settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa yang dimaksud dengan al-Qadr dalam Islam?

Jawaban


Istilah Islam al-Qadr paling sering dikaitkan dengan Lailatul Qadar, yang diyakini sebagai malam ketika Muhammad pertama kali menerima wahyu dari Allah. Sebagai alternatif, istilah qadr dan qadar merujuk pada versi Islam tentang takdir.

Lailatul Qadar: Malam Turunnya Ketetapan

Menurut kepercayaan Islam, Muhammad mulai menerima kata-kata Al-Qur'an pada sekitar sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan pada tahun 610 Masehi. Umat Islam percaya bahwa pencatatan Al-Qur'an dilakukan melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril. Di dalam komunitas Islam, tidak ada tanggal yang secara eksplisit disepakati untuk peristiwa ini. Wahyu pertama menandai dimulainya periode pembacaan Al-Qur'an selama 23 tahun oleh Muhammad, yang mengilhami umat Islam untuk menyisihkan bulan Ramadan sebagai bulan yang suci.

Malam ketika Allah menurunkan wahyu pertama kepada Muhammad disebut Lailatul Qadar, yang berarti "Malam Kekuasaan" atau "Malam Turunnya Wahyu." Surah ke-97 dalam Al-Qur'an diberi judul al-Qadr untuk merujuk pada isi kandungan dan penggunaan frasa tersebut pada ayat pertama surah ini.

Tradisi Islam mengajarkan bahwa doa-doa sangat manjur dipanjatkan pada Lailatul Qadar. Karena ini adalah "Malam Ketetapan," diyakini bahwa ini adalah saat Allah mengeluarkan perintah untuk semua ciptaan untuk tahun berikutnya. Perintah-perintah ini dibawa oleh para malaikat ke seluruh dunia. Menurut Al-Qur'an, Lailatul Qadar "lebih baik dari seribu bulan", artinya, ibadah yang dilakukan pada Lailatul Qadar diberi pahala 1.000 kali lipat dari ibadah yang dilakukan pada tanggal-tanggal lainnya.

Predestinasi Islam

Akar kata yang sama yang ditemukan dalam referensi tentang Lailatul Qadar membentuk istilah Islam untuk predestinasi versi mereka: qadar (takdir). Seperti halnya dalam agama Kristen, pandangan Muslim tentang predestinasi mencakup spektrum dari determinisme keras hingga teisme terbuka. Untuk membingungkan para penutur bahasa non-Arab, umat Islam dapat membedakan antara qadar, yang secara khusus berarti apa yang telah dikehendaki Allah melalui kuasa-Nya, dan qadar dalam arti yang lebih umum yaitu takdir manusia.

Pada prinsipnya, sebagian besar sekte dalam Islam memandang qadr/qadar/predestinasi sebagai sebuah pengetahuan yang sederhana: Allah mengetahui semua yang akan terjadi, tanpa mencampuri kehendak bebas manusia. Namun, dalam praktiknya, teologi Islam sangat menyiratkan bahwa Allah menggunakan sesuatu yang mirip dengan predestinasi ganda. Selain itu, dalam praktiknya, umat Islam condong pada keyakinan bahwa garis besar kehidupan seseorang diatur dengan sengaja oleh keputusan Allah yang disengaja.

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang dimaksud dengan al-Qadr dalam Islam?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries