settings icon
share icon
Pertanyaan

Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar"?

Jawaban


Dalam Injil, Yesus berbicara tentang "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar" di akhir perkataan atau perumpamaan yang sulit (misalnya, Matius 11:15; Markus 4:9, 23). Siapakah orang yang "bertelinga, hendaklah ia mendengar"? Lebih baik lagi, siapakah dia yang "bertelinga"? Telinga adalah fitur yang dimiliki oleh semua manusia-tidak memiliki telinga adalah hal yang tidak wajar. Oleh karena itu, ketika Yesus berbicara kepada mereka yang bertelinga, Dia merujuk kepada semua orang yang telah diberi firman-Nya-tidak peduli usia, etnis, bahasa, atau status mereka.

Tetapi ada perbedaan antara memiliki telinga dan memiliki telinga untuk "mendengar." Perumpamaan Yesus tentang penabur dan benih menggambarkan dua jenis pendengar yang berbeda: mereka yang membiarkan Firman Tuhan lewat begitu saja di telinga mereka dan mereka yang sungguh-sungguh mendengar dan mencari pengertian (Markus 4:13-20). Ada yang mendengar Firman, tetapi mereka tidak membiarkan Firman itu berakar karena godaan kesenangan dan kenyamanan duniawi mengalahkan mereka. Sebagian lagi akhirnya menolak Firman karena penganiayaan atau pencobaan. Sebagian lagi mendengar Firman dan membuka diri mereka untuk memahami dan menerimanya sehingga Firman itu mengubah mereka. Mereka yang memiliki telinga untuk "mendengar" mengizinkan Firman untuk menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan. Tergantung pada pendengarnya untuk memutuskan apakah mereka akan menanggapi Firman dengan serius dan mengejar pemahaman; hanya sedikit yang mau - sisanya memiliki telinga, tetapi tidak memiliki telinga untuk "mendengar" (Matius 7:13-14, 24-27).

Setiap kali Yesus berkata, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar," Dia menyerukan agar orang-orang memperhatikan dengan saksama. Ini adalah cara lain untuk mengatakan, "Dengarlah! Perhatikan baik-baik!" Berbicara dalam perumpamaan adalah salah satu cara yang digunakan Yesus untuk menarik perhatian orang banyak -orang banyak menyukai cerita-cerita, dan perumpamaan-perumpamaan itu menggambarkan peristiwa-peristiwa dan karakter-karakter yang dapat dengan mudah mereka pahami. Tetapi kecuali mereka bersedia untuk mengabaikan gangguan-gangguan lain dan datang kepada Yesus untuk memahami makna khotbah-Nya, perkataan-Nya hanya akan menjadi cerita kosong. Mereka membutuhkan lebih dari sekadar telinga, betapapun tajamnya telinga mereka; mereka membutuhkan telinga untuk mendengar.

Ketika ditanya oleh murid-murid-Nya mengapa Ia berbicara kepada orang banyak dalam perumpamaan, Yesus merujuk kepada Yesaya 6, yang berbicara tentang orang-orang yang memiliki mata dan telinga, tetapi mengeraskan hati dan memilih untuk mengabaikan Firman Tuhan (Matius 13:10-15; bdk. Yesaya 6:8-10). Bagian dari penghakiman atas mereka yang menolak untuk percaya adalah bahwa mereka pada akhirnya akan kehilangan kesempatan untuk percaya: "Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya" (Matius 13:12; bdk. Roma 1:18-32).

Frasa yang sama ditemukan dalam kitab Wahyu di masing-masing dari ketujuh surat kepada jemaat: "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat" (Wahyu 2:7, 11, 17, 29; 3:6, 13, 22). Dan dalam Wahyu 13:9, segera setelah penjelasan tentang Antikristus, kita membaca, "Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!" Para pembaca kitab Wahyu dipanggil untuk memperhatikan dengan saksama dan mencari hikmat Tuhan mengenai apa yang tertulis.

Siapakah yang "bertelinga"? Jawaban sederhananya: semua orang yang telah atau sedang diberi firman Tuhan. Seperti pendengar asli perumpamaan ini, kita juga harus "Dengarlah! Perhatikan baik-baik!" Permintaan sederhana Yesus adalah agar kita menggunakan kemampuan yang telah diberikan Tuhan (mata untuk melihat, telinga untuk mendengar) untuk mendengarkan firman-Nya (Yohanes 10:27-28; Markus 4:24; Wahyu 3:20). "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap" (Markus 4:22). Mencari kebenaran Tuhan membutuhkan energi dan fokus; dibutuhkan kesediaan untuk ditantang dan diubahkan. Meskipun jalan kebenaran Tuhan bukanlah jalan yang paling nyaman atau menyenangkan untuk ditempuh, kita dapat yakin bahwa jalan itu adalah jalan yang terbaik (Yohanes 1:4; 10:9; 14:6). Maka Dia mengajak kita, "Marilah" (Matius 11:28-30).

"Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud." (Yesaya 55:1-3)

English



Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia

Apa yang Yesus maksudkan ketika Ia berkata, "Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar"?
Bagikan halaman ini: Facebook icon Twitter icon Pinterest icon Email icon
© Copyright Got Questions Ministries