www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah perbedaannya di antara agama Kristen dan Yudaisme?

Jawaban:
Dari semua agama besar di dunia, agama Kristen dan Yudaisme mempunyai paling banyak persamaan. Baik Kristen maupun Yudaisme mempercayai Allah esa yang maha-kuasa, maha-tahu, maha-ada, kekal, dan tak terbatas. Kedua agama percaya pada Allah yang kudus, benar, dan adil, tetapi juga mengasihi, mengampuni, dan berbelas kasih. Kristen dan Yudaisme keduanya berpegang pada Perjanjian Lama sebagai Firman Allah yang berotoritas, walaupun umat Kristen juga berpegang pada Perjanjian Baru. Baik agama Kristen maupun Yudaisme percaya akan adanya surga, tempat kediaman kekal orang saleh, dan neraka, kediaman kekal orang jahat (walaupun ada sekte Kristen dan Yahudi yang tidak percaya bahwa neraka itu sifatnya abadi). Ke-Kristenan dan Yudaisme memegang kode etik yang sama, sehingga sering disebutkan sebagai Judeo-Kristen. Baik Yudaisme maupun agama Kristen mengajarkan bahwa Allah mempunyai rancangan khusus bagi Israel dan umat Yahudi.

Perbedaan antara Kristen dan Yudaisme adalah Pribadi Yesus Kristus. Agama Kristen mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah penggenap berbagai nubuat Mesias / Juruselamat dalam Perjanjian Lama (Yesaya 7:14; 9:6-7; Mikha 5:2). Yudaisme kadang mengakui Yesus sebagai pengajar yang baik, dan mungkin seorang nabi dari Allah. Yudaisme tidak percaya bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Bukan sebatas itu saja, ke-Kristenan juga mengajarkan bahwa Yesus adalah Allah yang mewujudkan Diri sebagai manusia (Yohanes 1:1,14; Ibrani 1:8). Agama Kristen mengajarkan bahwa Allah menjadi manusia dalam Pribadi Yesus Kristus supaya Ia dapat berkorban nyawa demi melunasi hutang dosa umat manusia (Roma 5:8; 2 Korintus 5:21). Yudaisme sangat menentang keillahian Yesus atau perlunya diadakan pengorbanan seperti itu.

Yesus Kristus adalah perbedaan yang terpenting di antara ke-Kristenan dan Yudaisme. Pribadi dan karya Yesus Kristus adalah satu-satunya isu yang tidak dapat dijembatani antara ke-Kristenan dan Yudaisme. Di dalam Matius 15:24, Yesus menyatakan, "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Para pemuka agama Israel di jaman Yesus bertanya pada-Nya, "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit" (Markus 14:61-62). Akan tetapi mereka tidak mempercayai-Nya atau menerima-Nya sebagai Sang Mesias.

Yesus Kristus adalah penggenapan nubuat Yahudi tentang Mesias. Mazmur 22:14-18 mengisahkan sebuah peristiwa yang tidak dapat disangkal, sangat menyerupai adegan penyaliban Yesus, "Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku; kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku. Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku." Tentunya nubuatan Mesianik ini tidak beda dari penyaliban Yesus yang menggenapi setiap detil ini (Lukas 23; Yohanes 19).

Tidak ada deskripsi yang lebih mengena tentang Yesus dibandingkan Yesaya 53:3-6, "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian."

Rasul Paulus, seorang Yahudi yang sangat patuh terhadap ajaran Yudaisme, menjumpai Yesus Kristus dalam penglihatan (Kisah 9:1-9) dan akhirnya menjadi saksi terbesar bagi Kristus dan penulis hampir setengah dari Perjanjian Baru. Paulus lebih mengerti tentang perbedaan antara agama Kristen dan Yudaisme dibandingkan siapapun juga. Pesan apakah yang diberitakan Paulus? "Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil [Injil Yesus Kristus], karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani [bangsa non-Yahudi]" (Roma 1:16).

© Copyright Got Questions Ministries