www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Mengapa tinggal bersama sebelum menikah dianggap hidup dalam dosa?

Jawaban:
Pertanyaan ini lebih mudah dijawab jika Alkitab dengan jelas menulis "hidup bersama sebelum menikah adalah hidup dalam dosa." Karena Alkitab tidak membuat pernyataan khusus seperti itu, maka banyak orang (termasuk beberapa yang mengklaim diri sebagai Kristen) berkata bahwa hidup bersama di luar hubungan nikah bukan hidup dalam dosa. Satu alasan mengapa Alkitab tidak membuat pernyataan jelas seperti itu karena, pada waktu Alkitab ditulis, situasi dimana orang yang belum menikah namun tinggal bersama sebagai suami istri itu jarang, terutama di kalangan Yahudi dan Kristen. Dalam artikel ini, ketika kita membahas kohabitasi atau tinggal bersama sebelum menikah, kita sedang membahas mereka yang tinggal bersama sebagai suami dan istri, yang melibatkan hubungan seksual, di luar nikah. Kita bukan membahas pria dan wanita yang tinggal di rumah yang sama namun tidak berhubungan seks.

Meskipun Alkitab tidak secara harafiah menyinggung situasi tersebut sebagai hidup dalam dosa, Alkitab banyak mengajar seputar isu ini. Kita perlu menggabungkan beberapa bagian dari Alkitab dan menyimpulkan prinsip bahwa hubungan seks apapun di luar nikah antara pria dan wanita adalah dosa. Ada banyak sekali ayat yang mengajarkan larangan Allah terhadap percabulan seksual (Kisah 15:20; 1 Korintus 5:1; 6:13,18; 10:8; 2 Korintus 12:21; Galatia 5:19; Efesus 5:3; Kolose 3:5; 1 Tesalonika 4:3; Yudas 7). Istilah Yunani yang diterjemahkan sebagai "percabulan seksual" atau "percabulan" adalah porneia, yang secara harafiah artinya "nafsu yang tidak sah." Oleh karena satu-satunya hubungan seksual yang sah adalah di dalam lingkup pernikahan antara satu pria dan satu wanita (Kejadian 2:24; Matius 19:5), maka apapun yang terjadi di luar pernikahan, baik perzinahan, hubungan seks pra-nikah, homoseksualitas, dan lain-lain, semuanya tidak sah, atau dalam kata lain, dosa. Hidup bersama sebelum menikah jatuh ke dalam kategori percabulan — dosa seksual.

Ibrani 13:4 menggambarkan betapa tingginya kondisi menikah itu: "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah." Ayat ini membedakan yang murni dan terhormat — pernikahan — dengan yang cemar — apapun di luar nikah. Karena hidup bersama di luar pernikahan jatuh ke dalam kategori ini, maka ialah dosa. Semua orang yang tinggal bersama di luar pernikahan yang sah sedang mengundang ketidaksenangan dan hukuman Allah.