www.GotQuestions.org/Indonesia



Pertanyaan: Apakah ada yang disebut jodoh? Apakah Allah memilihkan orang tertentu untuk kita nikahi?

Jawaban:
Alkitab tidak mengindikasikan apakah ada teman hidup tertentu yang telah dipilih untuk setiap orang. Tidak mungkin bagi kita untuk memahami jalan Allah. Kita tahu bahwa Dia mengenal kita bahkan sebelum kita diciptakan.

"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa" (Yeremia 1:5).

Dia mengetahui pilihan apa yang akan kita buat, dan tahu apakah kita akan berpaling kepadaNya atau tidak (Roma 8:29-30). Dia tahu jumlah rambut di kepala kita (Matius 10:30).

Jika kita memberi diri kita kepada Tuhan dan mencari pimpinanNya, Dia berjanji akan mengarahkan jalan kita. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5-6).

Orang sering kali membuat pilihan yang bertentangan dengan kehendak Allah – baik orang Kristen maupun non-Kristen. Karena itu, jika Allah hanya merencanakan satu orang untuk menjadi teman hidup kita, dan kita kehilangan itu, maka rencana hidup kita akan berantakan.

Namun, Alkitab mengatakan bahwa rencana Allah yang paling “bodoh” sekalipun selalu lebih bijak dari rencana paling bijak yang dapat manusia rencanakan (1 Korintus 1:25), yang berarti rencana Allah tidak pernah gagal.

Ketika kita memutuskan untuk mengikuti Allah, saya percaya Allah akan menempatkan orang yang tepat di jalan kita dan situasi yang tepat hingga membentuk kita menjadi seperti yang Dia inginkan.

Bahkan, jika orang Kristen menikahi non-Kristen sekalipun, kuasa Allah dapat melakukan mukjizat dan mengubah hidup orang itu. Sebagai manusia, kita dapat menjerumuskan diri ke dalam situasi yang paling runyam, namun Allah, dalam hikmat dan anugerahNya yang tak terbatas, dapat mengangkat kita keluar, jika kita mencari Dia.

Walaupun pada zaman sekarang hampir semua orang menikah, bukanlah kehendak Allah bagi setiap orang untuk menikah. Paulus mengatakan, “Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu” (1 Korintus 7:7).

Ini bukan mengenai pilihan yang mana yang lebih baik. Jelas bahwa bukanlah kehendak Allah bagi setiap orang untuk tetap melajang, karena itu berarti populasi manusia di bumi ini akan habis. Allah juga tidak mau setiap orang menikah karena ada orang-orang yang lebih baik tetap melajang.

Kita semua melayani Allah dengan cara-cara yang berbeda. Dengan cara apapun, Allah mau menjadi pusat dari kehidupan kita. Jika kita mencari petunjukNya, Dia akan memimpin kita pada jalan yang Dia kehendaki untuk kita jalani dan memberkati hidup kita untuk melakukan pekerjaanNya.

© Copyright Got Questions Ministries