Pertanyaan

Apa maksud dari "janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu" dalam Ibrani 10:35?

Jawaban
Ibrani 10:35 menyatakan, "Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Terjemahan KJV dan NKJV mengatakan "melemparkan" dan bukan "melepaskan". Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai " kepercayaan" adalah parrēsian. Istilah Yunani ini mencakup rasa keberanian dan kepastian. Sebuah bentuk kata yang sama digunakan dalam Ibrani 4:16, di mana orang percaya didorong untuk "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia." Keberanian yang alkitabiah tidak didasarkan pada keyakinan diri atau kekuatan manusia, tetapi pada pengorbanan Kristus yang sekali untuk selamanya. Oleh karena itu, ketika penulis mengatakan, "janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu" dalam Ibrani 10:35, perintahnya adalah untuk mempertahankan keberanian dan keyakinan, bahkan di tengah-tengah penganiayaan.

Surat Ibrani ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang menghadapi kesulitan dan penganiayaan. Cobaan-cobaan tersebut telah menyebabkan beberapa dari mereka mempertimbangkan untuk kembali ke agama Yahudi atau meninggalkan iman mereka. Sadar akan pergumulan mereka, penulis kitab Ibrani mendorong mereka untuk tetap teguh dalam iman dan tidak kembali ke cara hidup yang lama. Dalam konteks ini, peringatan untuk tidak "melepaskan kepercayaanmu" sangat menyentuh, berbicara langsung kepada godaan untuk meninggalkan iman yang telah mereka peluk.

Ibrani 10:35 muncul setelah sebuah diskusi panjang tentang supremasi pengorbanan Kristus atas sistem pengorbanan yang lama. Sistem pengorbanan Perjanjian Lama bersifat sementara, dan pengorbanan harus diulang dari hari ke hari. Akan tetapi, pengorbanan Kristus adalah sekali untuk selamanya, yang menyediakan akses langsung dan permanen kepada Tuhan bagi orang-orang percaya:

"Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:19-22).

Nasihat untuk tidak "melepaskan kepercayaanmu" berakar kuat pada karya paripurna Kristus dan jaminan mendalam yang diberikannya kepada orang-orang percaya.

Tidak melepaskan kepercayaan kita berarti tetap teguh di dalam iman. Orang-orang percaya tidak boleh meninggalkan keberanian dan jaminan mereka di dalam Kristus, bahkan ketika keadaan mungkin menggoda mereka untuk melakukannya. Pencobaan yang kita hadapi memang nyata dan terkadang menakutkan, tetapi janji pahala yang kita terima jauh lebih besar. Pahala ini secara langsung berkaitan dengan berpegang teguh pada keyakinan kita kepada Kristus.

Ibrani 10:35 mengatakan bahwa keyakinan orang percaya memiliki "upah besar." Bahkan pahala yang kekal. Ayat berikut ini mendorong orang percaya untuk bertekun: "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu" (Ibrani 10:36). Imbalan dari ketekunan adalah menyaksikan penggenapan semua janji Tuhan, termasuk kehidupan kekal dan persekutuan dengan-Nya. Keyakinan di tengah penganiayaan terkait dengan pengharapan kita akan janji-janji Tuhan.

Janji pahala adalah tema Alkitab yang berulang. Dalam Matius 5:11-12, Yesus berbicara tentang upah yang menanti orang-orang yang setia. Paulus juga mengingatkan jemaat Korintus bahwa kerja keras mereka di dalam Tuhan akan menuai hasil: "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia" (1 Korintus 15:58). Perintah, "janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu," dalam Ibrani 10:35 mengingatkan orang-orang percaya bahwa Tuhan melihat dan menghormati ketekunan umat-Nya.

"Semua itu akan terbayar ketika kita melihat Yesus;

Cobaan hidup akan tampak begitu kecil ketika kita melihat Kristus.

Sekilas melihat wajah-Nya yang penuh kasih, semua kesedihan akan terhapus,

Jadi, berlarilah dengan berani dalam perlombaan sampai kita bertemu dengan Kristus."

(dari "It Will Be Worth It All" oleh Esther K. Rusthoi, 1941).