www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah yang dimaksud dengan nafas kehidupan?

Jawaban:
Puncak dari karya kreatif Allah adalah penciptaan manusia. "Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup" (Kej 2:7). Pencipta langit dan bumi melakukan dua hal pada saat menciptakan manusia. Pertama, Ia membentuk manusia dari debu tanah, dan, kedua, Ia menghembuskan nafas-Nya sendiri ke dalam lubang hidung Adam. Inilah yang membedakan manusia dari semua makhluk ciptaan Allah lainnya.

Ayat ini berisi tiga fakta penting mengenai penciptaan manusia. Pertama, hanya Allah dan Allah sendirilah yang menciptakan manusia. Manusia tidak lahir dan berkembangbiak dari makhluk lain. Manusia tidak diciptakan oleh kekuatan lain. Semua sel, DNA, atom, molekul, hidrogen, proton, neutron, atau elektron tidak menciptakan manusia. Hal-hal tersebut hanyalah komponen yang membentuk tubuh fisik manusia. Allah yang membentuk manusia. Allah yang menciptakan unsur-unsur itu, dan kemudian menggunakannya untuk menciptakan manusia.

Kata ‘membentuk’ merupakan terjemahan dari kata Ibrani “yatsar,” yang berarti "memberi bentuk atau membentuk." Penggunaan kata ini memunculkan gambaran seorang tukang periuk (potter) yang memiliki kecerdasan dan kuasa untuk membentuk karyanya. Allah adalah Sang Tukang Periuk yang memiliki citra mengenai manusia di dalam pikiran-Nya dan yang memiliki kuasa dan kecerdasan untuk menghidupkan citra itu. Allah itu Maha Tahu dan Maha Kuasa untuk melakukan apapun, persis seperti yang Dia inginkan.

Kedua, Allah menghembuskan nafas-Nya sendiri kepada manusia. Manusia lebih dari sekadar "debu," atau sekedar substansi fisik saja. Manusia memiliki roh. Kita dapat menggambarkannya kira-kira seperti ini: tubuh Adam baru saja dibentuk oleh Allah dari debu tanah – tubuh manusia yang tak bernyawa itu tergeletak di atas tanah. Kemudian, Allah membungkuk dan menghembuskan nafas-Nya ke lubang hidung manusia itu.

Allah adalah Sumber kehidupan. Dia secara langsung memberikan kehidupan kepada manusia. Pernyataan terkait nafas-yang-memberi-kehidupan ini dapat kita temukan di dalam Yohanes 20:22, di mana Yesus mengaruniakan hidup yang baru kepada murid-murid-Nya.

Ketiga, Kejadian 2:7 mengatakan bahwa manusia menjadi makhluk yang hidup (KJV). Kata ‘jiwa’ dalam bahasa Ibrani adalah ‘nephesh’ yang berarti "makhluk hidup yang bernafas, bernyawa dan memiliki kesadaran." Manusia tidaklah bernyawa hingga Allah meniupkan kehidupan ke dalam dirinya. Sebagai makhluk fisik yang bernyawa, rasional, dan spiritual, manusia adalah mahluk yang unik di antara semua makhluk hidup di atas bumi.

Jadi, apa yang dimaksud dengan nafas Allah? Nafas Allah adalah kehidupan dan kuasa Allah, yang diberikan kepada manusia untuk menghidupkannya. Kata Ibrani untuk “roh” adalah “ruach,” yang berarti "angin, nafas, udara, roh." Kehidupan Allah akan terus hidup; satu bagian abstrak dalam diri manusia yang dirancang untuk hidup selama-lamanya. Satu-satunya pertanyaan yang tersisa adalah: di manakah kita akan menghabiskan kekekalan?
© Copyright Got Questions Ministries