www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah yang dimaksud oleh pengharapan yang penuh bahagia?

Jawaban:
Titus 2:12–13 mengajar bahwa kasih karunia mengajar kita untuk “kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.” Ayat ini mengaitkan “pengharapan kita yang penuh bahagia” dengan kedatangan Yesus Kristus, Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita, dalam kemuliaan.

Istilah penuh bahagia juga dapat ditafsirkan sebagai “bermanfaat”; pengaharapan kita “bahagia” karena kedatangan kembali Yesus akan menjadi sebuah pengalaman yang istimewa bagi mereka yang percaya pada Kristus. Berbagai pergumuluan hidup akan pada akhirnya selesai, dan akan nyata bahwa “penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita” (Roma 8:18). Istilah pengaharapan tidak mengandung unsur ketidakpastian, bagaikan “saya berharap ini terjadi”; sebaliknya, adalah sebuah keyakinan bahwa sesuatu pasti terjadi. Yesus adalah harapan kami, dan tidak ada yang dapat merebut harapan itu. “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Roma 5:5).

Maka, “pengharapan yang penuh bahagia,” adalah keyakinan penuh sukacita bahwa Allah akan menunjukkan kasih karunia-Nya pada kita dan bahwa Yesus akan datang kembali. Kita sedang menanti peristiwa tersebut pada saat ini. Yesus telah berjanji Ia akan datang kembali (Yohanes 14:3), para malaikat pun berkata bahwa Ia akan kembali (Kisah 1:11), dan surat-surat kepada gereja di dalam Perjanjian Baru juga memastikan kedatangan-Nya kembali. Kedatangan kembali Yesus untuk gereja-Nya dapat terjadi sewaktu-waktu dan gereja-Nya juga terdiri dari semua orang percaya pada-Nya sejak Hari Pentakosta (Kisah pasal 2) sampai saat ini. Peristiwa ini kita sebut sebagai Pengangkatan. Peristiwa ini akan diserukan oleh suara penghulu malaikat dan suara sangkakala Allah. Tubuh mereka yang telah meninggal akan dibangkitkan dan bergabung kembali dengan jiwa mereka, dan tubuh orang percaya yang masih hidup di bumi akan diubah menjadi tubuh yang serupa dengan tubuh Tuhan yang telah dibangkitkan. Orang percaya yang mati akan dibangkitkan dan orang percaya yang hidup pada saat Kristus datang kembali akan menemui Tuhan di langit dan dibawa ke surga (baca 1 Tesalonika 4:13-18). Hal ini akan terjadi dalam sekejap mata (1 Korintus 15:52).

Apakah pengharapan yang bahagia tentang kedatangan kembali Kristus sewaktu-waktu berdampak pada kehidupan orang percaya? Yohanes menulis, “Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci” (1 Yohanes 3:3). Orang percaya yang menantikan kedatangan kembali Kristus akan berusaha hidup kudus, melalui kuasa Roh Kudus. Kita semua akan berdiri di hadapan Tuhan dan mempertanggung-jawabkan cara hidup kita bagi-Nya di dunia (2 Korintus 5:10).

Kedatangan kembali Yesus yang segera tiba seharusnya mendorong orang percaya hidup suci di dalam dunia yang kotor. Kata menantikan dalam Titus 2:13 adalah kuncinya. “Menantikan” mengandung arti bahwa kita hidup setiap hari dalam antisipasi dan pengharapan penuh keyakinan bahwa Yesus dapat kembali sewaktu-waktu. Pengharapan seperti itu merubah kehidupan kita, sehingga Allah dipermuliakan di dalam hidup kita (1 Korintus 10:31). Pengharapan yang penuh bahagia menghibur kita di tengah berbagai pergumulan hidup yang kita hadapi. Pengharapan ini juga mengingatkan kita untuk menimbang kembali pikiran, perkataan, dan tindakan kita.

© Copyright Got Questions Ministries