Pertanyaan

Apa artinya menjadi terang di dalam Tuhan (Efesus 5:8)?

Jawaban
Efesus 5:8 menjelaskan tentang para pengikut Kristus dan menasihati mereka: "kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang." Sejak awal, Alkitab mengembangkan dan mengeksplorasi tema dualisme moral, atau "baik versus jahat", dengan menggunakan elemen-elemen yang kontras antara terang dan gelap. Tuhan menciptakan terang dari kegelapan (Kejadian 1:2-3). Kehadiran, kebaikan, dan kehidupan-Nya digambarkan sebagai terang, sedangkan ketidakhadiran, kejahatan, dan kematian-Nya digambarkan sebagai kegelapan (lihat Ayub 33:28; Mazmur 56:13; bandingkan Ayub 18:5; Mazmur 49:18-19; Yeremia 13:16). Dalam Perjanjian Baru, simbolisme terang terfokus secara tajam pada Yesus Kristus sebagai Mesias dan wahyu Tuhan yang berinkarnasi.

Para penulis Injil mengutip Kitab Suci Perjanjian Lama untuk menyatakan bahwa kedatangan Yesus Kristus membawa kehadiran Tuhan ke bumi: " bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang" (Matius 4:16; lihat juga Lukas 1:79; Lukas 2:32; bdk. Mazmur 23:4; 107:10; Yesaya 9:2; 42:7). Injil Yohanes menawarkan pengembangan yang paling menyeluruh dari tema terang dan gelap. Yesus adalah Terang yang "bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya" (Yohanes 1:5). Yesus menampilkan diri-Nya sebagai "terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup" (Yohanes 8:12).

Secara alamiah, anak-anak Tuhan - mereka yang menjadi milik Yesus Kristus - akan disebut sebagai orang-orang yang memiliki terang. Rasul Paulus mengatakan kepada orang-orang Kristen di Efesus untuk tidak berperilaku seperti orang-orang yang belum diselamatkan di dunia: "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan" (Efesus 5:8-10). Karena "Allah adalah terang" dan "di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan" (1 Yohanes 1:5), maka anak-anak Tuhan dimaksudkan untuk menjadi "terang di dalam Tuhan." Orang-orang percaya harus "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa", tetapi sebaliknya, "segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang" (Efesus 5:11-14).

"Kehidupan yang sesungguhnya" dari setiap orang Kristen dikatakan "tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah" (Kolose 3:3; lihat juga Efesus 2:13). Yesus adalah hidup kita (Kolose 3:4), terang kita, dan keselamatan kita (Mazmur 27:1). Tuhan melalui Yesus adalah sumber terang kita (Mazmur 34:5; Yesaya 60:19-20). Oleh karena itu, "kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang" (1 Yohanes 1:7).

Terang melambangkan kebenaran Tuhan (2 Korintus 6:14), dan oleh karena itu, orang-orang percaya adalah kebenaran Tuhan di dalam Yesus Kristus (2 Korintus 5:21). Kita adalah "terang di dalam Tuhan" bagi dunia yang terhilang dan sekarat (Efesus 5:8). Yesus mengajarkan kepada para pengikut-Nya, "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:14-16). Sebagai mercusuar yang menunjukkan jalan kepada Bapa dan menjadi mercusuar kebenaran-Nya, kita harus berhati-hati untuk "tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia" (Filipi 2:15).

Ketika Yesus mendekati saat kematian-Nya, Dia berkata kepada murid-murid-Nya, "Hanya sedikit waktu lagi terang ada di antara kamu. Selama terang itu ada padamu, percayalah kepadanya, supaya kegelapan jangan menguasai kamu; barangsiapa berjalan dalam kegelapan, ia tidak tahu ke mana ia pergi. Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang" (Yohanes 12:35-36).

Tuhan menetapkan Paulus sebagai terang bagi bangsa-bangsa lain: "untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa" (Kisah Para Rasul 26:18). Kemudian, Paulus menulis, "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!" (Roma 13:12). Dia mendesak orang-orang Kristen untuk tetap waspada: "karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar" (1 Tesalonika 5:5-6).

Menjadi terang di dalam Tuhan berarti menjadi peniru Yesus Kristus (1 Korintus 11:1), mengikuti jejak-Nya (Ibrani 12:1-2; 1 Petrus 2:21), dan hidup dengan cara yang menghormati, memuliakan, dan merefleksikan kehidupan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan (Efesus 4:1; 5:2; Kolose 1:10; 3:17 1 Korintus 10:31; 1 Petrus 4:11).