www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apa yang Alkitab nyatakan mengenai keguguran?

Jawaban:
Mungkin yang paling sering ditanyakan seseorang setelah mengalami keguguran ialah: "Mengapa ini terjadi?" atau " Mengapa Allah melakukan ini kepada saya?" Tidak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan ini.

Mungkin, tidak akan pernah ada kesimpulan yang memuaskan mengenai pertanyaan sejenis ini. Seperti halnya pertanyaan mengenai mengapa hal-hal buruk terjadi pada manusia, terutama pada janin-janin tidak bersalah, yang bahkan belum sempat lahir. Kita harus paham bahwa Allah tidak mengambil nyawa orang-orang yang kita sayangi sebagai salah satu bentuk hukuman. Alkitab menyatakan kalau "tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus" (Rom 8:1).

Keguguran biasanya disebabkan kelainan pola kromosom janin. Saat kelainan terjadi, pertumbuhan janin berhenti dan akibatnya keguguran. Keguguran juga bisa disebabkan kandungan yang cacat, kelainan hormon, masalah sistem kekebalan tubuh, infeksi kronis, dan penyakit. Dosa, kematian, dan penghancuran diri sendiri sudah terjadi sejak beribu tahun yang lalu. Seharusnya, kita tidak perlu terkejut lagi. Kelainan genetik menjadi sesuatu yang lumrah.

Alkitab tidak membahas secara rinci mengenai keguguran yang terjadi secara tiba-tiba. Namun, kita bisa yakin bahwa Allah memiliki belas kasihan kepada mereka yang sedang mengalaminya. Dia menangis dan menderita bersama kita, karena Dia mengasihi dan ikut merasakan penderitaan kita.

Yesus Kristus, Anak Allah, berjanji mengirimkan Roh Kudus bagi setiap orang-percaya, sehingga kita tidak harus mengalami pencobaan di dunia ini sendirian (Yoh 14:16). Yesus berfirman di Injil Matius 28:20, "dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Setiap orang-percaya yang mengalami keguguran bisa memegang pengharapan kalau kelak akan bertemu kembali dengan anak mereka yang masih di kandungan. Anak yang belum lahir bukan hanya sekedar sebuah janin bagi Allah, tetapi merupakan salah satu anak-anak-Nya.

Kitab Yeremia 1:5 menyatakan kalau Allah sudah mengenal kita, ketika kita masih di dalam kandungan. Kitab Ratapan 3:33 (AYT) juga menyatakan kalau Allah "tidak dengan rela menindas atau mendukakan anak-anak manusia." Yesus juga berjanji meninggalkan kita sebuah berkat damai sejahtera yang tidak dapat diberikan dunia (Yoh 14:27).

Surat Roma 11:36 mengingatkan kita bahwa segala sesuatu terjadi semata-mata karena kuasa Allah dan bagi kemuliaan-Nya. Meskipun Allah sendiri tidak memberikan penderitaan kepada kita sebagai bentuk hukuman, Dia mengijinkan segala sesuatu terjadi dalam hidup kita, sehingga bisa membuat kita semakin memuliakan-Nya. Yesus berfirman, "Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Yoh 16:33).

© Copyright Got Questions Ministries