www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah usia alam semesta?

Jawaban:
Di dalam Kejadian 1:1, kita diberitahu bahwa "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." Alkitab tidak menuliskan tanggal penciptaan; hanyalah bahwa hal tersebut terjadi "pada mulanya." Di dalam bahasa Ibrani, istilah "mulanya" adalah bereshith, yang secara harafiah artinya "kepala."

Semua umat Kristen sepakat menyetujui bahwa Allah menciptakan alam semesta. Pertentangan mulai hangat di seputar tafsiran kata hari (Ibrani yom) di dalam pasal pertama kita Kejadian. Mereka yang berpegang pada "hari" 24-jam mempercayai bumi ini masih muda; sedangkan mereka yang berpegang pada "hari" secara puitis, bukan secara harafiah, mempercayai bumi ini usianya jauh lebih tua.

Tidak sedikit pelajar dan ilmuwan Kristen yang percaya bahwa kata hari di dalam kitab Kejadian berbicara secara harafiah mengenai hari yang terdiri dari 24 jam. Hal ini didukung oleh pengulangan pernyataan "Jadilah petang dan jadilah pagi" di dalam Kejadian pasal pertama. Satu hari terdiri dari satu malam dan satu pagi (menurut pemikiran Yahudi, hari yang baru dimulai ketika matahari terbenam). Namun ada mereka yang menunjuk pada penggunaan kata hari secara tidak harafiah di tempat Alkitab lainnya, contoh, "hari Tuhan," dan beropini bahwa penjelasan tentang petang dan pagi bukan membahas tentang satu hari melainkan berupa kiasan tentang awal dan akhir kurun waktu tertentu.

Jika garis keturunan di dalam pasal ke-5 dan ke-11 kitab Kejadian, serta sejarah Perjanjian Lama ditafsirkan secara harafiah, maka penciptaan Adam dapat diperkirakan terjadi pada tahun 4,000 S.M. Namun hal ini hanya perkiraan akan penciptaan Adam, bukan penciptaan bumi, ataupun alam semesta. Adapun kemungkinan terjadinya "jedah" yang terjadi di dalam naratif Kejadian pasal 1.

Penjelasan panjang lebar ini hanya bermaksud menyatakan bahwa Alkitab tidak memberi penjelasan rinci akan usia alam semesta. Pelayanan Got Questions memeluk teori penciptaan dunia muda dan mempercayai tafsiran 24-jam sehari merupakan penjelasan yang paling baik terhadap Kejadian pasal 1. Sebaliknya, kita tidak mempermasalahkan ide bahwa bumi dan alam semesta mungkin lebih tua dari usia 6,000 tahun. Baik perbedaan yang muncul dapat dijelaskan oleh jedah ataupun karena Allah menciptakan dunia "supaya terlihat tua" atau melalui faktor lain – alam semesta yang lebih tua dari 6,000 tahun tidak begitu bermasalah bagi Alkitab ataupun secara teologis.

Pada akhirnya, usia alam semesta tidak dapat dibuktikan oleh Alkitab ataupun oleh sains. Kepercayaan bahwa alam semesta berusia 6,000 tahun atau miliaran tahun, keduanya berdasar pada asumsi dan pada iman. Adalah tepat jika kita mempertimbangkan motivasi mereka yang berdebat bahwa bumi ini berusia miliaran tahun, terutama karena Alkitab tidak mendukung perkiraan itu.

© Copyright Got Questions Ministries