Jawaban:
Karena agama Kristen tidak dimaksud sebagai upaya terpisah dari sesama, pendalaman Alkitab sangat penting. Kelompok belajar kecil begitu efektif sehingga tidak mengejutkan bahwa Yesus menggunakan format tersebut untuk melatih para pria yang nantinya menjadi rasul (Lukas 6:12-16; Markus 4:34).
Agama Kristen dimaksud dijalani secara berhubungan – pertama, antara diri kita dengan Allah dan, kedua, di antara kita dan sesama kita. Kelompok belajar Alkitab bersama mengajak kita meninggalkan peran pemirsa pada ibadah bersama dan turut berpartisipasi dalam komunitas yang sepemikiran bagi pertumbuhan rohani kita.
Ketika kita menangani Firman Allah bersama, kita mendapat kesempatan membagikan sudut pandang dan wawasan unik kita, sehingga pengertian kita makin terbuka. Ketika terlibat secara aktif, daya serap informasi kita meningkat, sehingga literasi Alkitab kita juga bertambah. Penerapan serta rasa tanggung-jawab memindahkan Firman Allah dari benak kita kepada hati kita. Perbaruan budi serta perubahan hidup kita disarankan di dalam Roma 12:2. Ketika hidup kita diubah, kehidupan mereka di sekeliling kita juga diubah.
Hubungan tidak terjalin secara kebetulan, dan kita membutuhkan teman yang dapat membantu kita melewati badai kehidupan. Teman membutuhkan investasi waktu, sikap yang terbuka, dan kepercayaan. Ibrani 10:24-25 mengajar bahwa kita perlu “saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati.” Tidak ada tempat yang lebih baik melaksanakan hal ini daripada kelompok kecil pendalaman Alkitab.
Kelompok studi Alkitab menjadi tempat dimana kita dapat merayakan kemenangan-kemenangan kita, meminta doa, memperoleh dukungan, dan mempertanggung-jawabkan perkembangan rohani kita. Kelompok studi Alkitab juga menyediakan waktu yang terukur guna berfokus pada topik yang kita perlukan dan yang menarik perhatian kita. Di antara hari Minggu kita memperoleh tempat singgah yang aman dimana kita dapat menangani kesulitan yang kita hadapi.
Orang percaya adalah Tubuh Kristus (Roma 12:5); oleh karena itu, kita adalah kaki dan tangan-Nya di dunia ini, yakni orang-orang yang melanjutkan karya-Nya. Satu Korintus 12:4-12, Roma 12:4-8, dan Efesus 4:11-13 mendaftarkan berbagai karunia yang diberikan pada Tubuh Kristus. Kelompok pendalaman Alkitab menjadi wadah dimana orang mulai mengenali dan melatih karunia mereka. Ketika pengetahuan kita akan Alkitab bertambah dan hubungan kita dengan Allah maupun dengan sesama mendalam (Kolose 2:7), kita dilengkapi dengan segala sesuatu yang kita butuhkan guna menghidupi dan membagikan injil kepada rekan kita di sekolah, di lingkungan, maupun di tempat kerja kita.
Komitmen kita pada kelompok pendalaman Alkitab menjadi teladan bagi keluarga dan kerabat di sekeliling kita. Ialah bukti bahwa kita menghargai perkembangan rohani sehingga kita rela mengkhususkan waktu baginya. Anak-anak kita memperhatikan tindakan kita, dan mereka menjadi saksi mata akan kehidupan pengikut Kristus. Mereka melihat komitmen kita menghidupi keyakinan yang kita pegang secara konsisten.
Kadang ada yang merasa cemas menginjakkan kaki ke dalam kelompok kecil. Rasa takut ditolak dan rasa tidak nyaman karena harus terbuka sering menghalangi kita dari hal yang terbaik. Namun keterlibatan dalam kelompok studi Alkitab dapat menjadi obat bagi rasa kesepian yang menghantui kita dalam dunia yang serba sibuk dan tidak ramah.
Allah merancang kita supaya membutuhkan Dia dan membutuhkan sesama. Firman-Nya kepada kita adalah supaya kita menggapai sesama kita dan saling mengasihi. Kolose 3:16 mengajar: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” Tidak ada tempat yang lebih baik melaksanakan ajaran ini daripada di dalam kelompok studi Alkitab bersama.
