settings icon
share icon
Pertanyaan

Apakah anak kecil pemain drum (little drummer boy) itu ada di dalam Alkitab?

Jawaban


Pa-rum-pa-pum-pum! Kalimat tersebut telah menjadi identik dengan musim Natal sebagai bagian dari lagu Natal "The Little Drummer Boy" (anak kecil pemain drum). Lagu ini diyakini ditulis oleh Katherine K. Davis, dan pertama kali direkam pada tahun 1951. Liriknya menggunakan sudut pandang orang pertama, dan penyanyinya adalah seorang anak laki-laki penabuh drum cilik di tempat palungan yang tidak memiliki apa pun untuk diberikan kepada bayi Yesus selain permainan drumnya. Lagu ini manis, penuh penghormatan, dan imajinatif, tetapi, tidak, anak kecil pemain drum itu tidak ada di dalam Alkitab.

Alkitab memberi kita sorotan dari banyak peristiwa sepanjang sejarah, tetapi ada banyak ruang untuk imajinasi. Sebagai contoh, ketika Alkitab mencantumkan silsilah, Alkitab melewatkan beberapa dekade yang penuh dengan detail dalam kehidupan setiap orang (Matius 1; 1 Tawarikh 1). Setiap orang memiliki kehidupan sehari-hari yang dipenuhi dengan cinta, luka, kesalahan, dan hubungan, tetapi kita hanya bisa berspekulasi tentang detailnya. Hal ini juga berlaku untuk kelahiran Yesus. Matius dan Lukas memberi kita beberapa rincian tentang kelahiran Yesus di Betlehem, tetapi kita tidak diberitahu semuanya.

Lukas menceritakan kepada kita bahwa sekelompok gembala mengunjungi palungan di mana Kristus yang baru lahir dibaringkan. Matius menceritakan kepada kita tentang sekelompok orang majus dari Timur yang mengunjungi Yesus di Betlehem (tetapi tidak harus di palungan). Tidak ada satu pun penulis Injil yang menyebutkan kehadiran seorang anak kecil pemain drum - atau juga kehadiran binatang. Adegan palungan tradisional yang menggambarkan seorang anak kecil pemain drum, sapi, domba, keledai, dan sebagainya, merupakan tambahan kreatif terhadap kisah Alkitab.

Apa yang kita ketahui dari Kitab Suci tentang kelahiran Yesus adalah ini:

- Ia dikandung melalui tindakan Roh Kudus di dalam rahim seorang perawan bernama Maria (Matius 1:18, 23, 25; Lukas 1:26-38).

- Maria bertunangan dengan seorang pria bernama Yusuf (Lukas 1:26-27).

- Maria dan Yusuf tinggal di Nazaret, sebuah kota di Galilea (Matius 2:23; Lukas 1:26), tetapi mereka pergi ke Betlehem atas perintah Kaisar (Lukas 2:1-4).

- Yesus lahir di Betlehem (Matius 2:1; Lukas 2:4-7).

- Tempat tidur pertama Yesus adalah palungan karena tidak ada tempat di penginapan (Lukas 2:5-7).

- Sekelompok gembala mengunjungi Yesus di palungan (Lukas 2:8-20).

- Yusuf dan Maria melakukan perjalanan ke Bait Allah di Yerusalem untuk menggenapi Hukum Taurat Musa (Lukas 2:22-39).

- Orang-orang Majus mengunjungi Yesus (Matius 2:1-12).

- Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir untuk menghindari kekejaman Herodes (Matius 2:13-18).

- Maria dan Yusuf kembali ke Nazaret (Matius 2:23; Lukas 2:39).

Apakah seorang anak kecil pemain drum pernah mengunjungi Yesus di palungan atau tidak, tidak diceritakan kepada kita. Tentu saja ada banyak orang yang berinteraksi dengan Yesus yang tidak diceritakan dalam Alkitab, dan kebisuan Alkitab mendorong imajinasi beberapa orang. Tetapi tidak ada sedikit pun petunjuk tentang anak kecil pemain drum di dalam Alkitab, dan tidak ada alasan alkitabiah untuk mempercayai bahwa ia berada di palungan. Anak kecil pemain drum adalah karakter yang menarik dalam narasi fiksi.

Banyak buku, puisi, dan lagu yang telah dibuat yang memberikan kisah fiksi tentang kehidupan tokoh-tokoh Alkitab dan zaman Kristus. Novel-novel seperti The Robe (Jubah) karya Lloyd Douglas, The Silver (Perak) Chalice karya Thomas Costain, The Bronze Bow (Busur Tembaga) karya Elizabeth George Speare, dan Ben-Hur: A Tale of the Christ (Ben-Hur: Kisah Kristus) karya Lew Wallace merupakan contoh-contoh fiksi historis yang berlatar belakang zaman Kristus. Puisi yang menggambarkan peristiwa-peristiwa alkitabiah antara lain "The Donkey" (Keledai) karya G. K. Chesterton, "In the Bleak Midwinter" (Di Tengah Musim Dingin yang Suram) karya Christiana Rossetti, dan tentu saja Paradise Lost (Surga Yang Hilang) karya John Milton. Karya seni semacam itu dapat membantu dalam mengungkapkan seperti apa kehidupan pada masa itu, tetapi tidak dapat dianggap sebagai fakta.

Betapapun mungkinnya hal itu terjadi, keberadaan seorang anak kecil dengan drum yang memainkan sebuah lagu untuk Yesus sangatlah tidak mungkin. Mungkin saja ada pengunjung lain selain para gembala yang datang ke kandang pada malam itu, tetapi kebanyakan ibu-ibu yang memiliki bayi yang baru lahir membutuhkan keheningan, bukannya ketukan genderang, di dekat bayi mereka yang sedang tidur.

Lagu apa pun yang mengarahkan pikiran kita kepada keajaiban Tuhan yang menjadi manusia adalah lagu yang bagus, dan "The Little Drummer Boy" (anak kecil pemain drum) melakukan hal itu. Lagu ini dengan tepat menunjukkan sifat rendah hati dari kelahiran Kristus sebagai cara untuk mengenali Dia dan sebuah undangan untuk mendekat kepada-Nya: "Aku juga anak yang miskin," kata anak kecil pemain drum itu. Selain itu, lagu ini juga mengingatkan kita bahwa kita mungkin tidak memiliki banyak hal untuk diberikan, tetapi apa pun yang kita miliki dapat kita persembahkan kepada Tuhan. Kita memberikan yang terbaik kepada-Nya, karena Dia layak menerimanya. Entah itu berupa persembahan janda miskin (Markus 12:43-44), sebotol minyak wangi yang mahal (Lukas 7:37-38), atau permainan drum solo, Yesus layak mendapatkan yang terbaik, bersama dengan kasih kita. Pa-rum-pa-pum-pum!

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apakah anak kecil pemain drum (little drummer boy) itu ada di dalam Alkitab?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries