Pertanyaan
Apakah ada hewan yang memakan hewan lain (predasi) sebelum dosa masuk ke dalam dunia?
Jawaban
Predasi adalah proses di mana seekor hewan membunuh dan memakan hewan lainnya. Karnivora adalah contoh hewan yang mencari dan memakan mangsanya-singa yang memangsa kijang, misalnya. Pertanyaannya adalah apakah Tuhan pada awalnya menciptakan beberapa hewan sebagai pemangsa, atau apakah predasi adalah hasil dari kutukan karena dosa manusia? Apakah pemangsaan sudah ada sebelum kejatuhan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang kontroversial dan merupakan bagian dari diskusi yang lebih dalam tentang peran apa yang dimainkan oleh kematian dalam penciptaan. Perdebatan didasarkan pada topik sempit tentang kematian biologis-kehidupan fisik yang meninggalkan tubuh material. Roma 5:12 menjelaskan bagaimana kematian berhubungan dengan dosa: "dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut." Ayat ini dan ayat-ayat lainnya membuat sebagian besar orang Kristen percaya bahwa manusia tidak mengalami kematian fisik sebelum kejatuhan. Beberapa orang percaya bahwa hal ini juga berlaku bagi hewan-sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, bahkan hewan-hewan tidak mengalami kematian. Jika memang demikian, maka tidak mungkin ada pemangsaan sebelum kejatuhan. Tidak ada pemangsa atau karnivora dalam ciptaan yang mula-mula. Orang-orang Kristen lainnya percaya bahwa ketiadaan kematian hanya berlaku bagi manusia, dan mungkin hanya karena aksesnya ke pohon kehidupan di Eden.
Kedua posisi tersebut masuk akal dan sesuai dengan Alkitab. Ada kemungkinan bahwa Tuhan menciptakan dunia tanpa kematian dalam bentuk apa pun, atau setidaknya tidak untuk hewan dan manusia. Ini berarti Tuhan mengatur ulang atau mengkonfigurasi ulang ciptaan-Nya setelah kejatuhan. Ada juga kemungkinan bahwa kematian fisik selalu menjadi bagian dari penciptaan di antara binatang-binatang, dan kematian fisik menjadi tak terelakkan bagi manusia ketika Adam dan Hawa kehilangan akses ke pohon kehidupan. Tidak satu pun dari pandangan ini yang secara eksplisit didukung atau ditentang oleh Alkitab. Keduanya dapat menimbulkan masalah teologis jika tidak didekati dengan hati-hati.
Penafsiran tradisional dari kitab Kejadian adalah bahwa tidak ada karnivora, tidak ada pemangsaan, dan dengan demikian tidak ada kematian hewan sampai setelah kejatuhan. Pandangan ini didasarkan pada beberapa fakta dan asumsi:
- Ciptaan Tuhan yang mula-mula adalah sempurna, dan kesempurnaan tidak dapat mencakup kematian.
- Kesempurnaan juga harus meniadakan penderitaan seperti yang ditimbulkan oleh pemangsa terhadap mangsanya.
- Tuhan mengatakan bahwa tumbuhan diberikan kepada semua binatang untuk dimakan, yang berarti semua binatang pada awalnya adalah herbivora (Kejadian 1:29).
- Adam diberitahu bahwa kematian akan datang sebagai respons terhadap dosa (Kejadian 2:17).
- Paulus mengindikasikan bahwa kematian hanya datang ke dalam ciptaan karena dosa manusia (Roma 5:12).
- Paulus mengajarkan bahwa "seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan" pada saat kejatuhan (Roma 8:20), yang mengimplikasikan bahwa dosa Adam membawa kematian kepada dunia binatang.
- Sebagai bagian dari kutukan tersebut, Tuhan membuat perubahan dalam kerajaan tumbuhan (Kejadian 3:18); masuk akal untuk mengasumsikan bahwa Tuhan juga membuat perubahan dalam dunia hewan.
- Alkitab berbicara tentang pemangsa dan mangsa yang pada akhirnya hidup dan merumput bersama dalam damai, ketika ciptaan dipulihkan ke keadaan semula (Yesaya 11:6-8; 65:25).
Mereka yang percaya bahwa pemangsaan adalah bagian dari rancangan awal Tuhan percaya bahwa kematian sudah ada dalam ciptaan sejak awal. Mereka mendasarkan pandangan mereka pada serangkaian fakta dan asumsi yang berbeda:
- Penciptaan digambarkan sebagai "baik" (Kejadian 1:25) dan "sangat baik" (Kejadian 1:31), tetapi tidak "sempurna".
- Alkitab tidak menyatakan bahwa predator, apalagi seluruh sistem alam, dirancang ulang setelah kejatuhan.
- Tumbuhan yang menjadi dasar rantai makanan tidak mengharuskan semua hewan memakan tumbuhan secara langsung.
- Kehidupan tanaman membutuhkan kematian-tanah adalah jaringan yang mati-dan pencernaan manusia membutuhkan bakteri yang harus berkembang biak dan mati.
- Adam mungkin tahu apa itu kematian ketika Tuhan memperingatkannya untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
- Setelah kejatuhan, manusia kehilangan akses ke pohon kehidupan (Kejadian 2:9) sehingga ia tidak akan hidup selamanya (Kejadian 3:22, 24).
- Paulus mengatakan bahwa, ketika Adam jatuh ke dalam dosa, "maut itu telah menjalar kepada semua orang" (Roma 5:12), dan hewan bukanlah "manusia".
- Roma 8:20 mengatakan bahwa ciptaan "telah ditaklukkan kepada kesia-siaan," tetapi tidak mengatakan bahwa kematian fisik bagi semua ciptaan hanya berasal dari dosa.
- Keadaan akhir bumi yang damai tidak identik dengan kehidupan di Eden; tidak semua perubahan di akhir zaman akan mencerminkan kembalinya keadaan semula.
Pemangsaan ada sebelum kejatuhan atau tidak? Pandangan mana pun dapat jatuh ke dalam perangkap mengabaikan akal sehat untuk melindungi posisi yang nyaman. Secara teologis tidak perlu ada kematian hewan sebelum kejatuhan. Dan Tuhan mampu mengubah ciptaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, sehingga tidak adanya pemangsaan sebelum kejatuhan adalah hal yang sangat mungkin.
Untungnya, Kitab Suci membuat poin-poin penting ini menjadi sangat jelas. Dosa, yang masuk ke dalam dunia pada saat kejatuhan (Kejadian 3:6), memisahkan manusia dari Tuhan dan menyebabkan kematian fisik bagi semua orang. Tidak ada manusia yang tidak berdosa, dan semua tidak mampu menyamai kesempurnaan Tuhan (Roma 3:23). Satu-satunya obat untuk kondisi kita yang berdosa adalah iman pribadi kepada Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 4:12; Ibrani 9:24-30). Entah apakah singa memakan anak domba atau selada pada hari kedelapan (Keluaran 20:11) tidak ada bedanya dengan masalah yang dihadapi manusia atau solusi yang harus kita temukan (Roma 6:23).
English
Apakah ada hewan yang memakan hewan lain (predasi) sebelum dosa masuk ke dalam dunia?
