Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan dispensasi Ketidakbersalahan (kepolosan)?
Jawaban
Dispensasionalisme adalah sistem teologi yang memberikan hermeneutika (metode penafsiran Alkitab) yang paling baik dan paling harfiah. Selain itu, dispensasionalisme juga membuat perbedaan yang jelas antara Israel dan Gereja. Tujuh dispensasi klasik adalah Ketidakbersalahan, Hati Nurani, Pemerintahan, Janji, Hukum, Kasih Karunia, dan Kerajaan Seribu Tahun. Di dalam setiap dispensasi ini, ada pola enam kali lipat yang dapat dikenali tentang bagaimana Tuhan bekerja dengan mereka yang hidup di dalam dispensasi tersebut. Tuhan memberikan tanggung jawab kepada manusia, mereka gagal memenuhi tuntutan Tuhan, kegagalan mereka dihakimi, dan Tuhan mengulurkan kasih karunia dan pengharapan untuk masa depan.
Dispensasi pertama adalah dari Kejadian 1:28 sampai 3:19.
Pelayan: Adam dan Hawa
Periode: Dari penciptaan manusia hingga pencobaan dan kejatuhannya
Tanggung jawab: Taat kepada Tuhan (Kejadian 1:26-28; 2:15-17)
Kegagalan: Ketidaktaatan (Kejadian 3:1-6)
Penghakiman: Kutukan dan kematian (Kejadian 3:7-19)
Anugerah: Kesempatan baru dan janji akan seorang Penebus (Kejadian 3:15)
Ketidakbersalahan adalah dispensasi yang paling singkat. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam keselarasan yang sempurna dengan diri-Nya, dan tidak ada yang dikenal sebagai ketidaksempurnaan atau kejahatan. Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan mereka tidak berdosa (Kejadian 1:27). Mereka memiliki jiwa yang kekal, kehendak bebas, dan kemampuan untuk berkembang biak. Mereka berjalan dan bekerja bersama Tuhan, yang berinteraksi dengan ciptaan-Nya (Kejadian 2:15).
Adam dan Hawa tidak berdosa sampai mereka tidak menaati Tuhan, sehingga membawa dosa dan maut ke dalam dunia (Roma 5:12). Kematian ini mempengaruhi tubuh dan jiwa mereka dan semua keturunan mereka. Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan ketidakbersalahan (kepolosan) mereka, karena mereka langsung sadar, dan mereka bersembunyi dengan rasa malu dari Tuhan (Kejadian 3:7-8). Pasangan ini berusaha menutupi dosa mereka, yang entah bagaimana mereka kaitkan dengan organ seks mereka, tetapi usaha mereka sia-sia.
Tuhan menjatuhkan hukuman kepada manusia dan istrinya (Kejadian 3:16-19), tetapi Dia juga menunjukkan belas kasihan dengan membunuh seekor binatang yang tidak bersalah dan menyediakan kulit binatang itu untuk menutupi (menebus) dosa mereka. Penyediaan Tuhan yang penuh kemurahan ini menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk menebus dosanya sendiri dan kecukupan penebusan Tuhan. Penyembelihan binatang-binatang tersebut memperkenalkan prinsip Alkitab "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Solusi utama Tuhan untuk masalah dosa telah dijanjikan dalam Kejadian 3:15. Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan akan mengirimkan seorang yang lahir secara supernatural untuk menebus manusia. Juruselamat ini akan benar-benar tidak berdosa dan akan memberikan jalan untuk melepaskan diri dari sifat dosa yang kita warisi dari Adam. Yesus Kristus adalah "Adam Terakhir" (1 Korintus 15:45), yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penghapus dosa bagi semua orang yang menaruh kepercayaan kepada-Nya (1 Petrus 3:18).
Dispensasi pertama adalah dari Kejadian 1:28 sampai 3:19.
Pelayan: Adam dan Hawa
Periode: Dari penciptaan manusia hingga pencobaan dan kejatuhannya
Tanggung jawab: Taat kepada Tuhan (Kejadian 1:26-28; 2:15-17)
Kegagalan: Ketidaktaatan (Kejadian 3:1-6)
Penghakiman: Kutukan dan kematian (Kejadian 3:7-19)
Anugerah: Kesempatan baru dan janji akan seorang Penebus (Kejadian 3:15)
Ketidakbersalahan adalah dispensasi yang paling singkat. Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dalam keselarasan yang sempurna dengan diri-Nya, dan tidak ada yang dikenal sebagai ketidaksempurnaan atau kejahatan. Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, dan mereka tidak berdosa (Kejadian 1:27). Mereka memiliki jiwa yang kekal, kehendak bebas, dan kemampuan untuk berkembang biak. Mereka berjalan dan bekerja bersama Tuhan, yang berinteraksi dengan ciptaan-Nya (Kejadian 2:15).
Adam dan Hawa tidak berdosa sampai mereka tidak menaati Tuhan, sehingga membawa dosa dan maut ke dalam dunia (Roma 5:12). Kematian ini mempengaruhi tubuh dan jiwa mereka dan semua keturunan mereka. Pada saat Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka kehilangan ketidakbersalahan (kepolosan) mereka, karena mereka langsung sadar, dan mereka bersembunyi dengan rasa malu dari Tuhan (Kejadian 3:7-8). Pasangan ini berusaha menutupi dosa mereka, yang entah bagaimana mereka kaitkan dengan organ seks mereka, tetapi usaha mereka sia-sia.
Tuhan menjatuhkan hukuman kepada manusia dan istrinya (Kejadian 3:16-19), tetapi Dia juga menunjukkan belas kasihan dengan membunuh seekor binatang yang tidak bersalah dan menyediakan kulit binatang itu untuk menutupi (menebus) dosa mereka. Penyediaan Tuhan yang penuh kemurahan ini menunjukkan ketidakmampuan manusia untuk menebus dosanya sendiri dan kecukupan penebusan Tuhan. Penyembelihan binatang-binatang tersebut memperkenalkan prinsip Alkitab "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibrani 9:22).
Solusi utama Tuhan untuk masalah dosa telah dijanjikan dalam Kejadian 3:15. Dalam kasih karunia-Nya, Tuhan akan mengirimkan seorang yang lahir secara supernatural untuk menebus manusia. Juruselamat ini akan benar-benar tidak berdosa dan akan memberikan jalan untuk melepaskan diri dari sifat dosa yang kita warisi dari Adam. Yesus Kristus adalah "Adam Terakhir" (1 Korintus 15:45), yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penghapus dosa bagi semua orang yang menaruh kepercayaan kepada-Nya (1 Petrus 3:18).