Pertanyaan
Siapakah orang Yahudi Sefardi? Apakah Yudaisme Sefardi itu?
Jawaban
Sefardi (juga dieja Sephardic) berasal dari kata Ibrani untuk "Spanyol," yaitu Sefarad. Orang Yahudi Sefardi (Sephardim) adalah keturunan orang Yahudi yang tinggal di Spanyol dan Portugal sejak hari-hari terakhir Kekaisaran Romawi hingga penganiayaan dan pengusiran orang Yahudi pada abad ke-15 dari negara-negara tersebut.
Cordoba di Spanyol merupakan salah satu pusat kehidupan dan keilmuan Yahudi. Salah satu Yahudi Sefardi di Cordoba adalah Maimonides, seorang filsuf terkenal. Pada pertengahan abad ke-12, sebagian besar wilayah Spanyol dikuasai oleh sekelompok radikal Muslim yang dikenal sebagai Almohad. Banyak orang Yahudi Sefardi, yang dihadapkan pada pemaksaan untuk masuk Islam atau kematian, memilih untuk meninggalkan Spanyol. Maimonides melarikan diri ke Mesir di mana ia memiliki karir yang panjang dan termasyhur sebagai seorang cendekiawan.
Pada tahun 1492, Raja Ferdinand dan Ratu Isabella, yang dikenal sebagai "Raja Katolik" karena semangat mereka terhadap Gereja Katolik, mengusir semua orang Yahudi yang menolak untuk pindah agama ke Katolik Roma. Pada saat pengusiran kaum Yahudi Sefardi, Semenanjung Iberia memiliki salah satu populasi Yahudi terbesar di Eropa. Sekitar 40.000 hingga 100.000 orang Yahudi meninggalkan Spanyol dan melakukan perjalanan ke berbagai belahan Eropa, Asia, Afrika, dan akhirnya ke Dunia Baru. Mereka yang tetap tinggal di Spanyol terpaksa menyembunyikan identitas Yahudi mereka. Setelah itu, konsentrasi tertinggi orang Yahudi Sefardi tinggal di Afrika Utara dan Turki (Kekaisaran Ottoman). Orang Sefardi terus berbicara dan menulis dalam bahasa hibrida Ibrani-Spanyol yang disebut Ladino dan mempertahankan komunitas dan adat istiadat yang khas.
Keyakinan agama dasar Yahudi Sefardi sama dengan Yahudi Ashkenazi, meskipun Sefardi cenderung lebih tradisional. Ashkenazi secara tradisional tinggal di Eropa Timur, dan sebagian besar orang Yahudi yang tinggal di Amerika Serikat saat ini adalah Ashkenazi.
Yahudi Sefardi menjadi target Holocaust, terutama komunitas Sefardi di Yunani, Italia, Balkan, dan Rumania. Belakangan, kaum Sefardi di negeri-negeri Muslim menghadapi penganiayaan dari para tetangganya. Akibatnya, banyak yang beremigrasi ke Israel. Saat ini, Israel adalah negara dengan populasi Yahudi Sefardi terbesar. Pada tahun 2015, Spanyol secara resmi mengundang Yahudi Sefardi untuk berimigrasi ke Spanyol dan menjadi warga negara Spanyol sepenuhnya, sebagai upaya simbolis untuk menghapus ketidakadilan pada abad ke-15. Pada tahun 2019, lebih dari 100.000 orang Yahudi, terutama dari Meksiko dan negara-negara Amerika Selatan, menerima tawaran tersebut dan sekarang tinggal di Spanyol (https://www.bbc.com/news/world-europe-49890620 diakses 6/8/21).
English
Siapakah orang Yahudi Sefardi? Apakah Yudaisme Sefardi itu?