Pertanyaan
Mengapa Tuhan menciptakan manusia dari debu tanah (Kejadian 2:7)?
Jawaban
Kejadian 2:7 mengajarkan, "ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup." Dengan ciptaan lainnya, Tuhan hanya berfirman untuk menjadikan segala sesuatu ada (misalnya, Kejadian 1:3, 14, 20, 24), tetapi Tuhan melakukan hal yang berbeda dengan manusia.
Tiga pengamatan penting dapat dilakukan. Pertama, fakta bahwa manusia diciptakan dari debu menjadikannya unik di antara semua ciptaan Tuhan. Untuk menciptakan matahari, gunung, kehidupan binatang, dan sebagainya, Tuhan hanya berfirman. Kita membaca, “Berfirmanlah Allah” berulang kali dalam Kejadian 1. Namun, kehidupan manusia mencakup “debu tanah” dan nafas Tuhan. Manusia adalah kombinasi unik dari kekuatan duniawi, materi alami, dan pemberi kehidupan dari Tuhan sendiri. Cara penciptaan seperti ini menyoroti pentingnya dan nilai kehidupan manusia.
Kedua, penggunaan debu menunjukkan suatu kerendahan hati. Tuhan tidak menggunakan emas atau batu granit atau batu permata untuk menciptakan manusia. Ia menggunakan debu, suatu bahan yang rendah hati. Apa yang memberi manusia kemuliaan? Debu, atau nafas Tuhan yang ada di dalam debu? Kejadian 3:19 mencatat ketergantungan manusia kepada Tuhan dan sifat kehidupan manusia yang rapuh: "dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Ketiga, struktur sastra dari ayat-ayat ini menempatkan penciptaan manusia dari debu tanah pada tempat yang sangat penting. Struktur dari Kejadian 2:5-9 dapat diuraikan sebagai berikut:
A Tidak ada kehidupan tumbuhan (ayat 5a)
B Tidak ada campur tangan Tuhan (ayat 5b)
C Tidak ada manusia yang mengerjakan tanah (ayat 5c)
D Kabut dari Tuhan (ayat 6)
E Tuhan menciptakan manusia (ayat 7a)
X Tuhan memberi hidup (ayat 7a)
E Manusia menjadi makhluk yang hidup (ayat 7b)
D Taman dari Tuhan (ayat 8a)
C Manusia mengerjakan tanah (ayat 8b; bandingkan dengan ayat 15)
B Tuhan campur tangan (ayat 9)
A Kehidupan tumbuhan ada (ayat 9)
Tuhan bisa saja memilih untuk menciptakan manusia dengan cara apa pun yang Ia kehendaki. Namun, Alkitab mencatat cara khusus yang Ia pilih untuk menciptakan manusia-menggunakan bahan alamiah (debu tanah) dan kuasa supernatural untuk memberikan manusia tempat yang unik di dalam kosmos. Resep debu tanah + nafas Tuhan menekankan kuasa supernatural Tuhan dan sifat manusia yang rapuh. Kehidupan manusia sepenuhnya bergantung pada Tuhan, dan sebagai akibatnya, manusia dipanggil untuk menyembah Tuhan dan hanya melayani Dia.
Tiga pengamatan penting dapat dilakukan. Pertama, fakta bahwa manusia diciptakan dari debu menjadikannya unik di antara semua ciptaan Tuhan. Untuk menciptakan matahari, gunung, kehidupan binatang, dan sebagainya, Tuhan hanya berfirman. Kita membaca, “Berfirmanlah Allah” berulang kali dalam Kejadian 1. Namun, kehidupan manusia mencakup “debu tanah” dan nafas Tuhan. Manusia adalah kombinasi unik dari kekuatan duniawi, materi alami, dan pemberi kehidupan dari Tuhan sendiri. Cara penciptaan seperti ini menyoroti pentingnya dan nilai kehidupan manusia.
Kedua, penggunaan debu menunjukkan suatu kerendahan hati. Tuhan tidak menggunakan emas atau batu granit atau batu permata untuk menciptakan manusia. Ia menggunakan debu, suatu bahan yang rendah hati. Apa yang memberi manusia kemuliaan? Debu, atau nafas Tuhan yang ada di dalam debu? Kejadian 3:19 mencatat ketergantungan manusia kepada Tuhan dan sifat kehidupan manusia yang rapuh: "dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Ketiga, struktur sastra dari ayat-ayat ini menempatkan penciptaan manusia dari debu tanah pada tempat yang sangat penting. Struktur dari Kejadian 2:5-9 dapat diuraikan sebagai berikut:
A Tidak ada kehidupan tumbuhan (ayat 5a)
B Tidak ada campur tangan Tuhan (ayat 5b)
C Tidak ada manusia yang mengerjakan tanah (ayat 5c)
D Kabut dari Tuhan (ayat 6)
E Tuhan menciptakan manusia (ayat 7a)
X Tuhan memberi hidup (ayat 7a)
E Manusia menjadi makhluk yang hidup (ayat 7b)
D Taman dari Tuhan (ayat 8a)
C Manusia mengerjakan tanah (ayat 8b; bandingkan dengan ayat 15)
B Tuhan campur tangan (ayat 9)
A Kehidupan tumbuhan ada (ayat 9)
Tuhan bisa saja memilih untuk menciptakan manusia dengan cara apa pun yang Ia kehendaki. Namun, Alkitab mencatat cara khusus yang Ia pilih untuk menciptakan manusia-menggunakan bahan alamiah (debu tanah) dan kuasa supernatural untuk memberikan manusia tempat yang unik di dalam kosmos. Resep debu tanah + nafas Tuhan menekankan kuasa supernatural Tuhan dan sifat manusia yang rapuh. Kehidupan manusia sepenuhnya bergantung pada Tuhan, dan sebagai akibatnya, manusia dipanggil untuk menyembah Tuhan dan hanya melayani Dia.