Pertanyaan
Bagaimana mungkin Yesus adalah Tuhan jika Ulangan 6:4 mengatakan bahwa Tuhan itu esa?
Jawaban
Ulangan 6:4 menyatakan, "Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" Perjanjian Baru meneruskan tema ini (1 Korintus 8:4; Galatia 3:20; 1 Timotius 2:5). Namun, Kekristenan mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan. Bagaimana kedua pandangan yang tampaknya bertentangan ini dapat hidup berdampingan?
Pertama, sangat penting untuk memahami apa yang dimaksud dalam Ulangan 6:4 ketika dikatakan, "TUHAN itu esa." Kata Ibrani yang diterjemahkan "esa" dalam Ulangan 6:4 adalah echad. Kata ini berarti "kesatuan", bukan "ketunggalan". Kata ini juga digunakan dalam Kejadian 2:24 untuk menyebut suami dan istri sebagai "satu" daging. Seorang suami dan istri bukanlah satu seperti makhluk tunggal. Sebaliknya, mereka berada dalam kesatuan satu sama lain. Ada sebuah kata dalam bahasa Ibrani yang berarti "ketunggalan mutlak," yachid, tetapi kata ini tidak pernah digunakan dalam Kitab Suci Ibrani untuk menyebut Tuhan.
Oleh karena itu, penting untuk menegaskan ajaran Alkitab tentang satu Tuhan. Dari kata-kata pertama dalam Alkitab, kita diberitahu bahwa hanya ada satu Tuhan yang menciptakan langit dan bumi (Kejadian 1:1). Kontroversi yang terjadi bukanlah apakah hanya ada satu Tuhan atau dua Tuhan. Yang menjadi perdebatan adalah bagaimana orang Kristen memahami Yesus sebagai satu-satunya Tuhan yang benar. Orang Kristen percaya bahwa Alkitab menyajikan satu Tuhan yang ada dalam tiga Pribadi - Bapa, Anak dan Roh Kudus. Doktrin Trinitas tidak bertentangan dengan Ulangan 6:4. Seperti yang telah dikatakan di atas, kata Ibrani echad berarti "kesatuan", bukan "ketunggalan". Orang Kristen percaya bahwa Pribadi-pribadi dalam Trinitas bersatu dalam ke-Tuhanan.
Dalam Matius 28:19, Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk "pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." Dia merujuk kepada ketiga Pribadi yang berfungsi sebagai Tuhan yang sama. Peristiwa lain yang menunjukkan ketiga Pribadi Tritunggal bekerja pada saat yang sama adalah baptisan Yesus. Lukas 3:21-22 berbunyi, "Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: 'Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.'" Allah Bapa berbicara dari langit kepada Yesus yang ada di bumi, sementara Roh Kudus turun dari langit ke atas Yesus. Kita melihat tiga Pribadi yang sama dalam doa berkat Paulus kepada jemaat di Korintus (2 Korintus 13:14).
Setiap Pribadi dari Tritunggal dengan jelas disebut sebagai Tuhan. Selain Bapa yang disebut sebagai Tuhan, Yesus disebut sebagai Tuhan dalam Yohanes 1:1; 14; Roma 9:5; Kolose 2:9; Ibrani 1:8-9; dan 1 Yohanes 5:20. Roh Kudus juga disebut sebagai Tuhan dalam Kisah Para Rasul 5:3-4 dan 1 Korintus 3:16.
Beberapa orang berpendapat bahwa Tuhan tidak mungkin memiliki Anak. Meskipun Tuhan tidak melahirkan seorang Anak seperti yang dipahami manusia tentang kelahiran, Tuhan memilih hubungan Bapa/Anak untuk menolong kita memahami cara kerja Tritunggal. Anak dan Roh, bersama dengan Bapa, telah ada sejak kekekalan. Ada persekutuan kekal yang sempurna di dalam Tritunggal di antara ketiganya. Tuhan ada dalam kesatuan yang sempurna dan komunitas.
Penyajian Yesus sebagai Tuhan merupakan ajaran yang sulit diterima oleh orang-orang Yahudi pada masa Yesus. Namun, kebangkitan Yesus memberikan bukti penuh bahwa Dia sepenuhnya manusia dan sepenuhnya ilahi. Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama yang setara dengan Bapa: "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10:30).
English
Bagaimana mungkin Yesus adalah Tuhan jika Ulangan 6:4 mengatakan bahwa Tuhan itu esa?