settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah imam besar memiliki tali yang mengikatnya ketika ia memasuki Ruang Mahakudus?

Jawaban


Ada sebuah tradisi mistik Yahudi bahwa imam besar Israel akan memasuki Ruang Mahakudus di tabernakel atau bait suci dengan tali yang diikatkan pada kakinya. Tujuan dari tali tersebut, menurut tradisi, adalah untuk mengambil tubuh imam besar seandainya dia meninggal dalam menjalankan tugasnya di dalam Ruang Mahakudus.

Hukum Musa mengatakan bahwa setahun sekali, pada hari Yom Kippur, imam besar harus membawa darah korban ke dalam Ruang Mahakudus untuk menebus dosanya dan dosa-dosa nasional bangsa Israel. Pada Hari Pendamaian itu, sebelum memasuki Kemah Suci, imam besar harus mandi dan mengenakan pakaian khusus (Imamat 16:4), kemudian mengorbankan seekor lembu jantan sebagai korban penghapus dosa untuk dirinya dan keluarganya (ayat 6 dan 11). Darah lembu jantan itu harus dibawa ke Ruang Mahakudus dan dipercikkan ke tabut perjanjian.

Setelah itu, imam besar harus membakar "serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus" (Imamat 16:12) dan kemudian mengalihkan perhatiannya kepada dua ekor kambing. Seekor kambing dikorbankan "karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka" (ayat 16). Darahnya dipercikkan ke tabut perjanjian. Kambing yang satunya lagi digunakan sebagai kambing penghapus dosa. Imam besar akan meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu, mengakui pemberontakan dan kejahatan bangsa Israel, dan menyuruh kambing itu pergi untuk dilepaskan ke padang gurun (ayat 21). Kambing kedua memikul sendiri semua dosa bangsa itu, yang diampuni selama satu tahun (ayat 30).

Hukum Taurat mewajibkan pembasuhan dan penggantian pakaian lainnya dalam upacara Hari Pendamaian. Dua kali dalam Imamat 16, Tuhan memperingatkan imam besar untuk mengikuti protokol tersebut, dengan ancaman hukuman mati (ayat 2 dan 13). Ada kemungkinan, karena keseriusan untuk memasuki Ruang Mahakudus, orang-orang Yahudi merumuskan ide untuk mengikatkan tali di kaki imam besar.

Menurut tradisi, selama beberapa abad terakhir keberadaan bait suci, tali emas atau kirmizi diikatkan pada kaki imam besar pada Hari Pendamaian. Seorang imam lain yang berdiri di Tempat Kudus memegang ujung tali yang lain. Jika dosa-dosa imam besar tidak ditebus dengan benar, maka Tuhan akan memukulnya mati ketika dia memasuki hadirat Shekinah - kemuliaan Allah - yang memenuhi Ruang Mahakudus. Karena akses ke bagian bait suci itu dilarang keras, para imam merasa mereka membutuhkan cara untuk mengambil tubuh imam besar, jika perlu.

Keluaran 28:33-35 menetapkan bahwa lonceng (dan rajutan buah delima) harus dikenakan pada ujung pakaian imam besar sehingga "bunyinya harus kedengaran, apabila ia masuk ke dalam tempat kudus di hadapan TUHAN dan apabila ia keluar pula" (ayat 35). Lonceng-lonceng itu memberikan isyarat yang dapat didengar oleh orang-orang yang berada di luar Kemah Suci tentang keberadaan imam besar. Mereka dapat mengetahui kapan dia masuk dan keluar dari Ruang Mahakudus. Menurut tradisi tali, lonceng-lonceng tersebut juga menyediakan sarana untuk mengetahui apakah imam telah meninggal: jika gemerincingnya berhenti, imam yang berada di ujung tali akan tahu bahwa imam tersebut telah berhenti bergerak. Tidak ada satu pun di dalam Alkitab yang mengindikasikan bahwa itulah tujuan dari lonceng-lonceng tersebut.

Sebuah penjelasan alternatif mengenai tradisi tali tersebut mengatakan bahwa tali tersebut diikatkan di sekitar kaki imam besar sebagai pengingat untuk keluar dari Ruang Mahakudus. Menurut teori ini, keindahan yang luar biasa dari hadirat Tuhan akan begitu memukau imam besar sehingga semua kekhawatiran duniawi akan lenyap. Dia akan begitu terhanyut dalam kekaguman dan keajaiban sehingga dia ingin tinggal selamanya di hadirat Tuhan. Tali itu berfungsi untuk mengingatkannya akan "dunia nyata" di luar dan membawanya kembali kepada orang-orang yang membutuhkannya.

Sumber untuk tradisi bahwa imam besar memiliki tali yang diikatkan di pergelangan kakinya berasal dari Zohar dan oleh karena itu terkait dengan Kabbalah. Dalam satu bagian, Zohar menceritakan bahwa, ketika imam besar memasuki Ruang Mahakudus, "seutas tali dari emas tergantung di kakinya, karena takut dia akan mati di Ruang Mahakudus, dan mereka harus menariknya keluar dengan tali itu" (Acharei Mot, ayat 198).

Kemungkinan besar, tidak ada tali yang diikatkan pada kaki imam besar. Gagasan ini hanyalah fiksi belaka. Alkitab tidak menyinggung tentang tali untuk tujuan apa pun pada imam besar. Bahkan, Alkitab memiliki instruksi khusus mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan oleh imam besar (Keluaran 28-35). Selain itu, praktik imam besar yang mengenakan tali di kakinya tidak pernah disebutkan dalam Mishnah atau Talmud. Tidak ada teks dalam Gulungan Kitab Laut Mati yang menyebutkan tentang tali, begitu juga dengan Apokrifa atau pseudepigraf. Pada akhirnya, gagasan bahwa imam besar memasuki Ruang Mahakudus dengan tali yang diikatkan di kakinya adalah gagasan yang tidak masuk akal.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah imam besar memiliki tali yang mengikatnya ketika ia memasuki Ruang Mahakudus?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries