settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "apabila Aku ditinggikan," dalam Yohanes 12:32?

Jawaban


Apabila Aku ditinggikan adalah bagian dari pernyataan Yesus Kristus dalam Yohanes 12:32: "dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku" (Yohanes 12:32). Pemahaman yang lebih baik tentang kata-kata ini dapat diperoleh dengan membaca terjemahan Alkitab dalam bahasa yang lebih modern seperti English Standard Version, New International Version, atau New Living Translation, yang menerjemahkannya menjadi, "Ketika Aku ditinggikan."

Penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "apabila Aku ditinggikan," diberikan oleh Yohanes, penulis Injil. Dia menambahkan komentar di ayat berikutnya untuk menjelaskan bahwa Yesus mengatakan hal ini "untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati" (Yohanes 12:33). "Ditinggikan" Yesus berarti secara harfiah-Kristus akan diangkat ke atas kayu salib dan mati melalui penyaliban.

Bagian Alkitab ini terjadi tepat setelah kemenangan Tuhan masuk ke Yerusalem. Beberapa orang Yunani yang hadir di kota itu untuk merayakan Paskah tertarik kepada Yesus dan ingin berbicara dengan-Nya. Yesus menggunakan kesempatan itu untuk berbicara tentang kematian-Nya yang akan datang dan akibat-akibatnya. Penyaliban menjadi fokus utama Kristus. Yesus tahu bahwa kematian-Nya akan membawa kehidupan bagi banyak orang, tetapi hati-Nya gelisah. Dia menyatakan keprihatinan-Nya dalam doa, meminta Bapa untuk memuliakan nama-Nya melalui penyaliban-Nya (Yohanes 12:20-28).

Tiba-tiba sebuah suara dari surga menjawab Yesus: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" (Yohanes 12:28). Orang banyak mendengar suara gemuruh itu, dan Yesus menjelaskan bahwa pesan dari surga itu adalah untuk kepentingan mereka, karena Tuhan sedang bersiap-siap untuk menghakimi dunia. Setelah Yesus mati melalui penyaliban, kemenangan atas maut dan atas penguasa dunia ini (Setan) akan menjadi sempurna. Dengan terangkat ke atas kayu salib, Yesus akan menarik semua orang kepada-Nya (ayat 30-32).

Yesus tidak menyiratkan bahwa setiap orang tanpa terkecuali akan menaruh iman mereka kepada-Nya untuk mendapatkan keselamatan. Jelas, banyak yang tidak. Yesus bermaksud agar orang-orang dari segala suku bangsa dan dari segala penjuru dunia akan ditarik kepada-Nya melalui peninggian-Nya di dalam kematian. "banyak orang" termasuk orang-orang Yunani yang saat itu sedang mencari Yesus dan mendengarkan suara-Nya.

Ketika Yesus berkata, "dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku," referensi utama-Nya adalah salib, tetapi kata-kata-Nya juga mencakup kebangkitan dan kenaikan dalam maknanya. Kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus semuanya berkaitan dengan peninggian-Nya yang mulia dan penarikan orang-orang berdosa kepada diri-Nya (Roma 6:9-10; 1 Petrus 3:18-22; Wahyu 1:18). Namun, saliblah yang menjadi inti dari Injil dan kekuatan magnet dari Kekristenan. Kematian Yesus Kristus di kayu salib, dengan segala maknanya yang dinyatakan oleh kuasa Roh Kudus ke dalam hati manusia, menarik bagi seluruh dunia. Tidak ada kelas, status sosial, ras, kebangsaan, jenis kelamin, atau kelompok usia yang dikecualikan dari daya tariknya.

Di kayu salib, kita berjumpa dengan keadilan Tuhan melalui penghakiman atas dosa, kasih dan belas kasihan Tuhan melalui pengampunan bagi orang-orang berdosa, dan kuasa Tuhan melalui kemenangan-Nya atas Iblis (Roma 3:21-26; Kolose 1:13). Di kayu salib, Kristus membawa keselamatan bagi mereka yang percaya dan penghakiman bagi mereka yang menolak untuk percaya. Dalam hikmat dan kekudusan Tuhan, salib membuka satu-satunya jalan kepada Bapa bagi orang-orang berdosa (Yohanes 14:6). Di kayu salib, Yesus membebaskan kita dari belenggu dosa. Peninggian Yesus di kayu salib adalah pengaruh yang menawan yang menarik hati manusia kepada-Nya.

Sebelumnya dalam Injil Yohanes, Yesus berkata, "Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal" (Yohanes 3:14-15). Ular tembaga yang dibangkitkan di padang gurun menjadi sebuah tipe - sebuah simbol kenabian - dari penyaliban Yesus Kristus. Sebagaimana ular pada tongkat Musa ditinggikan untuk menawarkan pembebasan dan kesembuhan, demikian juga Yesus pada akhirnya akan dibangkitkan di atas kayu salib untuk menawarkan hidup yang kekal. Ular itu diangkat ke atas sebuah tiang agar semua orang Israel dapat melihatnya dan disembuhkan, sama seperti Yesus ditinggikan ke atas kayu salib agar semua orang dapat melihat-Nya dan tertarik kepada-Nya untuk mendapatkan keselamatan.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "apabila Aku ditinggikan," dalam Yohanes 12:32?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries