang tidak memahami siapa Tuhan itu - cara Dia mengasihi anak-anak-Nya terlihat gegabah dan bahkan mungkin bodoh. Mengapa Dia mengasihi kita? Mengapa Dia rela berkorban begitu banyak untuk menebus kita dan mengembalikan kita ke dalam persekutuan-Nya? Menggunakan perumpamaan yang disinggung dalam lagu ini, mengapa gembala meninggalkan yang sembilan puluh sembilan untuk menyelamatkan yang satu?
Jadi, dalam pengertian bahwa kasih Tuhan yang menebus itu liar, berlebihan, dan benar-benar mengejutkan bagi orang-orang berdosa, kita dapat mengatakan bahwa kasih itu "sembrono". Gambaran seperti itu sangat cocok untuk penulisan lagu dan puisi. Pada saat yang sama, kita memahami bahwa kasih Tuhan tidak "sembrono" dalam arti gila, kurang ajar, atau tidak berpikir panjang.
English
Apakah kasih Tuhan itu sembrono?