Pertanyaan

Apa artinya telanjangilah perbuatan-perbuatan kegelapan (Efesus 5:11)?

Jawaban
Efesus 5:11 memberikan perintah yang jelas: "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu." Bagian pertama dari perintah ini mendorong orang Kristen untuk menghindari perbuatan-perbuatan dosa, yaitu segala sesuatu yang bertentangan dengan perintah-perintah Tuhan. Ini termasuk percabulan, keserakahan, dan kata-kata kotor (Efesus 5:3-4). Namun, berpegang pada perilaku Kristen lebih dari sekadar menghindari dosa; kita juga dipanggil untuk menyingkapkan dosa yang tersembunyi di dalam kegelapan. Memahami apa yang dimaksud dengan menyingkapkan pekerjaan kegelapan menjadi tanggung jawab kita.

Dalam ayat sebelumnya, Paulus mendorong para pembacanya untuk "ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan" (Efesus 5:10), yang merupakan langkah awal. Untuk menyingkapkan pekerjaan kegelapan, kita harus membedakan apa yang berkenan kepada Tuhan dan apa yang tidak. Tuhanlah yang menentukan apa yang benar dan salah, bukan kita, dan bukan norma-norma masyarakat. Setelah kita menetapkan parameter benar dan salah dari sudut pandang Tuhan, kita mengambil sikap publik untuk kebenaran dan mengecam perbuatan jahat. Dalam budaya kontemporer, mendefinisikan benar dan salah dapat dianggap menghakimi, terutama ketika standar Tuhan berbenturan dengan nilai-nilai duniawi. Namun demikian, Tuhan memerintahkan kita untuk tidak mengabaikan kejahatan, melainkan menyingkapkan bahayanya dan mendorong orang lain untuk menjauhinya.

Dalam budaya pasca-Kristen, orang Kristen hidup seperti orang Israel di Babel. Banyak hal yang dirayakan di dunia ini adalah sesuatu yang menjijikkan menurut standar Alkitab. Itulah sebabnya kita harus selaras dengan Kitab Suci; melupakan Kitab Suci berarti mengambil risiko untuk beroperasi berdasarkan pandangan yang salah tentang moralitas yang dipengaruhi oleh media dan sistem dunia. Untuk menyingkapkan pekerjaan-pekerjaan kegelapan, kita harus menghindari jatuh cinta pada pekerjaan-pekerjaan itu atau sistem yang menghasilkannya. Seperti yang ditulis oleh rasul Yohanes, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya" (1 Yohanes 2:15-17).

Menyingkapkan perbuatan kegelapan juga berarti memancarkan terang Kristus melalui perkataan dan tindakan kita. Melabeli suatu tindakan sebagai tindakan yang salah tidaklah cukup; sebuah diagnosis tidaklah lengkap tanpa solusi. Tindakan menyingkapkan kegelapan harus selalu dibarengi dengan panggilan untuk bertobat - perubahan pikiran tentang Kristus, dosa, dan keselamatan - serta iman dalam tawaran pengampunan Kristus yang sempurna. Hanya terang yang dapat menghalau kegelapan.

Prinsip menyingkapkan pekerjaan kegelapan juga dapat diterapkan dalam interaksi kita dengan saudara-saudari Kristen. Kita harus bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri (Lukas 17:3; Galatia 6:1; 1 Tesalonika 5:14), yang mencakup konfrontasi yang penuh belas kasihan terhadap sesama orang percaya yang mungkin tersesat. Yakobus melangkah lebih jauh, dengan mendorong kita untuk mengupayakan pemulihan bagi mereka yang telah menyimpang dari kebenaran, dengan mengatakan bahwa "barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa" (Yakobus 5:19-20).